Cinderella sang Tersangka

12 2 0
                                    

🎶; -Blueming by IU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎶; -Blueming by IU


01. Cinderella sang Tersangka

“Anjir gawat! Itu sepatu gue malah kena kepala Kak Ivan!”

- Cindy Maurella.

•••

"Amanda Cindy Maurella."

"Kenapa, Bu?"

"Kenapa apanya?!" sentak guru yang rambutnya dicepol ke atas ala pramugari tersebut. Menggebrak meja guru terlihat sangat marah.

Gadis bernama Cindy itu meneguk salivanya susah payah. Meremat jari- jemarinya sambil menggigit bibir takut mendengar amukan Bu Widya, guru seni yang suka membuat murid- murid kewalahan dengan tugas menggambar. Terutama jika menggambar sketsa arsiran. Dilihat dari caranya yang serba ruwet harus memperhatikan segela tetek-bengek membuat sebagian murid cepat stres. Bayangkan saja, se-perfek apa seorang Bu Widya dalam hal seni. Arsiran harus jelas. Pertimbangan kecocokan sketsa tidak boleh ada yang cacat. Haduh, lebih baik disuruh menghafal perkalian maju ke depan satu-satu.

"Memang salah saya apa, Bu?" tanya Cindy pelan. Takut guru dihadapannya ini tiba-tiba berubah menjadi Nenek Lampir. Melahapnya hidup-hidup seperti upil.

Dada Bu Widya naik-turun seraya menatap Cindy tajam. Bulu mata palsu Bu Widya hampir copot jika tangan beliau tidak cekatan memperbaikinya. Sial, Cindy hampir tertawa karena hal itu.

"Kenapa kamu senyum senyum? Ada yang lucu di wajah saya?!" nyolot Bu Widya.

Cindy yang awalnya mesam-mesem menahan tawa langsung kelabakan. Merubah kembali raut wajahnya sambil menggeleng ribut membela diri.

"Bu Widya cantik kok. Makannya saya senyum-senyum soalnya pengen cantik kayak Bu Widya." Cindy berkata dusta. Jujur saja dari segi penilaian, Bu Widya merupakan salah satu guru yang dandan menor dengan bulu mata palsu serta gincu merah meronanya. Hampir menyamai dandanan ondel-ondel. Ups, semoga Bu Widya tidak bisa menbaca isi hati Cindy. Ampunilah gadis berwajah manis itu.

Mata Bu Widya melirik ke atas. Jengah mendengar kalimat penuh maksud terselubung dari murid bandelnya ini.

"Jangan merayu saya! Sekarang jelaskan kepada saya kenapa kamu tidak mengumpulkan tugas menggambar poster minggu kemarin? Mau saya tulis di raport nilai kamu nol?" seketika Cindy mendelik. Menggelengkan kepala.

"Bu...jangan kejam-kejam kayak gitu dong. Saya 'kan lupa kalau ada tugas menggambar poster. Habis ini langsung saya kerjakan. Gimana, Bu? Masih ada kesempatan 'kan?" Cindy mencoba negosiasi. Bu Widya tidak pernah main-main dengan ucapannya. Bisa bahaya saat pembagian raport, tertulis nilai 0 besar. Alamat pulang terkena semburan maut Amih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinderella KWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang