7) Chance

231 35 31
                                    

Kunci sebuah hubungan adalah komunikasi dan saling percaya. Dua hal yang selalu Yoongi terapkan dalam hubungannya. Sesibuk apapun Yoongi, ia berusaha untuk selalu ada, berusaha untuk terus percaya pada pasangannya, berharap pasangannya menjaga kepercayaannya dengan baik, namun ternyata itu semua tidaklah cukup untuk menjaga kesetiaan Taehyung sebagai kekasihnya.

Sejak awal, Yoongi sudah mengatakan pada Taehyung untuk selalu terus terang mengenai apa yang ia rasakan, dan untuk mencari penyelesaian bersama apabila rasa jenuh sudah mulai mendera. Yoongi ingat betul saat itu Taehyung mengatakan bahwa ia tidak akan pernah bosan, pun jika ia bosan ia akan mengingat bagaimana sulitnya perjuangan untuk mendapatkan hati Yoongi, perjuangan agar keduanya bisa sampai di titik ini.

Yoongi sadar bahwa ia teramat bodoh karena masih mau menerima Taehyung dengan tangan terbuka lebar, sementara pemuda itu pula lah yang menorehkan luka di dadanya. Yoongi ingin membuktikan bahwa, jika Taehyung bisa hidup tanpa Yoongi maka Yoongi bisa hidup tanpa Taehyung, tapi nyatanya separuh hidup Yoongi adalah Taehyung.

"Aku minta maaf. Aku sadar kesalahan aku udah fatal banget, dan aku nggak akan nyari pembelaan apapun. Aku terima apapun keputusan kamu, tapi satu yang perlu kamu tau. Aku sayang banget sama kamu. Oke aku tau kemarin aku selingkuh, tapi aku harap kamu masih percaya kalo aku bilang, kamu tetep pemenang di hatiku, mau ada berapapun orang yang masuk"

Julukan great seducer memang pantas disematkan di tengah nama Taehyung. Entah sudah berapa perempuan yang merasakan mulut manisnya. Yoongi sendiri termasuk dalam daftar gadis-gadis tersebut, bahkan hingga tahun keduanya menjalin hubungan dengan Taehyung. Debaran itu masih ada setiap Taehyung memujinya, memanggilnya dengan manis. Jika ditanya apa Yoongi percaya dengan apa yang baru saja Taehyung katakan, tentu saja Yoongi mulai merasa ragu, namun karena rasa cintanya sudah sangat besar, maka Yoongi memaksa hatinya untuk percaya.

Yoongi sendiri adalah tipe orang yang tidak ingin terlihat mencintai, ia ingin terlihat sebagai orang yang begitu dicintai. "Aku nggak tau Taehyung, orang bodoh mana yang masih bisa percaya sama kamu setelah apa yang kamu lakuin dibelakangku?"

Taehyung mengusap wajahnya kasar, masih dengan posisinya yang berlutut, pemuda itu kemudian mengecupi jemari Yoongi yang masih setia berada di atas pangkuan. "Maaf, aku yang bodoh. Aku bodoh karena sebesar apapun rasa cintaku buat kamu, tapi aku tetep tergoda sama keindahan sesaat. Aku lupa kalau kamu yang terindah"

Yoongi kembali menitikkan air matanya mendengar pernyataan Taehyung yang menunjukkan bahwa ia benar-benar mencintai Yoongi. "Aku nggak tau harus gimana Taehyung. Aku sakit. Aku sakit bukan karena tau kenyataan kamu selingkuh sama yang lebih cantik, tapi aku sakit karena semudah itu kamu berpaling ke orang lain, dan semudah itu juga kamu balik ke aku. Bagi kamu, aku ini apa Tae?"

Taehyung sontak berdiri dan tak lupa menarik lengan Yoongi untuk turut berdiri. Waktu terus berjalan, Taehyung takut akan semakin banyak orang yang melihat, juga tak ingin ditegur dosen karena mengganggu pembelajaran. Maka dari itu Taehyung berniat membawa Yoongi ke mobilnya agar dapat berbicara dengan leluasa. Yoongi sendiri hanya bisa pasrah. Ia tidak tahu bahwa rencananya bisa menjadi se-emosional ini.

Tiba di dalam mobil Taehyung yang terparkir di gedung fakultas Yoongi, keduanya kembali diam. Yoongi sibuk mengusap air matanya dan memikirkan rencana selanjutnya, sementara itu Taehyung terlihat mencoba menenangkan dirinya. Seharusnya Yoongi senang karena inilah yang ia harapkan, Taehyung mengakui dan menyesali perbuatannya, memohon untuk kembali padanya, dan Yoongi hanya harus menerimanya seolah Yoongi adalah manusia paling baik. Setelah ini entah orang akan mengecapnya bodoh karena menerima Taehyung yang jelas-jelas sudah berselingkuh atau melabelinya sebagai orang yang baik dan sabar serta memiliki perasaan yang begitu tulus.

"Sayang, aku tau kesalahan aku fatal banget. Aku minta maaf, tapi aku mohon kasih aku kesempatan kedua. Aku janji, hal ini nggak akan keulang lagi"

"Aku nggak tau harus percaya atau nggak sama kamu, setelah kamu ngerusak kepercayaan aku"

Taehyung mengerang frustasi, "fuck, aku bener-bener minta maaf, kejadian semalem bener-bener diluar kendali. Aku nggak ada niat sampe kesana"

Yoongi hanya diam, fokus menatap mahasiswa yang berlalu lalang dari balik jendela, sementara Taehyung memberikan waktu untuk Yoongi berpikir. Suasana di dalam mobil cukup sunyi, hanya terdengar deru nafas Taehyung yang memburu. 10 menit berjalan, 20 menit dilalui masih tanpa suara, hingga akhirnya tepat 30 menit Yoongi membulatkan tekadnya untuk buka suara. "Tae", panggilnya lembut namun menolak untuk menatap lawan bicaranya.

Taehyung yang sejak tadi menenggelamkan kepalanya di roda kemudi sontak terbangun, "Iya sayang?"

Yoongi menarik nafas panjang sebelum akhirnya melanjutkan, "Aku tau mungkin ini keputusan paling bodoh yang pernah aku ambil, tapi ini kesempatan terakhir yang bisa aku kasih buat kamu. Everyones deserves a second chance"

Senyum perlahan mulai terbit di wajah lelah Taehyung. Perlahan Taehyung meraih wajah Yoongi agar mau menatapnya. Kini keduanya saling tatap, menyelami obsidian masing-masing. "Makasih sayang. Aku janji, aku nggak akan sia-siain kesempatan yang kamu kasih, dan nggak akan rusak kepercayaan kamu"

Yoongi menggeleng pelan dengan senyum tipis yang hampir tak terlihat, "Nggak perlu, aku nggak perlu janji Taehyung, buktiin aja"

Taehyung mengangguk semangat, "Anything you want". Taehyung memajukan tubuhnya berniat memberi kecupan singkat di kening Yoongi, namun gadis itu justru mundur yang membuat kening Taehyung berkerut dalam. "Aku butuh waktu. Lagipula—

Yoongi menatap Taehyung dari atas hingga bawah. Ia tahu betul itu adalah pakaian yang Taehyung gunakan semalam, dan Yoongi ingin membuang ingatan itu. "Kamu harus bersihin diri kamu, dan bersihin reputasi kamu, karena pasti semua orang udah liat video itu". Setelah berucap demikian, Yoongi keluar dari mobil Taehyung meninggalkan pemuda dengan senyum kotak itu sendirian bersama kebingungannya.

"Shit, dia bener. Gue masih harus ngurus ini. Sialan, siapa yang berani ngejebak gue", gumamnya kemudian memutar kemudi menuju suatu tempat.

Kembali pada Yoongi yang berdiri di balik pohon hingga mobil Taehyung menghilang. Yoongi meraih ponselnya di dalam tas guna memberi tahu teman-temannya bahwa dirinya perlu kembali ke apartement dan beristirahat sejenak, tak lupa memberi tahu teman-temannya agar tidak khawatir. Yoongi lantas pergi menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari tempatnya berdiri sembari menghubungi seseorang.

"Halo? Lo dimana?"

"Oke, gue kesana sekarang"

Yoongi melajukan mobilnya menuju gedung apartemen yang lokasinya cukup jauh. Karena jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, maka jalanan terlihat lengang, sehingga tidak membutuhkan waktu lama bagi Yoongi untuk tiba di lokasi tujuannya. Segera saja Yoongi menuju lift yang akan mengantarkannya menuju lantai 6, unit nomor 607.

Setelah beberapa kali menekan bel, pintu di hadapannya terbuka. "Welcome, princess", ucap tuan rumah dengan wajah setengah mengantuk tanpa pakaian, hanya menggunakan celana sepanjang lutut yang terlihat nyaman.

Tanpa membuang waktu, Yoongi segera masuk ke dalam dan duduk di sofa yang tersedia. "Jadi gimana?"

"Kaya biasa, you did a great job. Makasih Jimin"

"Anytime. Rencana lo berjalan lancar?"

Yoongi mengangguk kemudian menyandarkan tubuhnya di punggung sofa dengan tangan terlipat di dada, "Yeah, dan gue akan biarin dia bersihin nama dia sendiri. And buat Yoonji, gue rasa udah cukup, dia bakal pergi dengan sendirinya, dan hubungan gue sama Taehyung bakal balik kaya semula, like nothing happened"

Jimin turut menyamankan posisinya di sofa dengan kaki terbuka lebar, senyum liciknya keluar yang justru membuatnya nampak tampan, "Well, gue nggak peduli apa yang terjadi sama mereka. Gue peduli sama hadiah gue"

Yoongi terkekeh, "Damn, should i?"





:::
hah? ini bkn kaya yg aku pikir kan?
kalimat di atas keluar dari mulut atau batin kalian ngga?

Aphrodite [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang