#10

1K 100 23
                                    

Xiao Zhan merebahkan dirinya diatas ranjang, beberapa menit yang lalu ia sudah pulang dan membersihkan diri. Matanya mengantuk lebih cepat karena memang mungkin ini sisa dari sakitnya. Ia menutupi dirinya dengan selimut tebal, lampu kamar sudah ia matikan dan lampu kecil yang berada dinakas sudah ia nyalakan. Waktunya untuk tidur.

Posisi Xiao Zhan adalah miring dan manghadap pada nakas, mendapati bahwa posisi ini yang nyaman, ia jadi mengingat saat dirinya sakit, Wang Yibo selalu memeluknya dari belakang dan selalu saja mencium ringan tengkuknya atau bahkan tangan itu akan sesekali masuk kedalam piyamanya dan mengelus perutnya.

Wajahnya memerah, entah karena kesal atau malu, "Kenapa rasanya aku selalu mengingat pria asing itu, sialan"

Selama ia sakit, memang benar Wang Yibo selalu ada disisinya. Xiao Zhan juga merasa aneh, mengapa ia tidak mempersalahkannya, atau sekedar bertanya darimana asalnya. Dan sialnya, mengapa Xiao Zhan tidak begitu marah saat waktu itu bagian dibawah tubuhnya dimainkan? Kenapa?

Xiao Zhan tidak memahaminya, yang ia tahu bahwa selama Wang Yibo ada disisinya, ia tidak merasa keberatan dengan apa yang pria itu lakukan pada tubuhnya. Aneh? Sangat.

Ah mengingat tentang pencabulan, kira-kira sudah sedikit lama ia tidak diganggu oleh makhluk itu. Kiranya, kemana makhluk itu pergi?

Tapi bukankah itu bagus?

Padahal makhluk itu sendiri adalah Wang Yibo.

.

.

.

Ditengah malam yang sunyi, Xiao Zhan mengerjap saat merasakan bahwa ada sesuatu dibelakangnya. Dengan mata yang hanya terbuka sedikit, ia membalikkan tubuhnya dan mendapati bahwa ternyata Wang Yibo berbaring disebelahnya dan itu sangat dekat. Xiao Zhan yang mengantuk melebarkan matanya dan akan mendorong tubuh pria itu menjauh, namun ia urungkan karena tangan kekar melingkar dipinggangnya dengan erat.

Xiao Zhan "Kau?! Sejak kapan ada disini? Kenapa tiba-tiba?!"

Wang Yibo tidak menjawab, sebaliknya, ia menarik tubuh Xiao Zhan mendekat dan menenggelamkan wajahnya diperpotongan leher pria ramping itu. Mengendus kulit halusnya dengan rakus, wangi Xiao Zhan adalah wangi kesukaannya serta candunya. Ia tidak akan puas jika hanya menghirupnya sekali. Tidak memperdulikan bahwa sang empu bergerak meminta dilepaskan. Salahnya, mengapa mempunyai wangi tubuh yang begitu tenang dan segar, ini adalah hal lain yang selalu membuatnya tidak tahan untuk selalu memeluknya.

Xiao Zhan bergerak kecil, berharap bahwa dekapannya terlepas. Namun, begitu ia merasa hawa panas disekitar lehernya, ia berhenti dan hanya terdiam, membiarkan pria berambut panjang itu bermain dilehernya. Lagipula, ia memang tidak bisa menolaknya, bukan, bukan karena rasa tertarik. Lebih mengarah pada naluri, benar, tubuhnya selalu menerima sedangkan hati dan pikirannya sibuk berdebat.

Yang menghasilkan Xiao Zhan akan terdiam dan membiarkan apapun yang dilakukan oleh Wang Yibo.

Wang Yibo "Xiao Zhan"

Xiao Zhan "Ya?"

Wang Yibo tidak menjawabnya, sebaliknya ia semakin merapatkan jarak keduanya hingga hampir menindih tubuh Xiao Zhan. Tangannya ia masukkan kedalam piyama yang dikenakan pria ini agar bisa mengelus secara langsung punggung halus nan kenyal milik Xiao Zhan. Tidak lupa, ia menciumi ringan bagian lehernya, tidak ada nafsu, hanya keinginan ringan untuk memanjakan tubuh yang didekapnya.

Xiao Zhan yang sudah merasa akan tertidur, kembali melebarkan matanya saat merasakan kulit lain dipunggungnya. Ia kembali bergerak, "Keluarkan tanganmu, Wang Yibo!"

Namun kalimatnya tidak didengar yang membuatnya mendengus. Xiao Zhan kembali berucap, "Kau, apakah tidak aneh dengan situasinya?"

Wang Yibo "Apa yang menjadi aneh?"

[BL] ExistenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang