Pertumpahan Darah

237 37 3
                                    

Di mansion hanagaki yang cukup mewah, michi sedang berjalan-jalan di belakang mansion tersebut

Kemudian datanglah sepupu laki-laki nya yang bertujuan untuk membullinnya

Marah? Jangan di tanyakan lagi, michi sangat ingin menebas kepalanya

Ia teringat isi surat ibunya "Jika ada yang menyakitimu, bunuh saja mereka. Walaupun itu keluarga kita, jangan peduli" kata michi

Michi mengatakan itu secara terang terangan pada sepupunya, ia mendapatkan respon 'Ha?' dari sepupunya

Ia tambah geram, dan berakhrirlah

jleb!  Sring~

Suara Katana terdengar nyating di malam yang sepi nan dingin itu

Baju michi terciprat oleh darah sepupunya "Saatnya balas dendam" Gumam michi dengan senyuman yang mengerikan

Ia masuk ke dalam dan berjalan menuju riang tamu, disitu terdalat semua anggota keluarga yang berkumpul

"Sialan! Siapa yang mengijinkanmu keluar kamar hah!!" geram ayahnya "Diam kau laki laki sialan!" balas michi dengan tatapan datar nan kosong

"DASAR ANAK KURANG ETIKA!!" Bentak kanne pada michi "Aku kurang etika karena kedatanganmu, andai mama hidup. Pasti aku masih sopan kan?" balas michi

Mereka semua geram pada kichi "Kau! Habis bermain apa kau hah?!!" tanya ibu sppnya tadi (Spp=sepupu)

"Aku habis bermain bunuh membunuh dengan koui! Tapi dia malah mati duluan" kata michi dengan nada yang di buat buat

Ibu dari koui menjambak rambut michi, tapi tangannya lebih dahulu di tebas oleh michi "Jaga jarak radius 1000000 meter dariku" kata michi

"Sialan! Dasar anak kurang etika!!!" murka kanne pada michi sambil melempar vas bunga pada kepala michi hingga berdarah

"DIAM KAU DASAR JALANG SIALAN!!! KAU PUNYA ANAK HASIL MRNJALANG KAN?!!! JANGAN REBUT SUAMI ORANG DASAR BEBAN DUNIA!!!!!"

Semua orang terdiam kala michi mengatakan itu dengan sangat keras dan lantang

"Kau!-" perkataan kepala keluarga terhenti "Diam kau kakek tua sialan" michi memotong percakapan dari kakeknya

Ia menusuk perut adik sppnya kemudian menyeret nya ke dapur "Bagaimana jika aku panggang saja?" gumam michi

Tanpa babibu michi menyalakan apinya kemudian melempar adik sepupunya yang baru berusia 2 tahun itu ke pemanggang

Ibu koui menangis sejadi-jadinya saat melihat anaknya yang tak berdosa itu di lempar ke panggangan

Mereka tak bisa melakukan apa apa lagi, sebab michi melakukan ini dengan sadis dan tanpa Ampun

Michi berbalik untuk menentukan siapa yang sekanjutnya, namun kanne malah melemkan pisau yang hampir mengenai wajah manis nan polos itu

Tanpa basa basi, michi melesat ekarah mereka dan membunuh kanne dengan sadis

Seperti:
1. Menusuk perutnya
2. Menebas kepalanya
3. Mengambil organ tubuhnya lalu di lempar ke pemanggang daging
4. Di mutilasi

'AAAARRRGHHHH!!!!!!'

Michi tertawa melihat kematian kanne "Ara? Dia mati... Tidak deru" ucap michi

Ayah michi mengambil tongkat baseball kemudian mengayunkan kebtengkuk takemichi

Sayang seribu sayang, tongkat itu terpoton "Hee... Si ayah sialan mau membunuh anak nya? Hidoi na~" kata michi tanpa emosi dan hati

Anggota keluarga yang tersisa berlarian ke luar, namun mereka bertemu mayad koui yang sudah di kelilingi lalat

Lagi lagi ibu koui menangis lebih keras, michi tak peduli dengan suara itu "Tangisan yang indah~" kata michi sambil tersenyum

Tanpa rasa ampun, michi membantai mereka dengan tatapan yang sangat kosong dan dingin

'BRAK!!'

Pintu runah itu di dobrak oleh seseorang, yaitu diriku sendiri

Diriku datang bersamaan dengan Ayahnya yang berkata "DASAR KAU PEMBUNUH" Dengan kencang

Aku terhenti, di ikuti wakasa yang juga ikut berhenti

Katana yang michi genggam jatuh begitu saja, matanya kembali normal

Ia meneteskan airmatanya dengan raut wajah ketakutan dan seakan ingin menangis lebih kencang

Saat ku hampiri, mici malah menangis

HUAAAAaaaaa!!!!!

Dengan cepat wakasa menghampiri michi dan memeluknya, aku juga ikutan memeluknya

Turn Into A Child [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang