8

256 27 5
                                        

5 Tahun kemudian

Jongin sama Sehun ngerasa gamau tahun berganti cepet, karena mereka ngerasa, anak-anaknya udah dewasa semua, si kembar 4, sekarang udah umur 10 tahun, sedangkan 4 bujang anak-anak Jongin dan Sehun yang lain, sudah berumur 26 tahun, sedangkan dia dan Sehun, sekarang sudah berumur 45 tahun.

"Hah, mereka pasti sekarang sudah melupakan, ayah dan bunda nya" gumam Jongin, yang sekarang sedang melihat rumah nya yang sangat sepi

"Sayang... kenapa diam disitu? sebentar lagi kita akan pergi ke pertandingan basket Haruto, ayo bersiap"

"Oppa, aku tidak rela, jika anak-anak melupakan bunda nya begitu cepaaaat" rengek Jongin, setelah melihat Sehun di hadapan nya

"Sayang, mereka kan bertumbuh... lagi pula, mereka tidak akan melupakan mu, bunda nya yang mereka sayangi" Sehun hanya terkekeh pelan dengar aduan Jongin, memang sih, anak-anak mereka cukup sibuk, apalagi anak-anak mereka yang sudah bekerja

"Tapi mereka jarang menemui kita, oppa. Sekarang rumah ini jadi sepi, si kembar 4 pun sibuk dengan sekolah dan kegiatan sekolah mereka, aku kesepian..." jujur, Jongin benar-benar kesepian, apalagi terkadang Sehun, suka keluar kota, karena dia masih memegang perusahaannya sendiri

"Baiklah kalo begitu, nanti aku akan menegur mereka ya? Sekarang kita ke stadion tempat Haruto tournament, sebentar lagi dia tanding, dia akan marah, kalo sampe kita telat datang. Yoshi, Junkyu dan Junghwan sudah di jemput pak Jang untuk menuju kesana, ayo"

Dan Jongin, hanya bisa mengangguk pasrah akan hal itu, mau bagaimana lagi, yakan?

Oke, sambil menunggu Jongin bersiap, Sehun harus menghubungi, 1 anak bujang nya, untuk berangkat ke stadion, tempat Haruto akan tournament, demi Jongin. Lagi pula, pasti 1 anak bujang nya akan mengabari yang lain, jadi Sehun ngga perlu repot buat hubungin yang lain

Calling Dokyeom...

'Hallo, pa, kenapa?'

'Yeom, dimana kamu? Masih sibuk?' sebenernya Sehun ngga enak hubungin Dokyeom, tapi mau bagaimana lagi kan? Ini semua demi Jongin

'Ngga begitu sih, pa. Kenapa? Tumben papa telfon, siang-siang gini lagi'

'Kyeom, kamu bisa ke stadion tempat tournament Haru?'

'Kaka bisa pa, kenapa? Haru ga kenapa-kenapa, kan?' Dokyeom jadi khawatir, apalagi si papa nya ini random, siang-siang gini udah telfon

'Gapapa, tapi tadi bunda sempet sedih, papa sama bunda masih dirumah, baru mau jalan ke stadion, tapi sebelum berangkat, bunda sedih kangen kalian, rumah sepi katanya, kalian udah pada jarang dirumah dan ngelupain bunda karena pada sibuk sendiri'

'Astaga... kirain kenapa, yauda kaka hubungin yang lain dulu pa, pasti bisa mereka kalo soal bunda sama adek-adek'

'Yauda kak, papa sama bunda tunggu di stadion ya, nama stadion ada di group keluarga'

'Oke pa'

Sekarang Jongin dan Sehun udah di jalan ke stadion, Sehun gabilang ke Jongin kalo anak-anak bujang nya mau dateng, tadi Dokyeom chat Sehun, kalo semua anak bujang nya bisa dateng, Sehun nafas lega

"Sayang, jangan cemberut gitu dong, hm? Kita mau ketemu anak-anak loh"

"Iya oppa"

Sampe lah mereka di parkiran stadion, ketemu sama 3 anak piyik mereka yang nunggu sama pak Jang

"BUNDAAAA/PAPAAA" teriak Yoshi, Junkyu dan Junghwan

"Hai sayang, maaf ya bunda sama papa lama, jalanan agak macet" boong Jongin di depan 3 anaknya dan Sehun cuma senyum atas kebohongan itu

Can I Trust You (Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang