(11)- *4x² - 4xy + Y² = 4 *4x + Y = 8

28.6K 2.4K 95
                                    

HAPPY READING GUYS

THANKS FOR
10K😘

Follow IG
@kaila.xarsgb

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Setelah sekian lama akhir nya Anara dapat menghirup angin segar, bukan bau obat-obatan yang berada di ruang sakit.

Setelah keluar, kenapa mereka begitu posesif pada Anara? Yang dimaksud adalah keluarga nya.

Xavier? Termasuk memang, tapi hanya sedikit. Yang penting berubah walau sedikit.

Dan yang gadis itu lakukan setelah pulang, tentu belajar. Ulangan harian itu tinggal dua hari lagi, bukannya istirahat dia malah belajar.

Anara bukan anak genius, dia sama seperti anak pada umumnya. Hanya saja, Anara agak terlalu susah dalam matematika. Doakan saja supaya nilai Anara menjadi bagus.

Cklek

"Nona muda."

Bibi Melinda masuk ke dalam kamar nya, dia dengan cepat masuk ke dalam kamar Anara dengan membawa nampan berisi segelas susu dan camilan sebagai teman belajar nona muda nya itu.

"Ini," ujar nya sambil menata minuman itu dan camilan itu.

"Makasih bibi," ujar Anara.

Bibi Melinda hanya tersenyum. Sang pengasuh memperhatikan sang nona muda yang begitu fokus belajar.

"Semangat ya, nona muda pasti bisa!!"

Anara menoleh ke arah bibi Melinda, lalu menganggukkan kepalanya dengan senyum lebar nya.

"Makasih bi," ujar nya lalu kembali belajar. 

"Inget nona muda harus istirahat, ini udah malam," pesan bibi Melinda sarat penuh khawatir.

"Sip masih awal," ujar nya.

Bibi Melinda langsung keluar dari kamar Anara, saat berbalik setelah menutup pintu, dia dikejutkan dengan El yang sudah berada di belakang nya.

"Den El ngagetin bibi aja," ujar nya sambil mengelus dadanya.

"Maaf," ujar El.

"Yaudah bibi mau ke dapur, oh ya. Nona Anara lagi belajar, jadi jangan terlalu diganggu," peringat bibi Melinda.

El hanya menganggukkan kepalanya, dia dengan cepat masuk ke dalam kamar sang adik.

Satu titik yang menjadi titik fokus nya, yaitu Anara yang sedang belajar, terlihat sekali jika gadis itu benar-benar serius dalam belajar.

Sepertinya ambisi nya untuk dapat mengejar posisi itu benar-benar yang diinginkan oleh Anara.

Walau sifat Anara yang dulu agak berubah dengan sekarang, yang masih tetap bertahan adalah sifat ambisi gadis itu. Gadis itu tetap dengan ambisi nya.

"Duh ini gimana sih?" Tanya nya bingung.

El yang mendengar lantas berjalan ke arah Anara. Bahkan gadis itu tidak sadar jika kakak nya masuk ke dalam kamar, karena saking fokus nya, dia tidak memperhatikan sekitarnya.

Ana Or Anara (Pre Order) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang