bagian 3

1 0 0
                                    


setelah mereka mengisi perutnya,dirga pun mengantar zefa,mengingat waktu sudah mau sore.

sesampai di rumah zefa,zefa pun turun dari motor dirga dan membiarkan dirga pulang ke rumahnya yang tepat di depan rumah zefa,rencana ingin ke apartemen pun dibatalkan karna nenek lampir yang ada di rumah dirga menyuruh dia untuk pulang ke rumah jika tidak dirga akan mendapat luka di mukanya lagi

zefa pun segera memasuki rumahnya yang bisa di bilang megah,zefa  yang tidak langsung ke kamar berbelok menuju dapur untuk mengambil minuman dingin yang terdapat di kulkas

"loh nia?baru pulang?"tanya seseorang itu sambil berjalan ke arah zefa yang sedang meminum minuman nya

"iya"balas zefa singkat dan tidak melihat lawan bicaranya

"nia tau ga?abang mu tadi bawa piagam debat bahasa inggris loh tadi siang,terus juga tadi kata abang mu dia di puji puji sama gurunya sampai di kasih duit,hebat banget ya anak bunda yang itu"ucap bunda zefa yang bernama farastasya dengan sangat antusias dan penuh bangga saat menceritakan abang nya zefa,zefa yang sudah biasa melihat bundanya bercerita membanggakan abang nya hanya diam dan mendengar tanpa minat

"iya tau,gue mah apa cuman beban ga pernah ngebanggain apa apa"ucap zefa dalam hati dengan senyuman mirisnya mengingat dia tidak ada kelebihan satupun untuk di puji apalagi di banggakan

"pinter banget deh,bunda jadi seneng ngeliat abang kamu banyak prestasi gitu sampai gurunya pernah chat bunda katanya abang sangat membantu di sekolah"zefa dapat melihat binar mata bundanya yang sangat semangat menceritakan abangnya

"hmm iya,yaudah bun nia ke atas mau istirahat"ucap zefa menatap datar bundanya lalu naik ke atas menuju kamar nya

cklek

zefa pun menghempaskan badannya secara kasar ke kasur dan menatap langit langit kamar sambil mengingat cerita cerita bundanya tentang abangnya itu

"iya nia tau kok bun,nia itu ga bisa ngebanggain bunda,ga bisa kek abang yang selalu di puji,tapi bisa ga?gausah ceritain kelebihan abang ke nia,nia makin ngerasa ga guna jadi anak"batin zefa,sungguh zefa capek mendengar bundanya yang selalu ngebanggain abangnya,ntah itu saat jam makan,ntah itu saat ngumpul keluarga atau saat ke makam papah nya,bunda nya itu selalu saja bercerita dengan penuh semangat jika abangnya berhasil meraih sesuatu

"nia udah pulang?kok lama banget pasti jalan sama dirga dulu kan"goda abangnya zefa yang tiba tiba masuk ke dalam kamar zefa,zefa yang di goda pun hanya mencueki nya dan berusaha bodo amat dengan kehadiran abangnya

"datang deh bintang utama nya"batin zefa ketika melirik sekilas abangnya yang berdiri di depan pintu kamarnya sambil menatap ke arah zefa

"woi nia,kok gue di kacangin"kesal samudera menatap adiknya itu

samudera arfarez itu lah nama abangnya zefa dan anak kesayangan bundanya
anak yang selalu di banggain dan anak yang mendapatkan perhatian khusus dari bundanya itu,semenjak papa nya meninggal zefa merasa asing di rumah ini karna menurut zefa bundanya sungguh pilih kasih

"abang sam pergi aja,jangan kekamar nia,nia lagi mau sendiri"ucap zefa dengan nada bicaranya yang lirih namun dapat di dengar samudera,samudera yang heran melihat nia tidak ada semangat hidup pun mendekati ranjang nia lalu duduk di pinggir ranjang nia sambil melihat nia yang berbaring menatap langit langit

"nia kenapa?sakit?kek ga ada semangat hidup gitu"ucap sam melihat nia yang masih menatap langit langit kamarnya

"iyalah bodoh,gue gini gara lo anj"batin zefa berteriak ingin sekali zefa mengeluarkan unek uneknya yang selama ini dia pendam ke samudera

"niaa lo napa sih?kerasukan apa gimana?"zefa pun terpaksa bangun dari kasur nya lalu menatap sam dengan tidak minatnya sedangkan sam yang melihat zefa bangun pun menatap heran zefa

"keluar dari kamar gue,gue lagi ga mood daripada lo ke sini mending lo ke bunda ceritain semua prestasi prestasi lo itu ke bunda biar bunda ada bahan cerita nya buat gue,biar gue makin sadar diri kalo gue emang ga bisa bikin bunda bangga sama gue"ucap zefa sinis ke arah sam,sam yang mendengar perkataan zefa pun terdiam,melihat tidak ada pergerakan dari sam,zefa pun bangkit dari kasur lalu menarik kasar tangan sam untuk keluar dari kamarnya

zefa yang berhasil mengeluarkan sam segera menutup pintunya lalu mengunci nya dari dalam kamar

"dasar bedebah"

zefa yang masih memakai seragam itu pun segera menggantinya dengan baju santai setelah mengganti baju nya zefa kembali menjadi kang rebahan dan melanjutkan kegiatan galaunya yang sempat tertunda karna sam dan tanpa sadar zefa tertidur sampai jam makan malam.

malam harinya...

tokk....tok...

"niaa"panggil sam sambil mengetok pintu zefa,zefa yang merasa terganggu mendengar suara ketoka pintu itu pun mulai bangun dan bangkit dari kasurnya untuk membuka pintu.

cklek

"apa?" tanya zefa ketus dengan muka bangun tidurnya,sam yang melihat adiknya itu pun tersenyum tipis

"bunda nyuruh lo makan sekarang,tuh makan malemnya udah siap"ucap sam dengan lembut,zefa yang melihat tingkah manis abangnya itu pun memutar bola matanya dengan malas

"ya" setelah mengucap kan itu,zefa langsung menutup pintunya dengan kasar,tidak peduli apakah abangnya akan sakit hati atau tidak karna perilakunya yang kurang sopan

beberapa menit kemudian zefa pun turun kebawah dan melihat abangnya dan bundanya sudah melaksanakan makan malamnya tanpa dirinya

"lah kok?kalian makan duluan?ga nunggu nia?"ucap zefa kesal saat dia sudah di samping meja makannya

"kamunya lama sih,kan abang kamu jadi laper karna nunggu kamu"omel bunda nya,padahal yang terjadi bundanya malas menunggui zefa yang lumayan lama turun ke bawah

"abang,abang,abang terus yang di priotasin,ini gue anak pungut kali ya?"batin zefa geram terhadap abangnya,sam yang melihat tatapan kesal si zefa pun merasa tidak enak karna sudah tidak menungguinya

tanpa basa-basi lagi zefa pun segera pergi dari sana menuju pintu keluar rumah,zefa sudah tidak berniat makan di rumahnya,dia akan cari udara segar untuk merendam kekesalan dia terhadap abangnya itu

sam yang melihat itu pun bangkit dari kursi makannya akan tetapi bundanya menahan lengan sam

"udah biarin aja,adik kamu itu emang kekanakkan banget beda sama kamu yang dewasa"ucap bunda yang masih saja membedakan zefa dan sam,sam yang di cegat pun tidak bisa mengejar kemana zefa pergi,sam harap adiknya itu baik-baik saja

krkkk

"cih perut sialan,kenapa harus lapar sih lo"ucap zefa ngomong ke perutnya sambil berjalan di atas trotoar,sungguh zefa tidak tau harus kemana,sudah 10 menit dia jalan tanpa arah tujuan sambil memegang perutnya yang beberapa kali berbunyi itu

"gue harus gimana?masa iya gue jadi gembel gini,kan ga lucu ada berita cewe cantik nan manis mati di jalan karna kelaperan,tuhan..gue janji deh siapapun itu kalo misalnya cowo yang nyelametin gue dari kelaperan,gue jadikan pacar tapi kalo perempuan gue jadikan sahabat atau ga saudara tuhan"ucap zefa seperti mengpasrahkan diri dan tanpa sadar zefa sudah diikuti seseorang di belakangnya dan orang itu terkekeh geli melihat zefa yang ngoceh sendiri seperti kehilangan arah

"woi!lo ngapain kek orang gila ngomong sendiri"zefa yang mendengar suara seseorang reflek memutar badannya ke belakang,mata zefa pun membulat sempurna melihat dirga yang ntah kapan sudah ada di belakangnya

"LAH ELO?anjirtt!!kok jadi lo sih yang muncul"ucap zefa kesal dan tidak terima melihat sudah ada dirga di depannya

"tuhan...gue cancel do'anya,aku gamau dirga yang nyelametin aku tuhan"ucap zefa yang segera berdoa lagi,dirga yang melihat tingkah konyol zefa pun menggeleng kepalanya pusing

"ck lo kenapa sih?kek orang stress tau ga?lo ga sadar jadi pusat perhatian disini"tanya dirga tak habis pikir,zefa yang masih mengadahkan tangannya untuk berdoa pun reflek melihat sekelilingnya dan yaa ternyata tanpa sadar dia sudah jadi pusat perhatian orang-orang

"anjing malu gue"batin zefa

___________________________________________

HAYY GIMANAA CERITANYA??GAJE GA SIH?

KALIAN BOLEH NIH KOMEN KASIH SARAN GITU KE GUE ATAU GA KASIH TAU APA AJA YANG KURANG,SEMOGA KALIAN SUKAA YAAA,LOOP UU!!



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIRGANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang