1

402 10 7
                                    

kriiingg...
kriiingg....

bunyi alarm terdengan nyaring di sebuah kamar bernuansa dino.
Namun sang pemilik kamar masih tertidur pulas di balik selimut dengan tangan yang memeluk boneka dino miliknya.

ceklek
pintu kamar terbuka memperlihatkan seorang wanita paruh baya yang sudah berkacak pinggang.

"Idan...bangun heyy" wanita paruh baya tadi berusaha membangunkan sang anak yang masih terlelap.

"Idan,bangun..udah mau jam 7 loh,nanti telat sekolahnya" wanita paruh baya itu tampak kesal karena sang anak masih saja nyaman menutup mata.

hufftt..
oke,sudah cukup. anaknya ini selalu saja susah dibangunkan. satu satunya cara adalah...

"IDAN BANGUN!!KALO GAK BANGUN BUNDA BAKAR SEMUA KOLEKSI DINO KAMU"

mendengar ancaman maut dari sang bunda akhirnya pemuda yang dipanggil Idan tadi terpaksa membuka matanya.

"ah bunda mah mainnya ngancem mulu" ucapnya dengan nada kesal pada sang bunda.

"siapa suruh gak bangun bangun??!! liat tuh,udah mau jam 7" ucap Mira,sang bunda sambil menunjuk jam yang terpampang di dinding.

"cepet bangun!mandi!abis itu sarapan ke bawah!"

"ish,iyaaa bunda ku yang cantik"

chup

sebelum pergi ke kamar mandi pemuda itu menyempatkan mencium pipi Mira.

Mira hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala nya.

Mira berjalan menuju lemari sang putra dan mengambil seragam putih abunya.

"Idan bunda kebawah dulu. baju kamu udah bunda siapin. Jangan lama!" ucap Mira sebelum meninggalkan kamar putranya.

"IYA NDAA.." jawab Zidan alias Idan dengan teriakan.

tap
tap
tap

"PAGI BUNDA,AYAH,ABANG" teriak melengking itu berasal dari Zidan dari arah tangga.

mereka yang mendengarnya langsung menutup telinga dengan tangannya masing masing.

"pagi juga sayang" ucap Mira dengan nada lembutnya.

"pagi jagoan ayah"ucap Bima,ayah Zidan.

"pagi juga bocill" ucap Vano,abang Zidan yang berselisih 1 tahun lebih.

jadi dulu waktu Vano berumur 5 bulan,Mira kebobolan ya guys..

"ish,Abang mah..gue tuh bukan bocil ya..gue tuh udah kelas 11 SMA." ucap Zidan dengan nada kesal pada Vano,pipi chubby nya ia kembungkan pertanda bahwa dirinya ngambek.

"ulululu.. iya iyaaa ade Abang bukan bocil" Zidan yang mendengar ucapan Vano tersenyum,tapi senyumnya tidak bertahan lama setelah Vano melanjutkan ucapannya "ade Abang bukan bocil,tapi anak SD hahahaha".

"bundaaa...abangnya nakal tuh" ucap Zidan merengek pada Mira. matanya sudah mulai berkaca-kaca pertanda sebentar lagi akan menangis.

"Abang udah dong,bisa berabe kalo adenya nangis" entahlah,Zidan malah bingung,bundanya ini sedang membela atau mengejeknya.

"sstt.. udah udah,ayo makan,takut telat" lerai Bima.

skip..

"aku sama Zidan berangkat ya bun,yah." pamit Vano sembari mencium tangan kanan orang tuanya,disusul mencium pipi mereka. Zidan pun melalukan hal yang sama.

"iya,hati hati dijalannya.jangan kebut kebutan,jangan balapan!!" wejangan Mira pada kedua putranya.

"iya bundaaa..tapi gak janji hehe" cengir Zidan tanpa dosa.

Zidan is Leader CuteWhere stories live. Discover now