Murid yang menghilang

3 1 0
                                    

Beberapa hari kemudian, shoyo terkena demam jadi tidak bisa pergi sekolah

"Kepala ku pusing sekali, aku selalu makan teratur tetapi kok bisa demam?"

Shoyo berjalan pelan ke arah dapur untuk melihat makanan-makanan, dia ingin membuka tirai jendela agar sinar matahari masuk ke dalam rumah

Saat dia membuka, dia terkaget dan terjatuh ke lantai

"AAHH!" kepala terbentur meja makan, saat dia membuka tirai dia melihat lelaki bermata merah itu berdiri tepat di depan jendela

"11 1 21 20 5 18 10 5 2 1 11" lelaki itu berkata ke shoyo "sebenarnya ini dia mau apa?" Shoyo berkata dalam hati

Lelaki itu berdiri tegak di depan jendela menatap shoyo dengan mata merah nya.

Shoyo tidak tau mau berbuat apa, jadi dia perlahan berdiri dan lari ke kamarnya

Lelaki itu menatap dia berlari, dan lelaki itu menghilang.

Shoyo menghela nafas saat sampai di kamar dan mengambil handphone untuk menelepon sugawara

"Ya, ada apa shoyo? Kau sudah membaik?"

"S-sugawara-san, lelaki itu ada di depan jendela dapur ku..dia menyebut nomor yang sama"

Sugawara terdiam dan memutuskan untuk ke rumah shoyo "tenang saja, aku akan ke rumah mu" kata sugawara

"Tapi kau hari ini ada latihan bukan?"

"Biarkan saja, itu tidak penting"

Sugawara menutup telepon dan bergegas ke rumah shoyo

Shoyo menenangkan diri dengan membuka lagu "Until i found you"

Dia menyelimuti diri nya karena kedinginan, beberapa saat kemudian sugawara sampai di rumah shoyo dan mengetuk pintu

Shoyo membuka pintu, dan sugawara bertanya "apakah lelaki itu masih di jendela mu?"

"Tidak tau, aku terlalu takut untuk pergi melihatnya, matanya lebih merah jika dari dekat"

Sugawara berjalan ke dapur untuk melihat lelaki itu masih ada atau tidak

"Dia sudah tidak ada, tetapi ada kertas yang dia tinggalkan" kata sugawara

Sugawara mengambil kertasnya dan di kertas tertulis "11 1 21 20 5 18 10 5 2 1 11"

"Angka ini lagi? Apa maksudnya?" Kata shoyo

"Aku juga tidak tau sho, dia ini mau apa, kenapa harus kita"

Saat mereka berbicara, terdengar suara barang jatuh

"Sugawara-san, apa itu?"

"Aku akan pergi melihatnya"

Sugawara pergi mengecek bunyi itu dan melihat pecahan kaca jendela, sugawara terdiam dan melihat sekeliling

Pintu kamar mandi terbuka.. "shoyo kau ada ke kamar mandi dan lupa tutup pintu?" Tanya sugawara

Shoyo kebingungan dan melihat ke sugawara "Ha? Tidak, aku tetap di kamar saat menunggu mu sampai" jawab shoyo

"Lah, terus ini pintu kamar mandi kenapa bisa terbuka?"

"ehh? Kok bisa? Perasaan tadi masih tertutup.."

Sugawara mencoba mengintip sedikit, dan melihat seseorang berambut hitam tetapi bermata biru, ini bukan lelaki yang sama dengan yang tadi

Saat sugawara sadar.. "Itu..itu akaashi!" Shoyo kaget dan berlari ke arah sugawara

Akaashi melihat mereka "yoo, kangen aku?" Sugawara dan shoyo terdiam melihat akaashi dengan mata terbuka lebar

"Akaashi-san, kau telah lama menghilang, kau kemana?! Mengapa kau menghilang?!" Tanya shoyo dengan ekspresi kaget

Akaashi tertawa kecil "Ada alasan aku menghilang, tapi bukan urusan mu, malam ini aku izin nginap di rumah mu ya?"

"Oh, boleh" jawab shoyo

"Oh ya, akaashi, kau ada merasa sesua-"

"Ada kok, lelaki berambut hitam berbadan tinggi, dan bermata merah bukan?" Akaashi memotong pembicaraan sugawara

"Bahkan kau mengetahuinya? Hampir satu sekolah mengetahui nya, tetapi mereka hanya bertemu dengan nya sekali saja"

"Hmm, nanti ku beri tau" kata akaashi.

Malam hari tiba, sugawara memutuskan untuk menginap juga

"Akaashi-san, kira-kira sudah berapa lama kau menghilang? Kau menghilang kemana?" Tanya shoyo

"Kau tidak perlu tau shoyo, kau harus fokus dengan lelaki itu, bisa-bisa saja target dia itu kamu" jawab akaashi

"H-hey, kau jangan menakuti ku"

"Aku bilang bisa saja tapi belum tentu, lelaki itu dulu kenalan ku"

Shoyo dan sugawara terdiam menatap akaashi.

"Kau yang benar..?" Tanya sugawara..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stop ur actingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang