Part 2

25 3 2
                                    


Carisa segera menyantap steak yang ia pesan dengan wine berwarna merah pekat. Ia sangat senang ketika memakan steak ini sampai-sampai dia menggeliatkan tubuhnya ketika sedang mengunyah makanan tersebut.

"Andai ayah ngirimin gw duit setiap hari, pasti gw bisa makan steak ini setiap hari" Ujar Carisa kegirangan


Setelah selesai memakannya, Carisa segera pergi dari tempat tersebut. Dia hanya berjalan kecil di jalanan yang lumayan gelap tanpa ada penerangan. Walaupun yang ada hanya penerangan jalan saja itupun juga sudah mau redup

Sambil bersenandung kecil dengan tangan yang ia taro di kantong blejernya agar tidak kedinginan. Tiba-tiba Carisa mendengar suara teriakan perempuan dari ujung gang sempit samping Carisa berdiri

Dengan rasa penasarannya, Carisa pun segera menghampiri suara tersebut. Dengan rasa was-was, Carisa berjalan mengendap-endap agar tidak mengeluarkan suara. Sedikit lagi ia sampai ke arah teriakan tersebut, namun teriakan itu tiba-tiba hilang

Carisa pun segera membalikkan badannya untuk pergi dari tempat tersebut. Namun, ketika ia berbalik badan ia seperti menabrak sesuatu. Seperti dada bidang milik seorang pria. Segera ia mendongakkan kepalanya agar bisa melihat siapa orang tersebut

DEG..

Orang itu??

"Kau ngapain berada di gang gelap seperti ini sendirian??" Tanya Pria tersebut

"A-ahh. Anu, t-t-tadi aku mendengar suara teriakan disini, jadi aku mencari tau asal suaranya" Carisa gelagapan ketika menjelaskan

Pria itu mengerutkan keningnya ketika melihat gelagat Carisa. "Aku tidak mendengar suara apa pun dari tadi. Kau hanya berhalusinasi kali"

"Bukankah kau penghuni di apartemnt sebelah??"

"Iya aku tinggal di apartement itu" Carisa berusaha untuk tersenyum ramah

Pria itu pun hanya mengangguk lalu pergi dari situ tanpa berbicara apa-apa

Carisa yang melihat itu pun kebingungan. Tapi masa bodo lah, dia harus segera pergi dari tempat gelap itu



Klik

Carisa langsung membuka pintu apartementnya ketika dia menekan kata sandi pintu apartemetnya

Carisa segera membersihkan badannya karena dari pulang kuliah dia blm mandi sore

Melakukan rutinitasnya sebagai perempuan. Carisa dengan telaten memakai berbagai skincare ke mukannya. Di tepuk-tepuk secara lembut, lalu tahap terakhir ia mengoleskan pelembab bibir. Setelah selesai ia langsung duduk bersandar di tempat tidurnya sambil bermain hp, melihat apakah ada pesan masuk untuknya?? Namun tidak ada, tidak ada yang mengirimkannya pesan. Dia mendengus kesal, segera ia taro hpnya di atas nakas, lalu mencoba untuk tidur sambil menarik selimut untuk menutup badannya

TINGG

Mendengar suara tersebut segera Carisa meraih handphonenya yang berada di atas nakas. Bunyi notif pesan masuk dari nomer tidak kenal

"Carisa senang bertemu denganmu, lain kali kita harus bertemu lagi. Selamat malam"

Carisa hanya mengerutkan keningnya. Siapa yang malam-malam mengirimkannya pesan seperti ini??

Masa bodo dengan pengagum rahasianya itu. Carisa pun segera menaruh hpnya di atas nakas lalu segera tidur agar besok ia bangun lebih pagi untuk kuliah paginya

Carisa hanya bengong sambil melihat pandangan dari jendela. Dia kembali mengingat kejadian semalam, kejadian ketika ia mendengarkan suara teriakan perempuan dan tidak sengaja ia menabrak seorang pria. Lalu yang akhirnya ia mendapatkan pesan dari orang yang tidak ia kenal. Bagaimana orang tersebut tau nomornya?? Seingatnya, ia bukan orang yang sembarangan ngasih nomer ke orang lain, apalagi ini ia tidak kenal dengan orang tersebut. Tapi orang tersebut tau namanya!!

"Ris, kau sudah mengerjakan tugas dari pak Hendry??" Tanya teman yang duduknya disamping Carisa

"Sudah" Jawab Carisa dengan nada malas

"Kau kenapa?? Kau sedang tidak enak badan?? Kau sakit?? Atau kau belum sarapan?? Kalau kau belum sarapan ayo kita ke kantin terlebih dahulu, jam masuk masih lama"

Carisa yang mendengar penuturan panjang dari temannya ini hanya gelengkan kepalanya sambil terkekeh

"Fanny, aku tidak kenapa-napa. Aku hanya sedikit mengantuk saja, dan aku sudah sarapan roti tadi sebelum berangkat kuliah" Carisa terkekeh

"Aku hanya takut kau kenapa-napa" Orang itu menampilkan wajah sedihnya

Ting

"Carisa kau sedang kuliah ya?? Kalau begitu semangat kuliahnya"

Pesan dari nomer semalam

"Siapa itu?? Pacarmu??" Tanya Fanny

"Aku tidak tahu, dari semalem dia chat aku tapi aku tidak kenal dengan dia" Jelas Carisa

Caris hanya memandang lama pesan tersebut dengan wajah bingung

Sampai tidak terasa bel pun berbunyi dan pria tua datang, pertanda kelas akan segera dimulai. Carisa pun segera meletakkan hpnya di dalam tas dan berganti dengan mengambil buku-bukunya







DM





HAIII. TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA CERITA INI, JANGAN LUPA PENCET BINTANG DAN TINGGALKAN KOMENTAR

MOHON MAAF KALAU ADA TYPO BERTEBARAN 🤭

SEE YOU 💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANGEROUS MAFIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang