#6

1K 100 8
                                    

Tiga hari berlalu, selama itu pula kehidupan Xiao Zhan damai tanpa adanya gangguan dari Makhluk itu. Entahlah, padahal ia tidak melakukan apapun dan tidak mencoba melakukan apa yang ada dibuku karena ia sungguh tidak memahaminya. Bagian kemarin yang ia baca dengan judul Pembukaan Mata, itu adalah bab awal dengan kalimat yang masih bisa ia pahami sedikit. Bab selanjutnya hingga tamat, ia benar-benar menyerah dan sungguh ingin membanting buku itu.

Dan kenapa Makhkuk itu tidak mengganggunya selama tiga hari ini, itu sepertinya ulah Zuo Cheng. Mungkin pria itu melakukan sesuatu diapartemennya untuk mencegah Makhkuk itu datang. Bagus, setidaknya itu bisa membuat hidupnya terasa damai tanpa harus waspada meskipun memang harus selalu waspada.

Xiao Zhan masih mengenakan kerah panjang karena tanda itu masih terlihat. Itu yang membuatnya selalu mengumpat setiap mengingatnya. Yubin dan Yang Zi pernah bertanya tentang alasan mengapa ia memakai pakian musim dingin dan Xiao Zhan menjawab bahwa ia hanya ingin.

Hari ini, ia dan kedua temannya —Yubin dan Yang Zi— tengah makan malam direstoran dekat kantor. Mereka memang sudah sepakat untuk makan malam bersama dan memang sesekali akan seperti itu. Setelah pulang dari Kantor, mereka bergegas pergi kerestoran ini dengan menaiki mobil Xiao Zhan.

Karena sehari sebelumnya mereka sudah sepakat, maka yang membawa mobil hanya Xiao Zhan, itu untuk menampung kedua temannya agar nanti tidak perlu repot-repot membawa tiga mobil hanya untuk makan malam direstoran. Jadi, hanya dirinya saja yang membawa diantara mereka. Dan pulangnya, ia akan mengantarnya, selalu seperti itu, entah dirinya atau Yubin. Yang Zi? Wanita itu selalu menumpang jika ada rutinitas seperti ini, karena kedua pria itu mengatakan bahwa tidak pantas wanita mengantar lelaki hingga larut malam. Maksudnya, akan bahaya jika nanti wanita itu pulang sendirian ditengah malam.

Ingat, itu hanya saat mereka makan malam bersama.

Xiao Zhan memakan makannya dengan khidmat, dia memang sangat lapar, karena terus berpikir. Saat tadi makan siang, dia hanya makan sedikit karena kurang mood. Ia kembali menyuapkan sesendok makanannya dengan besar, hingga membuat pipinya mengembung.

Yang Zi yang melihat itu tertawa gemas, "Xiao Zhan, kau tidak terlihat seperti pria umur 30 tahun jika makanmu begitu"

Xiao Zhan mengangkat kepalanya, dengan masih pipi mengembung, dia hanya mengedip menatap Yang Zi dengan datar. Yabg ditatap semakin tertawa, wanita itu menepuk bahu Yubin karena kebetulan mereka duduk bersebelahan, "Yubin lihat temanmu, dia begitu menggemaskan untuk ukuran paman-paman"

Yubin hanya mengangguk-ngangguk karena ia juga sedang menikmati makananya. Xiao Zhan menggelengkan kepalanya dan lanjut makan. Yang Zi menggerutu "Kalian tidak menyenangkan sekali, ayolah bicarakan soal apa saja. Tumben sekali makan dengan hening"

Karena biasanya mereka bertiga akan berceloteh tentang apapun saat makan. Dan sekarang, Yang Zi merasa jenuh karena hening. Dia makan dengan kesal.

Xiao Zhan "Aku sangat lapar, jika kau ingin berbicara, maka bicarakan apa saja. Aku akan mendengarkannya, nyam..."

Yubin menyahut "Benar, siang tadi aku terus berpikir dan makan sedikit"

Yang Zi mendengus, "Memangnya apa yang harus dipikirkan?"

Yubin "Tentu saja pekerjaannya bodoh, kau pikir aku adalah dirimu"

Yang Zi "Tentu saja kita sama, kau hanya terlalu banyak berpikir"

Yubin mendelik, "Berpikir tentang sesuatu yang berguna setidaknya tidak sia-sia. Bukan sesuatu yang tidak harus ku pikirkan"

Yang Zi "Memangnya seberapa penting pekerjaanmu hingga dipikirkan?"

Yubin menahan kesal, "Kau, berdebat tentang hal tidak berguna dengan wanita memang selalu panjang. Itu urusanku, kau pikirkan saja kenapa aku memikirkan pekerjaan, sialan"

[BL] ExistenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang