"Dan menarilah hariku..."
Suara musik berdentum keras keluar dari headphone, jari-jemari menari dilayar ponsel begitupun mata yang mengalir tenggelam dalam lamunan. ini semua disebabkan video yang terus diputar oleh sang pemilik ponsel ialah Sheldon.
Sheldon terus mengulang video singkat yang dibuatnya tempo hari lalu, menurut Sheldon video itu adalah video terbaik dalam hidupnya. Video yang dibuat oleh Sheldon berdurasi 2 menit itu adalah kumpulan foto-fotonya bersama kekasih tercintanya ialah Nahda. Diiringi lagu "Menarilah Sendiriku" dari Angsa dan Serigala, sangat cocok menggambarkan suasana hubungan mereka yang beberapa hari yang lalu mereka baru saja menempuh waktu 1 tahun untuk bertahan sebagai sepasang kekasih. Video mesra itu adalah hadiah anniversary dari Sheldon.
Sheldon tidak bisa memberi lebih untuk merayakan anniversary nya, itu pun dikarena kan pandemi besar yang membuat semua orang terisolasi termasuk Nahda. Sheldon boleh saja keluar, bukan karena ia tidak mematuhi kebijakan pemerintah tapi memang sebentar lagi pandemi ingin berakhir.
Seharusnya sekarang jadwal Sheldon pergi nongkrong dengan teman-teman di dekat rumahnya, tapi Sheldon memutuskan untuk diam di rumah dan menunggu pacarnya itu Nahda yang sedang les.
Sheldon sangat sayang dengan Nahda, dia buta dan tuli karena cinta pertamanya itu sampai membuat dunianya sendiri. Tak ada hal apapun yang bisa menjajah dunianya, perihal kehidupan asli pun tak bisa menghancurkan tembok dunia Sheldon.
Sheldon menoleh dan mendapati jam telah menunjukan pukul 7 malam yang artinya Nahda sudah pulang dari les nya. Sheldon tetap menunggu Nahda sambil mengulang videonya, memang tak ada kerjaan lain selain melihat video yang anggun itu.
Biasanya Sheldon menghabiskan waktunya dimalam hari bersama Nahda dengan chattan atau teleponan sampai keduanya terlalut tidur.
"TING..."
Dering notifikasi dari Nahda yang sudah pulang, Sheldon dengan antusias langsung membalas pesan masuk dari Nahda lalu ia mengajak teleponan.
Nahda mengiyakan permintaan pacarnya itu, lalu Sheldon memulai pembicaraan.
"Hallo sayang?"
"Iya Don?" Nahda membalas dengan nada lelah.
"Capek ya baru pulang les?" ujar Sheldon lagi, membenarkan posisi duduknya.
"Iya..." jawab Nahda, lagi-lagi dengan nada malas.
Sheldon dengan spontan menanyakan kabar Nahda terkait perihal apakah sekarang Nahda diperbolehkan keluar rumah, karena Sheldon sudah lama tidak bertemu dengan Nahda. Ribuan rindu terbingkai dengan cantik, terpandang dari jarak yang jauh, seharusnya bingkai itu terlihat dengan jernih dan langsung. Tak usah bermain imaji lagi, sudah waktunya imaji itu pudar.
"Hmmm... Kamu udah boleh keluar belum Da?" tanya Sheldon, lalu dijawab oleh Nahda, mengejek dengan meniru suara Sheldon dan mengulang perkataan Sheldon.
"Kamu udah boleh keluar belum Da? Belum!"
Sheldon tidak merasa terejek, setidaknya pertanyaan dari Sheldon dijawab oleh Nahda dan jawabannya masih sama dengan yang lama.
Dengan penasaran Sheldon bertanya lagi. "Kenapa masih belum boleh? Masa kamu keluar cuman les doang?"
"Yaaa... emang peraturannya," Nahda menjawab, belum selesai bicara. Begitupun jawabannya yang belum cukup menjawab batin Sheldon yang bertanya-tanya bukan main.
Nahda melanjutkan perkataannya. "Lagian gua kayaknya gabisa ketemu lu lagi..."
Sheldon menelan ludah, mendengarnya, "Ke-kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
sepulang menghuni
Romance"Walau lelah, aku tetap bersyukur. Tujuanku mencari pasangan, jika gagal berkali-kali aku bersyukur bahkan berkali-kali lipat rasa syukurku. Karena dibalik itu semua, adalah tujuan dari semesta." Kegagalan dalam menemukan rumah baru merupakan langka...