Namanya Kontol

26K 448 73
                                    

Hehehe... Selamat datang kontol.

Aku menciumi kontol bang Bara yang tertutupi celana pendeknya. Kontol itu nampak mengacung tegang karena sapuan bibirku. Kuremas batangan kontol bang Bara yang besar itu dengan tanganku. Kepala kontol bang Bara terbentuk di selain kain celana pendek yang dia kenakan, kepala kontol itu terlihat seperti jamur. Aku sungguh tidak sabar untuk segera menerkam pedang tumpul yang setiap malam bang Bara gunakan untuk membuat mba Mirna merintih nikmat setiap malam.

Bang Bara dalam tidurnya nampak menggeram karena perlakuanku.

"Erghh...."

Karena sudah tak sabar untuk mencicipi kontol bengkok bang Bara. Aku kemudian membuka celana pendek yang bang Bara kenakan. Begitu celananya melorot, terlihatlah di depanku sebuah kontol indah nan tebal, kontol itu beberapa derajat bengkok ke samping. Kuteguk salivaku, pasti mantap kalau kontol ini merengsek masuk ke dalam pantatku.

Lidahku menjulur memutari kepala kontol bang Bara yang seperti jamur. Nikmat sekali, karena aroma jantan menyeruak memasuki hidungku ketika aku memanjakan kontol bang Bara. Aku jadi iri dengan mba Mirna yang bisa mencicipi kontol ini setiap hari.

Perlahan kubuku mulutku dan kulahap seluruh batang kontol bang Bara. Karena kontolnya bengkok, aku agak sulit untuk melakukan deepthroat, aku belum terbiasa dengan bentuknya. Harus banyak belajar dulu supaya bisa menelam kontol indah ini.

Slurppp... Slurpppp...

Aku masih betah menyepong, menjilat, mengemuti dan mengulum kontol bang Bara. Rasanya aku tidak akan pernah bosan, kontol bang Bara terasa jauh lebih nikmat dari puluhan kontol yang permah kusepong sebelumnya.

"Hmphhhhmhhh..."

Kulepas kontol bang Bara dan kemudian mendongkak menatap wajahnya yang teramat tampan dan jantan. "Enak bang disepong? Aku lebih pinter dari mba Mirna kan kalau perihal manjain kontol?"

"Mirna..."

Bang Bara mengigau nama mba Mirna. Tak tau saja dia kalau yang sedang memberikan servia ke kontolnya adalah aku, bukan mba Mirna. Bang Bara pasti tengah bermimpi ngentot dengan mba-ku itu.

Aku kembali memasukan kontol tebal berurat milik bang Bara ke mulutku. Karena bengkok, aku jadi harus memiringkan kepalaku dan kemudian berputar kembali ke posisi awalku. Aku yakin bang Bara keenakan.

"Ahhhh, Mir. Abang mau keluar..."

Mendengar  bang Bara bicara seperti itu membuat aku makin semangat memaju mundurkan kepalaku. Bersamaan dengan empotan pipiku, lidahku juga tak henti menari di dalam sana memuaskan kontol bang Bara.

"Erhhhh, Mir...."

Aku merasakan kontol bang Bara membesar. Kulepas kontolnya, kemudian kuarahkan lubang kencingnya ke mulutku sambil kukocok kontol bengkoknya itu dengan ritme perlahan.

"Arhhhhh..."

Crot..... Crot.... Crot...

Bang Bara menembakan pejuhnya berkali-kali. Mungkin sekitar 11 kali, aku yakin dia sudah lama tidak mengeluarkannya. Terlebih setauku dia memang dinas ke Bali selama satu minggu kemarin. Jadi otomatis kontolnya tidak merasai memek mba Mirna selama seminggu penuh.

Kutelan semua lelehan pejuh bang Bara.  Sisa-sisa pejuhnya yang meleber sampai ke kontolnya juga aku hisap kuat, aku tak rela setetespun pejuh bang Bara terbuang sia-sia. Kontol bang Bara kini sudah bersih mengkilap berkat sapuan mulutku.

Aku menyeringai melihat kontol bang Bara yang masih saja ngaceng. Tentu saja, tidak mungkin kontol yang sudah merasakan nikmatnya ngentot lubang memek akan puas hanya karena disepong. Aku yakin kontol bang Bara baru bisa tidur setelah diempot boolku.

Saatnya menu utama bang, abang siap kan ngerasain empotan memekku eh boolku ini?

Kuplorotkan celanaku sampai lepas, terlihatlah buah pantatku yang bulat dan semok. Banyak pria homo di luar sana yang ketagihan dengan pantat cantik milikku ini. Aku yakin, bang Bara juga akan ketagihan setelah merasakan rapetnya liang kenikmatanku yang bisa menyemburkan cairan seperti memek ini.

Namun, sebelum itu aku maju dan kemudian mendudukan pantatku di antara wajah bang Bara. Kugesekkan boolku yang berwarna pink itu ke area jambanhnya yang kasar.

"AKHHH, ABANGHHH..."

Aku keenkan sampai mendongkak dan menggelengkan kepalaku ke kanan dan ke kiri saking nikmatnya. Lama aku menggesekan pantatku, tak pama aku merasakan suatu desakan nikmat yang menggetarkan setiap inci bagian tubuhku.

"Hoohhhhhh, abanghhh..."

Cret... Crett... Crett

Aku ngecret karena sapuan  bulu di sekitar dagu bang Bara. Namun, bukan kontolku yang ngecrot melainkan lubang anusku. Aneh bukan? Tapi sejak dulu boolku memang bisa memproduksi cairan seperti wanita. Tidak perlu kaget, kalian pasti juga tidak percaya kalau aku punya rahim meski tak punya memek. Namun, tidak seperti memek yang mudah dobol dan melebar. Boolku bisa kembali ke bentuk semulanya setiap sesudah dientot. Aku penasaran apakah boolku ini akan masih tetap rapet kalau dientot kontol bengkok bang Bara yang tebal dan berurat itu.

Cairan yang baru saja keluar dari duburku itu sedikit kental dan membasahi wajah bang Bara. Aku kemudian mengambil sedikit cairan itu dan mengoleskannya di area kontol bengkok bang Bara sebagai pelumas alami untuk mempermudah kontolnya merojok bool rasa memekku.

Siap ya bang? Puasin adek sama kontol abang, kita ngentot sampai pagi...

***

Mpreg, suka kan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lendir Putih Abang IparTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang