Hari ini hari Senin upacara diselenggarakan 10 menit yang lalu semua siswa berbaris menghormat bendera kecuali Dylan dan Brilla yang kesusahan memanjat tembok belakang sekolah "Aduh Brilla tolongin gue dongg" rengek Dylan karena kesusahan memanjat tembok yang tinggi "Aduhh cepet dong ntar ketauan pak d.o mampus dahh gue nggak mau ya disuruh lari² dilapangan" omel Brilla "ya makanya tolongin gue"
"Iya iya" jawab Brilla sambil membantu Dylan"Akhirnya bisa naik juga" lega Dylan karena sudah bisa naik ke tembok "terus gimana cara Kuta turun?" Tanya Dylan karena disini tidak ada tangga.
Sedang asik berdebat mereka tidak menyadari bahaya yang mengintai mereka "Hayo kalian mau kemana" suara yang lantang nan tegas menembus telinga Brilla dan Dylan "aduh pak d.o tuh mampus loo" ejek Dylan " lah kok cuma gue sihh lo juga dongg" jawab Brilla tidak terima. Mereka berdebat hingga suara pak d.o mengejutkan mereka "Udah nggak usah ribut sekarang ikut bapak!!" Tegas pak d.o.
Dylan dan Brilla mengikuti langkah pak d.o entah mau dibawa kemana mereka "Udah botak,tua hidup lagi". Omel Dylan yang dibalas anggukan oleh Brilla "Dylan bapak denger" sahut pak d.o tanpa menoleh kebelakang. "Eheheh maaf pak lagian nihh kita mau dibawa kemana elahhh dari tadi nggak nyampe nyampe perasaan" omel Dylan "udah ikutin aja bapak awas aja sampe kabur bapak tambah hukuman kamu!!" Jawab pak d.o yang melihat kedua anak muridnya yang mencoba untuk kabur "Iya iyaa" jawab mereka berdua berbarengan.
Suara bisik bisikan terdengar sangat ricuh saat ini bagaimana tidak Brilla dan Dylan dibawa ketengah halaman yang ada banyak orang karena mereka sedang berupacara suara bisik bisik seperti..
"Itu Gabriella bukan sihh beda banget sama kembarannya"
"Gak cocok banget sama kembarannya yang pinter baik"
"Iya tuh kena mental nggak sih Geraldine punya kembaran yang urakan kek Gabriella"Seperti itulah contoh bisik bisikan yang terdengar Brilla dan Dylan sedang menghormat bendera hingga upacara selesai tentu itu tidak luput dari pandangan seseorang yang sedang tersenyum yang aneh?
Upacara telah selesai Brilla dan Dylan dibawa keruang BK untuk disidang oleh pak d.o "Kalian itu yaa nggak kapok apa dari dulu bikin masalah aja kamu juga, kamu nggak bisa apa kayak kembaran kamu itu" omel pak d.o kepada mereka lebih tepatnya keBrilla "Dan kamu Dylan kamu nggak usah ngikut ikut Brilla buat jadi urakan yaa kamu itu pinter,berprestasi kalau kamu ikut temen kamu ini kamu bakal rugi cukup Brilla aja yang urakan kamu jangan" amuk pak d.o "Dylan kalau kamu ulangi sekali lagi panggil orang tua kamu"
"Dan buat kamu Brilla bawa orang tua kamu kesini"ujar pak d.o sambil menatap Brilla tajam "Lah kok nggak adil sih pak kan yang salah nggak cuma Brilla saya juga salah kenapa cuma Brilla yang disuruh?" Tanya Dylan tidak terima "Udah² gapapa" lerai Brilla sambil tersenyum "Yaudah kita keluar dulu ya pak" tanya Brilla yang diangguki oleh pak d.oBel pulang telah berbunyi para siswa dan siswi berhamburan untuk pulang
"Pulang ke markas atau kerumah gue?""Mau pulang kerumah aku aja"
"Yaudah"
#Rumah Brilla
"Mau mampir? Tanya Brilla setelah turun dari motor Dylan
"Nggak deh soalnya bunda nitip bubur" "yaudah sampein salam aku ke bunda sama ayah yaa". "Siapp, kalau ada apa-apa bilang jangan di Pendem sendiri" kata Dylan sembari mengusap rambut Brilla dengan lembut. "Iya iya udah ahh pulang gih ditunggu bunda lohh" kata Brilla kemudian dibalas dengan anggukan."Bye bye"
Setelah motor ninja tersebut sudah tidak terlihat Brilla memasuki kediaman Garendra pada saat berjalan Brilla sempat menyapa securyty yang tengah berkeliling rumah. Baru membuka pintu Brilla langsung disambut dengan vas bunga yang dilempar didepannya
"Kerjaannya cuma keluyuran aja kamu itu beda banget yaa sama Geraldine coba lihat dia udah dikamar belajar kamu?" Oceh Alena (mama Gabriella dan Geraldine).
"Aku sama Geraldine itu beda maa nggak semua itu harus sama, aku punya mimpi aku sendiri" bela Brilla kemudian pergi menuju kamar yang ada diatas "Dasar anak nggak berguna"Next?☞
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins?
Teen FictionHanya karena dua orang yang sama bukan berarti mereka harus melakukan apapun dengan sama. Dituntut agar menjadi lebih dari kakaknya menjadikan Gabriella menjadi seorang yang bertolakbelakang dengan kembaranya Geraldine. Tapi siapa sangka kalau Geral...