[END][BL] What Should I Do if the School Bully is Interested in Me

Extra 1

Menikmati Kesenangan Tanpa Memikirkan Hal Lain
.
.
.
.
.

Setelah Jiang Qi hamil, dia sangat sedih.

Keluarga He mengawasinya dengan cermat, tidak membiarkannya menyentuh apa pun. Jika dia berjalan terlalu banyak, dia harus beristirahat. Setiap hari selain makan, dia hanya bisa tidur. Jiang Qi merasa setiap hari membosankan dan dia sangat tidak bahagia.

Ketika He Mu Sheng kembali dari kerja, dia melihat suasana hati istrinya dan memutuskan untuk mengajaknya makan malam untuk bersantai.

Mereka baru saja memasuki restoran ketika mereka melihat He Cheng Ming dan Ji Liao makan malam dengan cahaya lilin.

Ji Liao menyesap sampanye dan bertanya kepada orang di seberangnya, "Apakah alkohol ini dianggap kuat?"

He Cheng Ming sedang bersandar di kursinya dengan sedikit senyum di wajahnya dan berkata, “Tidak apa-apa. Kandungan alkoholnya sekitar 12%.”

Setelah memasuki tahun senior mereka, dengan persetujuan Xu Ai Wen, dia membantu Ji Liao dengan revisi pekerjaan rumahnya di akhir pekan. Kadang-kadang, ketika dia belajar sampai larut, Ji Liao akan tidur di rumahnya. Xu Ai Wen menutup mata terhadap ini. Selama perilaku mereka tidak berlebihan, dia akan membiarkan kedua anak itu melakukan apa yang mereka inginkan.

Jadi hari ini, setelah seharian belajar, He Cheng Ming mengajak Ji Liao berkencan. Karena dia ingin meningkatkan nilainya, kehidupan cintanya harus berkembang sesuai dengan itu.

Ji Liao tidak memiliki konsep kandungan alkohol dan merasa bahwa selama anak laki-laki lain mengatakan itu baik-baik saja, dia bisa meminumnya dengan nyaman sehingga dia mengambil seteguk lagi.

Dia baru saja meletakkan gelasnya ketika dia mendengar suara seorang wanita di belakangnya. “Ji Liao!”

Jiang Qi sangat terkejut. Sejak dia hamil, dia disimpan di rumah oleh He Mu Sheng, tidak dapat meminta anak laki-laki lain untuk menemuinya. Tanpa diduga, dia kebetulan bertemu dengannya hari ini! Suasana hatinya tiba-tiba cerah.

Benar saja, itu masih anjing susu kecil yang bisa membuatnya bahagia!

Jiang Qi dengan blak-blakan menarik kursi dan duduk di samping Ji Liao.

He Cheng Ming yang diabaikan bertemu dengan mata He Mu Sheng, keduanya dengan ekspresi gelap di wajah mereka.

"Jiang Qi Jie." Ji Liao sedikit terkejut, tatapannya jatuh ke perutnya. Apa dia hamil?!

He Cheng Ming memberinya pengingat ramah. "Sayang, kamu harus memanggil Sao Zi." Ji Liao memelototinya, tidak senang karena dia dipanggil sayang di depan orang lain. Itu terlalu memalukan.

Saat itu, server menyajikan menu, menunjukkan persetujuan diam-diam bahwa mereka berbagi meja yang sama.

Jiang Qi dengan santai memesan beberapa item dan dengan cepat berkata kepada Ji Liao. “Itu tidak masalah. Panggil saja aku Jiejie.”

Dia tersenyum bahagia dan nada suaranya sangat memanjakan. Frustrasi, He Mu Sheng tiba-tiba berkata, "Panggil dia Sao Zi!"

Atas perintah yang begitu tiba-tiba, Ji Liao menelan ludah tanpa sadar. He Cheng Ming segera meledak dan berkata kepada saudaranya, "Siapa yang kamu teriakkan ?!"

Jiang Qi juga tidak senang dan menatapnya. “Kamu diam!”

He Mu Sheng: "..."

Kakak dan istrinya sama-sama gila!

“Abaikan dia, Ji Liao. Jiejie sudah lama tidak melihatmu dan aku sangat merindukanmu.”

Ketika seorang wanita hamil, dia menjadi mudah emosional. Selain itu, Jiang Qi telah sangat bosan di rumah keluarga He dan entah bagaimana, dia mulai mengeluh kepada Ji Liao, “Sejak aku hamil, saudaramu, oh tidak, saudara Xiao Ming, dia tidak akan membiarkanku keluar. Jadi tolong biarkan Jiejie melihatmu dan melihat apakah kamu menjadi lebih seperti susu.”