01. Hospital

6 4 11
                                    

Zaza & Nana
.

"Namanya obat yaa pahit"

-


RSUD Jakarta.

Hai..
Gua zavaikka Chandryn.

Siswi kejuruan kefarmasian yang sekarang sedang melaksanakan PKL di rumah sakit negeri yang berada di salah satu kota Jakarta.

Setelah melewati beberapa bulan di rumah sakit, banyak ilmu yang gua dapet. Dan tinggal menghitung hari untuk menyelesaikan tugas pkl ini.

.
.


Hari sudah mulai menampakan gelap nya malam. Ini sudah waktunya istirahat.

Setelah menulis etiket, Zavaikka menyerahkan 15 bungkus puyer dalam perkamen pada kakak pembimbing yang merupakan salah seorang staff kefarmasian, untuk diserahkan pada pasien.

Ia membuang sarung tangan medis yang baru saja dipakai pada tempat sampah.

Lalu menghampiri 3 teman nya yang sudah menunggu di dekat pintu.

"Kak, kita izin istirahat yaa.."

"Iya, dek.. Makasih yaa"

Ucapan terima kasih tak pernah terlupakan diucap oleh para kakak pembimbing disana. Walau tidak semua nya, setidaknya beberapa orang itu akan membuat mereka nyaman dengan tempat kerjanya.

.

Gua Zava.
Jangan tanya kenapa gua sendirian sekarang.

Temen-temen gua sedang halangan semua, jadi mau ga mau gua harus sholat sendiri. Walau di mushola ketemu para anak pkl dari jurusan keperawatan, tetap saja gua ga terlalu dekat sama mereka. Jadi cuma sekedar sapa ataupun senyum.

Setelah selesai sholat, gua segera pergi  meninggal kan mushola kecil itu.

Gua berjalan, menelusuri lorong RS sendiri. Banyak perawat yang belum istirahat karena masih melaksanakan tugasnya.

Konsekuensi kerja di bagian kesehatan yaa ini, orang lain lebih di prioritaskan di banding diri sendiri.

Shit.

Gua tercengang, ketika tangan kanan gua ditarik seseorang secara tiba-tiba.

Menoleh kearah si penarik, gua mengernyit. Mendapati seorang lelaki membawa sebuah tablet 'paracetamol' yang masih terbungkus rapih ditangannya.

"Maaf, ada apa yaa?" Tanya gua heran.

"Sus.. Tolong saya dong"

Nahkan.
Lagi-lagi, dikira perawat.

Yaa emang, pakaian kita sama. Apalagi dengan teman pkl yang memilih program kejuruan keperawatan.

Tetapi tetap saja, gua bukan perawat. Dan ga semua baju putih itu tentang dokter maupun perawat.

"Maaf" kata gua, yang membuat dia bingung.

"Saya bukan perawat mas"

Dia terlihat bingung.
"Mbak nya jangan bohong, jelas-jelas pake baju perawat sekarang"

Menghela nafas, gua harus gimana jelasinnya.

"Saya dari instalasi farmasi.. Bukan perawat mas"

"Farmasi?"

Lagi-lagi gua menghela nafas, bahkan dia juga ga tau farmasi itu apa. Jadi selama ini dikira yang bikin obat itu teh Saha?

"Farmasi tuh yang bikin obat mas" jelas gua berusaha menahan sabar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Medismile -NA JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang