Part 4

4 2 0
                                    

Sementara itu, di dalam rumah Var. Var yang sedang tidur-tiduran pun mengangkat telepon dari sang ayah dan setelah berbincang singkat pun Var langsung mematikan teleponnya. Var pun mengambil minuman yang ada di meja, minuman yang berbentuk seperti Akua gelas yang ada sedotannya, dan Var pun meminumnya sampai habis. Setelah itu, Var pun menaruh minuman tersebut di meja. Lalu Var pun menyetel lagu berbahasa Inggris di handphone miliknya sembari tidur-tiduran.

Di sisi lain, Johan yang sedang akting dengan sangat bagus. Menerima telepon dari sang teman, yang saat di angkat dimana Johan akan di ajak nongkrong sambil minum kopi dan bermain uno.

Di sisi lain pula, Alexxa yang sedang meminum teh hangat dan sambil menikmati indahnya pemandangan di malam hari memandangnya dengan tatapan tajam dan sangat dingin, ia sedang berada di balkonnya.

Bu Indah yang tengah berbincang dengan tetangganya, lalu tidak lama kemudian ia dipanggil oleh anaknya yang bernama ILO. Bu Indah yang merasa amat sangat terganggu dengan panggilan dari anaknya yang berada didalam rumah yang ingin meminta tolong untuk diambilkan susu dari dalam rumah, Bu Indah pun tetap melanjutkan aktivitas sebelumnya yaitu berbincang-bincang dengan tetangganya yang sedang ada keperluan untuk acara arisan di bulan depan. Setelah lama berbincang-bincang dengan tetangganya selama 40 menit dari ILO memanggilnya itu, 4 menit kemudian Bu Indah mengakhiri pembicaraannya dengan tetangganya karena sudah selesai dan setelah itu tetangganya pun langsung pulang kerumahnya.

Lalu Bu Indah pun berjalan ke arah kamar anaknya untuk menghampiri anaknya yang cacat di bagian kaki kirinya itu, sehingga ia mau tidak mau harus memakai tongkat untuk berjalan. Setelah sampai didepan pintu kamar anaknya itu, Bu Indah pun membuka pintu kamar anaknya itu dan langsung memasuki kamar anaknya itu. Setelah memasuki kamar anaknya itu Bu Indah lalu menarik kaki anaknya yang sebelah kanan lalu menggeret anaknya menuju kamar mandi dan lalu menyiksanya di sana dengan sangat sadis karena anaknya itu sudah mengganggu aktivitas ibunya yang tadi barusan dia lakukan. Dengan cara ditarik kakinya sampai terluka, merendam tubuh anaknya ke dalam air dingin sampai kedinginan lalu menempeleng anaknya dengan cangkul sampai kepala dan lehernya patah dari tubuhnya, setelah itu ia meninggalkan kamar mandi dengan perasaan marah bercampur perasaan takut akan nantinya ketahuan kalau ia telah membunuh anak kandungnya sendiri.

Setelah keluar dari kamar mandi, Bu Indah pun berjalan menuju kamarnya sendiri dengan perasaan takut, cemas, marah, dan gemetar karena takut ketahuan akan perbuatan yang sudah ia lakukan itu. Setelah sampai di kamarnya sendiri, Bu Indah dengan cepat-cepat mengambil kunci pintu depan rumah yang ada di atas lemari kecil dekat dengan kasur. Setelah mengambil kunci pintu depan rumah, ia langsung cepat-cepat keluar dari dalam kamarnya dan langsung berjalan cepat menuju ruang tamu.  Setelah sampai ruang tamu, dengan kondisi hati yang sangat panik dan takut cepat-cepatlah ia langsung mengunci pintu depan rumah. Setelah selesai mengunci, dengan cepat Bu Indah langsung berjalan menuju kamarnya dengan perasaan yang sangat panik, takut, kecewa dan marah dengan apa yang telah ia lakukan kepada anak kandungnya itu sendiri.

Tepat pukul 07.48 malam, Ezra yang tengah belajar dimalam hari pun terdiam sejenak dan berdiam diri sangat lama sampai pukul 08.10 malam ia pun melanjutkan aktivitas belajarnya yang tadi dengan perasaan senang dan dengan ekspresi yang biasa saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Kill Cold BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang