ketiga.

292 32 0
                                    

Jam mata kuliah pertama ku telah usai, berada di kantin yang penuh akan mahasiswa mengisi perutnya

Kami bertiga duduk di meja paling pojok dekat dengan jendela yang mengarah ke taman kampus

Sembari makan melihat pemandangan kampus sembari mendengar celotehan viona, gadis itu sungguh semangat menceritakan kegiatan kesehariannya

Sesekali aku menanggapinya dengan senyuman dan jawaban yang singkat, dan orang di sebelah nya tampak tak menyukai keadaan sekarang

Atau dia yang tak menyukai adanya aku di antara mereka? Secara yang ku dengar dari viona mereka berdua telah berteman sangat lama

Viona memekik kegirangan saat seorang lelaki tinggi menghampiri meja kami, mengusap kepala viona pelan dan duduk di depan nya atau tepat di sebelah ku

Ia menengok ke arah ku sembari tersenyum dan mengulurkan tangannya

"hai aku james, pacarnya viona"

"kamu anak baru?" sambungnya

Aku membalas uluran tangan nya

"yaa namaku adriana, panggil saja adri" ucap ku memperkenalkan diri

"nah kita berteman sekarang, iya kan van" viona menyenggol bahu vanilla yang tampak acuh dengan obrolan kami

"hmm ya ya" tanggap nya malas

Kurasa dia benar benar tidak menyukai ku, tapi ku harap kami berteman baik walau nantinya rasa suka ku tak terbalas

Sore harinya kelas kami selesai, sekarang aku berada di parkiran motor

"gimana van, supir kamu bisa di hubungi? " viona menanyakan vanilla yang sedari tadi sibuk menghubungi jemputan

"kalian duluan aja, aku mungkin akan menaiki taksi" balasnya setelah selesai menelfon jemputan

"kenapa? Gabisa jemput ya?"

"iya ban mobil nya meledak"

"ikut aku aja, jok belakang motor ku kosong tuh" ucap ku memberikan solusi

"nah ikut adri saja, hemat ongkos juga kan" james ikut menimpali

Kurasa ia tau ketertarikan ku pada vanilla, karna sedari tadi dia terus menggoda ku menanyakan perihal tatapan suka ku pada vanilla

Vanilla terlihat ingin menolak, tapi akibat bujukan maut dari viona akhirnya ia sudah berada di boncengan ku sekarang

"nilla, pegangan ya nanti jatuh" ujar ku memperingati, dibalas deheman oleh nya

Kurasakan sepasang tangan memegang ujung kaos yang ku pakai, aku mulai menjalankan motorku dengan pelan

Sesekali aku menanyakan pertanyaan pertanyaan kecil, dan di balas singkat olehnya

Tak terlalu jauh menempuh perjalanan akhirnya kami sampai pada rumah gaya minimalist classic bertingkat dua

"ini rumah mu kan" aku menanyai nya sebelum dia turun dari motor ku

Mengangguk bergumam ucapan terimakasih kecil yang dapat ku dengar, dan aku membalas nya dengan senyuman

Pergi meninggalkan rumahnya dengan perasaan senang


Tbc

Love in Roma? [FEMDOM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang