LANDSCAPE

16 5 0
                                    

masa kritis gracia telah terlewati. kekhawatiran yoongi sedikit berkurang sekarang, tidak seperti satu minggu yang lalu. saat di mana gracia harus segera di pindahkan ke ruang ICU karena pendarahan otak yang gracia alami akibat tumor otak yang di deritanya semakin berkembang.

yoongi selalu setia menemani masa-masa kritis istrinya, dia tidak mau kehilangan waktu sedetik pun dengan gracia. bahkan yoongi sampai rela ambil kelas/ujian online demi memastikan kesehatan gracia, walaupun yoongi tahu jika umur istrinya mungkin tidak akan bertahan lama lagi, tapi dia masih tetap berharap jika sang istri bisa menemaninya hingga tiba waktunya dia pergi nanti.

"yoon" panggil gracia lemah.

yoongi yang saat ini tengah duduk di samping gracia dengan laptop dan tak lupa kacamata baca yang bertengger di batang hidung mancungnya. dengan sigap melepas kacamata yang ia kenakan dan meletakkan laptop di meja samping ranjang gracia.

"iya, sayang" jawab yoongi dengan sangat lembut dan tak lupa mencium hangat kening gracia.

yoongi dengan sigap membantu gracia duduk bersandar.

"yoon, kamu sibuk?" tanya gracia memastikan yang sebenarnya tahu jika bulan ini waktu tersibuk yoongi dengan sidang skripsinya,

tapi gracia juga tahu jika yoongi pasti menyembunyikan hal itu darinya, karena yoongi tidak mau gracia khawatir dengan kesibukan yoongi saat ini.

"tidak sayang, kamu butuh sesuatu?" tanya yoongi dengan membenarkan posisi duduk gracia dengan sangat hati-hati.

gracia menggeleng "aku hanya jenuh tidur di sini terus. aku mau keluar. udara dan bau obat di sini membuatku pusing, yoon. boleh yah, temani aku keluar ke taman sebentar saja, yoon?" pinta gracia,

aroma ruangan rawatnya seakan mencekik indra penciuman gracia, ia tak menyukainya.

"tapi kesehatan kamu belum sepenuhnya pulih, sayang....."

"yoon, kumohon" potong gracia.

"baiklah, tapi sebentar yah. aku panggilkan dokter dulu, biar dokter cek perkembanganmu lalu kita hirup udara segar di luar" jelas yoongi tak lupa mengecup kening sang istri lalu pergi memanggil jimin.

setelah pemeriksaan organ vital selesai dan tampak baik-baik saja, akhirnya jimin selaku dokter pribadi gracia dan kakaknya mengizinkan gracia keluar dengan syarat tidak boleh terlalu lama berada di luar ruangan.

udara sore hari yang menyejukkan di tambah dengan warna langit jingga yang menambah rasa estetik taman rumah sakit-menghangat.

"yoon?" panggil gracia setelah sampai di bangku taman yang mereka berdua tuju.

"iya sayang, ada apa?" tanya yoongi balik dengan tiang infus yang setia ia pegang.

"aku mau duduk di situ." ucap gracia dengan menunjuk bangku taman yang ada di depannya.

"baiklah, sebentar yah" ucap dengan meletakkan tiang infus dan dengan sigap yoongi memindahkan gracia ke bangku itu dengan hati-hati lalu ia mengambil duduk di samping gracia.

yoongi memperhatikan ekspresi gracia yang menutup mata sedikit mendongakkan kepalanya dan mengambil nafas dalam, seakan-akan ingin menukarkan aroma ruangan yang mencekik penciumannya. yoongi menarik senyum saat menikmati ekspresi istrinya, sudah begitu lama ia kehilangan moment hangat seperti ini.

"kau menyukainya?" gracia menoleh sebentar ke arah yoongi dan mengangguk pelan dengan yoongi yang setia mengusap lembut tangan gracia.

"hemmm" jawab gracia singkat tanpa berniat membuka matanya.

DETERMINE [YOONMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang