Mana sini yang bilang kangen dengan nih book🗿 ayoo sekangem apa kalian dengan ini book, sini spam komen supaya lanjuty🌚🤤 mau lanjut? Spam komen dahulu mwehehe...
.
.
.Setelah Chenle mengatakan hal itu, Jisung terdiam dan tidak menyaut.
"Aku tau aku salah, aku minta maaf. Kau boleh menghukum ku mendiami ku, tapi jangan mendiamkan dia juga" ucap Chenle lagi sembari mengelus perutnya
"Kata mu dia adalah anak mu, tapi kau bahkan tidak tau kalau seminggu ini terkadang perut ku nyeri, dia kangen Daddy nya tapi... Hks tapi Daddy nya malah tidak peduli dan selalu cuekkin dia, kau boleh mencuekki aku tapi jangan dia juga" kata Chenle lagi yang mengeluarkan semua unek-unek nya selama seminggu ini
Chenle menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya sembari menangis kencang, ia benar-benar meluapkan emosi nya kepada pemuda jangkung itu.
Chenle tau dirinya melakukan kesalahan fatal, tapi sungguh ia sangat menyesal dan sekaligus cape untuk meminta maaf.
Hap!
Jisung yang tidak tahan langsung mendekap tubuh Chenle yang tengah menangis kencang itu kepelukannya.
"Haaaaa hks hks"
Tangis Chenle semakin kencang berada dipelukan Jisung"Maaf" gumam Jisung yang memeluk erat tubuh Chenle yang semakin kuat menangis.
Chenle tidak muna, ia langsung membalas pelukan Jisung, dirinya sangat merindukan pelukan itu.
"Maafin aku" gumam Jisung yang sangat merasa bersalah, ia baru menyadari kalau dirinya sudah keterlaluan menghukum pemuda manis ini.
Jisung mengendorkan pelukannya lalu menangkup wajah Chenle yang sudah berderaian airmata, jempol Jisung pun terangkat untuk kembali menghapus airmata yang jatuh dari kelopak mata indah nya.
Jisung berjalan mengambil kotak P3K untuk mengobati kaki Chenle yang sedikit terluka.
"Hyung duduk dulu" ujar Jisung yang menyuruh Chenle untuk duduk disofa
Sementara Chenle hanya menuruti sembari masih menangis, namun tidak sekuat tadi.
Jisung pun berjongkok diantara dua lutut Chenle, lalu mengobati salah satu lutut itu dengan perlahan.
"Tahan Hyung" ucap Jisung sembari memberikan obat merah diluka kaki Chenle
"Aak shh hks-" desis Chenle yang merasa perih saat obat itu menyentuh luka kecilnya.
Sementara Jisung dengan telaten memperban luka itu supaya tertutup, dan tak lama akhirnya Jisung pun usai mengobati luka Chenle.
Namun Chenle masih saja tetap menangis deras, sudah terlihat seperti kran air.
Jisung menggendong tubuh yang lebih mungil itu dengan ala anak koala, lalu membawa nya menuju kamar.
.
.
.Sesampainya dikamar, Jisung langsung merebahkan tubuh Chenle dikasur nya dengan perlahan.
"Sekarang Hyung harus tidur" ucap Jisung kemudian
"Mau kemana? Hks tidur disini aja" tanya Chenle saat melihat Jisung yang beranjak setelah menidurkan dirinya dikasur, dan sembari menepuk kasur disebelahnya
"Aku tidak kemana-mana, hanya ingin mematikan lampu nya saja" ucap Jisung yang kemudian berjalan kearah lampu untuk mematikan nya
Yaps mereka memang tidur dengan lampu yang sering dimatikan, namun belakangan ini tidak sebab Chenle takut kalau tidur sendiri dengan lampu yang dimatikan. Ya tau sendiri Jisung tidak mau tidur bersamanya seminggu ini, Jisung selalu tidur di sofa luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung🔞 || Chenji/Jichen (END)✔️
Fanfic🔞🔞🔞 Gimana rasanya mempunyai Hyung yang binal? dan bagaimana rasanya mempunyai seorang adik yang begitu polos? inilah yang dirasakan kedua kakak beradik ini, Jisung dan Chenle. ⚠️🔞⚠️ Jisung (Dom/Seme)⚠️ Chenle (Sub/Uke)⚠️ ⚠️🔞⚠️ ⚠️🔞⚠️ WARNING🔞...