Hari senin telah tiba, hari dimana semua orang kembali beraktivitas. Aksa sudah siap dengan seragam putih abu abu nya, anak itu kini tengah memakai sepatu vans putih yang kemarin baru saja ia beli bersama Zeovana. Ngomong ngomong tentang Zeovana kemarin anak itu hilang di tengah mall. Aksa sudah mencari Zeovana kemana mana, bahkan ia sampai meminta bantuan satpam penjaga mall. Setelah 3 jam mencari kesana kemari, akhirnya Aksa menemukan Zeovana yang tengah asik memakan camilan. Aksa merasa lega karena ia sudah menemukan Zeo, tapi lihat, anak itu tampak menikmati camilan nya, bahkan Aksa lihat dari raut wajahnya. Anak itu tidak ada panik panik nya saat terpisah dengan dirinya
Dengan perasaan yang campur aduk, Aksa menyeret Zeo keluar dari mall. Dan menyuruh gadis itu untuk cepat naik ke atas motor vesva milik Aksara. Dengan segala kekesalan Aksa memarahi Zeo di sepanjang perjalanan pulang. Sementara gadis itu hanya menanggapi celotehan Aksa dengan kata 'iyaa' 'maaf' 'yaudah'
Hari ini juga, Aksa akan menjemput Zeo. Untuk berangkat bersama, YAP mereka berdua satu sekolah. Aksa dan Zeo hanya terpaut umur dua tahun saja. Jadi sekarang Zeo berada di kelas 10 dan Aksa di kelas 12. Seperti biasa sebelum kemana mana, Aksa berpamitan terlebih dahulu kepada sosok yang sangat sangat ia sayangi, siapa lagi kalo bukan Oma
"Omaaa, Aksa berangkat dulu yaa" Ujar Aksa lembut, ia hanya menyembul kan kepala nya dari belakang pintu, Oma yang tengah melipat selimut hanya menggelengkan kepala. Ada ada saja kelakuan cucu nya itu , lalu ia berbalik dan menghampiri Aksa
Tangan nya terulur mengusap lembut kepala Aksa, dengan senyuman indah melekat pada wajahnya
"Hati hati yaa, hari ini Aksa ada kegiatan lain kah? "
"Ehmm, selesai sekolah Aksa mau mampir ke pemakaman dulu" Jawab nya, Oma mengangguk paham lalu pergi mengantar Aksa sampai pintu gerbang
"Dadaaahh Omaaa, hati hati ya di rumah, kalo ada apa apa telfon aja Aksa" Ujar nya sambil melaju menjauh dari pekarangan rumah
🌻🌻🌻
Sinar mentari pagi yang menyinari dunia ini tampak begitu terang, seliwir hawa pagi yang membuat Aksa sesekali memejamkan matanya, menikmati hembusan hawa pagi yang begitu menyejukkan, tak terasa setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit. Akhirnya Aksa sampai tujuan, dimana? Yap rumah Zeovana. Untuk menjemput gadis cantik tersebut dan berangkat bersama menuju sekolah tercinta. Tanpa banyak ba bi bu, Zeovana langsung naik keatas motor vespa milik Aksara, tak lupa ia memakai helm bulat motif kumbang merah. Sepanjang perjalanan kedua terus berbincang membicarakan banyak hal, tak terasa ternyata motor vespa Aksara sudah berada di parkiran sekolah. Semua pasang mata tertuju pada kedua nya, terlebih kaum hawa yang memandang Zeovana dengan tatapan sinis, iri, dan masi banyak lagi. Entah lah banyak sekali siswi yang tidak menyukai Zeovana lantaran gadis itu dekat dengan Aksara
Aksara si anak popular, dengan sejuta kharisma, dan tentu nya karena dia cucu dari pemilik sekolah ini. Banyak gadis yang menyukai nya, bukan hanya karna paras Aksara yang begitu indah, tetapi mereka memandang Aksara dari harta juga. Biasa lah perempuan matre
Aksara yang mulai risih dengan tatapan tatapan semua orang, ia lekas menarik lengan Zeovana menautkan jemari kekar nya dengan jemari jemari lentik milik Zeovana. Untuk segera meninggalkan parkiran dan menuju kelas Zeovana, sudah menjadi kebiasaan Aksara untuk selalu mengantar Zeovana sampai kelas. Kedua nya berjalan beriringan dengan tangan yang saling tertaut. Dan sepanjang koridor pun, semua siswi menatap Zeovana dengan tatapan yang entah lah sulit untuk di jelaskan. Saat sedang berjalan, Zeovana terjatuh seseorang baru saja menjegal pergelangan kaki Zeovana. Yang menyebabkan gadis itu jatuh tersungkur ke depan. Dengan sigap Aksa langsung membantu gadis itu berdiri dan membersihkan rok Zeovana yang kotor
Aksara yang sudah jengah pun akhirnya berhenti, ia berbalik menatap anak anak itu satu per satu dengan tajam. Mata legam nya berubah menjadi gelap begitu saja, muka nya nampak memerah, tangan nya terkepal menahan amarah
"LO SEMUA BISA DIEM NGGA SIH?!BERHENTI BUAT NATAP ZEOVANA KAYAK GITU" Ujar Aksara emosi dada nya naik turun ,dengan nafas memburu. Zeovana sudah menarik narik lengan jaket yang Aksa gunakan sambil berbisik
"ck, udah kakk biarin aja. Gue gapapa""Ngga bisa Naa" Jawab nya
"EH LO!! SINI" Tunjuk Aksa pada seorang siswi yang mengenakan cardigan hitam
"Hahhh, g-ggue??" Ucap nya terbata bata
"Iya elo, siapa lagi" Jawab Aksara demi Tuhan sebenarnya ia tidak ingin membuat keributan di pagi hari, tapi ini bersangkutan dengan Zeovana maka Aksa tidak akan diam begitu saja
Gadis tersebut akhirnya melangkah mendekati Aksara, dengan kepala yang terus menunduk ke bawah. Ia sama sekali tidak berani untuk menatap sepasang mata legam milik pria di hadapan nya. Aksa memasukan kedua lengan nya kedalam saku jaket yang ia kenakan. Menatap gadis tersebut dari bawah sampai keatas, terus begitu saja
"Maksud lo apa nyandung kaki nya Zeovana? Keren lo kayak gitu?!! Kalo Zeovana luka gimana?!!" Nada bicara Aksara naik satu oktaf, belum lagi sekarang mereka jadi bahan tontonan siswa siswi lain
Zeovana tampak resah,ia menarik menarik lengan jaket Aksara. Laki-laki itu menoleh, ia melihat mata Zeovana yang terlihat memelas
"Please udahh, gue gapapa" Ucap Zeovana yang semakin erat memegang lengan jaket milik nya. Aksara luluh, ia tidak bisa melihat Zeovana yang tampak memelas. Ia membuang nafas kasar"KALO ADA YANG BERANI NYAKITIN ZEOVANA KAYAK GINI LAGI. GUE NGGA AKAK SEGAN SEGAN BUAT NGELUARIN KALIAN DARI SEKOLAH INI" Ucap nya dengan lantang, tentu saja semua siswa akan mendengar akan peringatan itu. Tiba tiba tiga orang anak menerobos kerumunan tersebut dengan begitu rusuh nya
"Wet wettttt ada ape nih?? Loh? Sa? Ngapain lo?" Tanya Radesta yang terkejut karena sahabat nya berada di tengah tengah kerumunan ini
Sementara Liam ia hanya memandang kerumunan itu dengan julid, jujur Liam juga sedikit risih. Dengan orang orang yang memperlakukan Zeovana seperti itu
Zeovana memang sudah ia anggap seperti adik nya sendiri"Ck apaan sihh, bubar bubarr. Bubar lo semuaa" Ujar Regan yang peka dengan situasi, namun tak seorang pun yang tampak bubar dari kerumunan
"HEH ANJIR, LO PADA NGERTI BUBAR NGGA? GUE BILANG BUBAR YA BUBAR MALAH PADA PLANGA PLONGO LAGI" Setelah mendengar Regan berteriak,baru lah semua nya tampak takut dan saling berdorong dorongan untuk menjauh dari kerumunan. Sungguh seperti hari ini memang hari yang cukup berat. Regan mendesah frustasi, ia memegang tenggorokan nya yang terasa sakit setelah berteriak seperti tadi, lalu ia melirik Aksara yang kini tengah membolak balik tubuh Zeovana dengan wajah yang begitu khawatir
"Mending lo bawa Zeo ke UKS dulu" Ujar Regan, sambil menepuk baju kokoh Aksara, setelah mengucapkan kalimat itu, Regan berlalu begitu saja dengan Radesta dan Liam yang berada dalam rangkulan nya
"Duluan Saaa" Pamit Liam sambil melambaikan tangan nya pada Aksara. Aksara hanya menanggapi perkataan Liam dengan mengangkat ibu jari nya
"Kita ke UKS dulu ya Naa?" Ucap nya dengan lembut, Zeovana menggeleng kan kepalanya sambil menatap lekat kedua mata pria di hadapan nya
"Apaan sih lebay, gue gapapa. Udah mending kita ke kelas masing masing sebentar lagi bel masuk" Jawab nya sambil membersihkan rok nya yang masih terlihat kotor
"Gapapa apa nya, jelas jelas lo jatoh Naa" Beginilah Aksara, ia begitu overprotective kepada Zeovana. Terkadang Zeovana sedikit jengah dengan perlakuan Aksara yang selalu menganggap diri nya anak kecil
"Ck gue ngga luka, yang berarti gue baik baik aja. Udah ah gue duluan" Ujar nya, lalu gadis itu berlalu begitu saja meninggal Aksara. Langkah nya tampak tergesa-gesa mungkin ia takut terlambat memasuki kelas, mengingat sekarang ada pelajaran Fisika dengan guru yang begitu menyeramkan. Membayangkan nya saja sudah membuat Zeovana merinding
Aksara memandang punggung Zeovana yang semakin menjauh dari pandangan nya, ia hanya tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan menimpa gadis itu. Sungguh ia sangat menyayangi Zeovana lebih dari apapun itu, jika memang terjadi sesuatu Aksara tidak akan tinggal diam, sekalipun nyawa sebagai taruhan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD PERSON | NA JAEMIN
Fanfictiondia Aksara, Aksara Praditha atau yang kerap di panggil 'Aksa' Aksa adalah seorang anak laki-laki, berparas tampan yang memiliki sejuta kharisma dan tentunya disukai oleh banyak orang, apalagi di kalangan anak perempuan tidak hanya itu Aksa juga mer...