1. Keluarga Jevan

606 32 0
                                    


START

Dikediaman Jevan dan Nadir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dikediaman Jevan dan Nadir.

"Jam berapa ini?" Tanya Nadir pada dirinya sendiri. Lalu Nadir melihat kearah jam yang sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi.

"Aku harus bangun untuk menyiapkan sarapan." Lalu, Nadir beranjak dari kasur dan pergi menuju ke kamar mandi karena ingin mencuci wajah dan membuang air kecil. Setelah selesai membasuh wajah dan membuang air kecil, Nadir berjalan ke lantai bawah untuk memasak sarapan.

"Masak apa ya?" Ujar Nadir sambil melihat-lihat isi kulkas.

"Kayaknya bikin ayam semur enak nih... Udahlah bikin ayam semur aja." Lalu Nadir mulai memasak. Saat Nadir sedang asik memasak, ia dikejutkan oleh sebuah tangan yang melingkar pada pinggangnya.

"Yaampun Ayah! Ngagetin aja sih, kamu!" Pekik Nadir yang terkejut mendapat pelukan secara tiba-tiba.

"Hehe maaf, Bun. Selamat Pagi Buna. Buna masak apa buat sarapan pagi ini?" Tanya Jevan pada Nadir sambil menduselkan wajahnya diceruk leher sang istri.

"Pagi juga Ayah. Buna masak ayam semur aja buat sarapan pagi ini" Jawab Nadir seadanya.

"Dari aromanya, masakan Buna kayaknya enak nih," Ujar Jevan pada Nadir.

"Ya enaklah! Masa nggak enak masaka Buna .Oh iya, Yah dari pada mengganggu Buna disini, mending Ayah mandi sana. Nanti jam 10.30 kita mau berangkat loh," Pinta Nadir ada Jevan.

"Iya, Bun. Tapi sebelum ayah mandi, ayah mau morning kiss dulu," Pinta Jevan pada Nadir sambil mengecup tengkuk Nadir.

"Iya udah sini." Lalu Nadir mulai mengecup wajah Jevan dari dahi ke mata, lalu ke hidung, lalu ke pipi, dan terakhir di bibir.

"Udah sana mandi," Perintah Nadir sambil mendorong tubuh Jevan.

"Iya, Buna." Lalu Jevan pun berjalan kembali ke kamar untuk mandi.

Sudah setengah jam Nadir memasak, pada akhirnya makanan yang dibuat Nadir telah siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah setengah jam Nadir memasak, pada akhirnya makanan yang dibuat Nadir telah siap. Setelah selesai menyiapkan makanan di atas meja, lalu Nadir berjalan ke arah kamar Aji untuk membangunkannya. Saat sudah sampai di kamar Aji.

"Aji bangun sayang. Mandi yok! Ingat, kamu bakal Buna tinggal selama sebulan. Bangun terus mandi, nanti jam 10.30 Buna sama Ayah mau berangkat," Ujar Nadir sambil mengusap lembut rambut anaknya.

"Iya, 5 menit lagi Bun," Ujar Aji sambil menarik kembali selimutnya untuk menutupi tubuhnya. Karena Nadir sudah sangat lelah dengan tingkah anaknya. Dengan emosi yang sudah di ubun-ubun, Nadir kembali membangunkan anaknya dengan suara yang lantang.

"Aji bangun nggak kamu? Kalau nggak bangun, nggak bakal Buna kasih duit jajan lagi, ya!" Pekik Nadir marah hingga urat lehernya terlihat. Aji yang mendengar Buna nya marah langsung bangun dan duduk.

"Iya, Buna. Jangan dipotong dong duit jajannya..." Lirih Aji sambil memasang wajah yang memelas.

"Iyi, Bin. Jingin dipiting ding disitu jijinnyi. Udah sana cepat kamu pergi mandi." Lalu Aji pun bangun dan berjalan ke kamar mandi dan Nadir membereskan tempat tidur Aji yang terlihat seperti kapal pecah.

Setelah selesai membereskan tempat tidur Aji, Nadir pun keluar dan berjalan kearah kamarnya untuk mandi. Setelah selesai mandi Nadir pun turun keruang makan yang dimana meja makan tersebut sudah diisi oleh Jevan dan Aji.

"Pagi Buna..." Sapa Aji dengan nada yang riang.

"Pagi Aji. Yaudah kita makan, nanti telat lagi. Sekarang aja udah jam 08.05," Ujar Nadir sambil mengambilkan makan untuk Jevan dan Aji. Setelah mereka selesai sarapan, akhirnya mereka beberes untuk pergi ke rumah Mahen dan Haikal.

 Setelah mereka selesai sarapan, akhirnya mereka beberes untuk pergi ke rumah Mahen dan Haikal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

-Maaf bila ada typo.
-Jangan lupa komen+vote.
-Makasih♡

Takdir Tersembunyi✓(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang