A Oneshot Story
Words count : 8.396
Genre : Romance
Pairing : Matsuoka Thorn x Asakura Nico (OC)Enjoy!
***
"Jika nona adalah Dandelion, maka aku akan menjadi tempatmu tumbuh, aku akan menjadi tempatmu bernaung , hingga kau akan tumbuh kembali menjadi sosok yang jauh lebih indah"
Dandelion, bunga yang kuat namun rapuh. Dengan sejuta semangat dan perjuangannya untuk berdiri pada kedua kakinya sendiri. Mungkin kata-kata itu sangat cocok ditujukan pada Nico Asakura, seorang gadis remaja dengan sejuta rasa penasarannya namun terhalang oleh keadaan fisik yang memaksanya untuk menyerah dengan mimpinya.
Disamping itu, Matsuoka Thorn sang supir tidak pernah meninggalkan sisinya. Menemaninya dalam kesehariannya, dan selalu membawa Nico untuk melihat dunia yang tidak pernah dilihatnya sebelumnya.
Ia telah menyerah dengan mimpinya, tapi apakah ia juga akan menyerah dengan perasaannya?
🌼🌼🌼
Siang itu, bel tanda waktu pulang berdentang nyaring di salah satu sekolah khusus putri.
Pelajaran telah usai, masing-masing warga sekolah pun beranjak pulang dan menuju jemputan masing-masing. Sekolah ini didominasi oleh kalangan bangsawan, hampir seluruh siswi yang bersekolah disini berasal dari kerajaan atau pemerintahan yang sangat sukses mengingat sangat besar biayanya untuk dapat menempuh pendidikan di sekolah ini.
Seorang gadis muda yang baru saja melangkah keluar dari sekolah menarik perhatian dari seluruh siswi yang masih berkumpul di halaman.
Ada yang bisik-bisik, ada yang memuji terang-terangan , ada juga yang menyindir. Seperti kata kebanyakan orang , saat ada seseorang yang begitu menyukaimu, maka ada juga yang membencimu. Hal itu sudah lazim terjadi, apalagi untuk gadis cantik sang penerima pita merah di sekolah ini.
(arti pita merah = "siswi terbaik yang paling berprestasi" )
"lihat lihat! itu nona Nico Asakura, kan??"
"cantik dan anggun seperti biasanya ya!"
"pita merah itu, tanda dia siswi terbaik~"
"seperti bunga lily merah ya, indah sekali.."
"heh- begitu saja kok! lagipula dia putri orang kaya baru- tidak ada istimewanya!"
Tep.
"kata kata buruk seperti itu..sama sekali tidak berguna lho, nona Yuko Suzuki"
Langkah gadis itu terhenti tepat di depan gadis lain yang baru saja menyindirnya. Tersenyum simpul, ia menengok dan bertemu pandang dengan gadis itu.
"padahal kamu punya suara yang seindah bunyi lonceng , mengapa tidak berkata lebih lembut?"
Wajah gadis yang dipanggil Yuko Suzuki itu langsung memerah. Ia sempat meracau menahan rasa malu dan kesal karena semua siswi disana menertawakannya. Nico sendiri hanya tersenyum tipis sembari melambaikan tangannya pada para siswi disana.
"aku duluan, mobil jemputanku sudah datang" ia berucap lembut.
Tak menunggu lama, sebuah mobil hitam kuno keluaran 1930-an yang melaju dari arah kiri pun berhenti tepat di hadapan gadis itu. Timing yang benar benar tepat , hasil dari kegiatan antar jemput yang sudah dilakukannya lebih dari 8 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Romance (Dynasty Project 1st : Dandelion)
FanfictionSebuah hubungan yang terhalang oleh status dan keluarga, dapatkah kedua insan yang saling mencintai bertahan hingga akhir? Maaf soal cover nya- karena aku ganti judul~ Mungkin adalah cerita ter-klasik yang pernah kupikirkan, a classic romance~ Pr...