2

3 0 0
                                    

"I'll pick you up at 8 pm ya sayang," ucap Atlas dengan senyuman manisnya sembari tangannya mengacak rambut Arleta gemas.

"Ya, jangan ngaret ya! kamu harus on time!" jawab Arleta dengan bibir yang dimanyunkan.

Saat ini Atlas dan Arleta sedang berada di depan pintu apartemen Arleta. Atlas sengaja mampir ke apartemen pacarnya yang sudah bersamanya selama 5 tahun ke belakang ini hanya untuk menemui kekasihnya itu. Semalam Atlas mengingkari janjinya dengan Arleta, Atlas berjanji akan menemani Arleta untuk menonton film di bioskop. Tetapi karna Atlas sibuk dengan pekerjaannya, Atlas jadi tidak sempat meluangkan waktunya untuk Arleta semalam.

"Oke, aku berangkat ya. I love you, Leta! Can't wait to make you mine." ujar Atlas yang dibalas dengan senyuman manis Arleta.

Atlas langsung bergegas ke basement apartemen Arleta untuk mengambil mobilnya dan langsung pergi ke kantornya.

***

Hari ini Atlas masih sibuk dengan dokumen-dokumen penting di mejanya yang membuatnya pusing seminggu belakangan ini. Atlas dengan teliti membaca kontrak kerja dengan beberapa perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaan miliknya.

Atlas Rajendra.

Seorang pengusaha muda yang sudah merintis usahanya sejak lulus dibangku Sekolah Menengah Atas. Atlas dengan wajah tampannya dan segudang prestasi yang dimilikinya membuat ia sukses dalam waktu singkat.

Memang, orang tua Atlas juga merupakan pengusaha yang cukup terkenal di Indonesia. Haris Rajendra dan Diana Larasati adalah orang tua Atlas yang saat ini dengan sangat bangganya memiliki anak seperti Atlas yang sudah mandiri sejak dulu. Atlas merupakan anak tunggal kaya raya yang tidak suka menikmati harta orang tuanya, sehingga Atlas selalu bekerja keras dan tekun untuk meraih keinginannya.

Atlas juga bekerja keras untuk menggapai cintanya Arleta atau yang dipanggil Leta oleh Atlas. Mereka menjalin hubungan sudah 5 tahun berjalan. Tidak mudah untuk Atlas mendapatkan hati seorang Arleta Putri Sanjaya, teman SMA nya dulu. Atlas cinta Arleta, Arleta cinta Atlas, katanya.

***

"Kontrak kerja sama dengan Sentosa Grup sudah saya tanda tangan, tolong segera diproses untuk keperluan mendatang ya." perintah Atlas kepada Arsen, asisten pribadinya.

"Baik Pak, akan segera saya tindaklanjuti," jawab Arsen sembari mengambil dokumen tersebut.

"Oiya, barusan Pak Haris telpon saya. Bapak diminta untuk pulang karena ada sesuatu yang ingin beliau ucapkan ke Bapak, kiranya Bapak dapat mengabulkan permintaan beliau." ucap Arsen sopan.

"Tolong sampaikan kepadanya, kalau saya akan pulang ke rumahnya besok. Hari ini saya ada janji dengan Leta" jawab Atlas yang langsung berdiri untuk meninggalkan ruangannya.

"Tapi Pak, ini urgent."

"Saya bilang ga bisa, ya ga bisa." ucapnya dingin dan langsung pergi begitu saja.

***

Atlas sudah berada di basement apartemen Leta dan segera menghubungi Leta agar menghampirinya.

ketika Atlas hendak menelpon Leta, Haris sudah terlebih dulu menelponnya.

"Ya Pah?" jawab Atlas.

"Lebih penting Papa atau Leta?"

"Pah, please stop? Udah 5 tahun aku pacaran sama Leta dan udah 5 tahun Papa benci sama Leta. Leta kurang apa sih Pa?" ucap Atlas yang sudah tersulut emosi.

"Papa tidak membenci Leta. Papa cuma tanya lebih penting mana Papa atau Leta? Ok, Papa ijinin kamu untuk pergi sama Leta tapi ini yang terakhir. Besok kamu harus pulang karna Papa ada sesuatu yang akan Papa sampaikan ke kamu. Atlas, kamu harapan Papa. Tolong jangan kecewakan Papa." ujar Haris.

"Oke terserah." jawab Atlas yang langsung memutuskan telponnya.

Ya.

Haris tidak merestui hubungan Atlas dengan Arleta sejak masa SMA dulu. Atlas pun tidak tau alasan Papanya itu tidak memberinya restu, padahal agama mereka sama.

***

"Sayang, aku di basement. Kamu kesini ya," ucap Atlas dengan Arleta ditelpon.

***

17062022

with love,
xdestira

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang