Chapter 3

94 6 0
                                    

"Nama saya Kuroko Tetsuya. Mulai hari ini, mohon bantuannya."

Kelas yang tadinya hening, seketika itu pun ribut setelah perkenalan murid baru tersebut.

"Kyaa, imut sekali!"

"Kulitnya putih dan mulus sekali, apa semua kulit orang jepang seperti itu ya?"

"Tenshi"

"Wow, ini pertama kalinya kelas kita kedatangan murid baru asal luar negeri."

"Kayak gini tipe uke yang gue cari. Harus langsung diembat nih."

"Hei, semuanya harap tenang kenapa malah pada ribut lagi!"

Setelah perkataan yang disampaikan oleh guru tersebut. Bukannya tenang, malah semakin ribut. Kuroko yang memang pada dasarnya tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian (ingat dia itu bayangan) mulai merasa tidak nyaman dan gelisah. Ditengah kegelisahannya, secara tidak sengaja matanya menangkap satu figur yang terlihat familiar.

"Aa, aku tidak menyangka kita akan bertemu lagi petir merah."

"Hah?"

Seketika itu pun kelas dilanda keheningan dan setelahnya disusul oleh bisikan-bisikan murid yang terlihat penasaran mengenai murid baru yang mengenal sosok Halilintar.

"Eh, petir merah itu Halilintar kan ?"

"Sepertinya iya, memangnya siapa lagi yang memiliki ciri khas seperti itu selain Halilintar."

"Tetapi yang membuatku penasaran bagaimana bisa murid baru itu kenal ama Halilintar ?"

"SEMUANYA HARAP TENANG! SEINGAT SAYA, SEKARANG INI SAYA SEDANG MENGAJAR MANUSIA, BUKAN HEWAN. Kuroko, kau bisa menempati tempat dudukmu. Posisinya di dekat jendela sebelah Halilintar anak laki-laki yang memakai topi berlambang petir itu. Halilintar, bapak menugaskanmu untuk memperkenalkan sekolah ini pada Kuroko!"

"Baik pak"

"Baiklah, murid-murid sekarang kita akan memulai pembelajaran kita pada hari ini. Buka buku cetak halaman 98!"

Kuroko pun mulai menempati tempat duduknya.

"Perkenalkan namaku Kuroko Tetsuya. Kalo namamu siapa ?"

"Aku sudah tau. Kau tidak perlu menyebutkan namamu lagi."

'Sifatnya, entah mengapa mengingatkanku pada seseorang.'

"Ano, namamu ?"

"Halilintar Bin Amato"

Ting Tong (bel istirahat kedua)

"Baiklah murid-murid sampai disini saja pembelajaran kita pada hari ini. Selamat beristirahat."

Seperti biasa, murid-murid langsung berhamburan keluar kelas, menyisakan empat orang murid. Hingga seorang murid bemata ruby berdiri dari tempat duduknya dan mulai berjalan menuju posisi murid baru tersebut.

"Ayo, aku akan mengenalkan seisi sekolah padamu!"

"Hm, mohon bantuannya Halilintar-san."

Kuroko mengucapkannya sembari membungkukan tubuhnya. Mereka pun mulai berjalan keluar kelas.

Tiga menit kemudian

Taman sekolah

"Disana itu ruangan UKS dan disana itu merupakan ruangan guru."

"Ano, bisakah kita beristirahat sebentar ?"

"Padahal kita baru berjalan selama tiga menit dan kau sudah lelah?!"

"Dari dulu aku memiliki stamina yang lemah."

"Baiklah, kita beristirahat disana."

Halilintar dan Kuroko duduk berdampingan di sebuah bangku yang terletak di tengah taman sekolah, sembari menatap pepohonan hijau dan semak-semak berbunga.

"Kalau di Jepang, saat ini pasti sudah memasuki musim sakura. Pasti sangat indah."

"Kau merindukan Jepang ?!"

"Sepertinya begitu, Jepang merupakan negara tempat aku dilahirkan. Jadi, sudah sewajarnya aku merasa paling nyaman disana."

"Kalau begitu, mengapa kau memutuskan menempuh pendidikan di Malaysia ?"

"Aku ingin mengetahui rahasia yang selama ini keluargaku simpan."

Halilintar memilih untuk diam sejenak. Percakapan ini sudah mulai menjerumus pada hal pribadi dan Halilintar tidak ingin ikut campur. Beberapa menit telah berlalu. Jam istirahat pun sebentar lagi berakhir. Halilintar berdiri dari tempat duduknya, bersiap untuk menuju kelas. Hingga sebuah tarikan pada dasinya membuat wajahnya bertatapan dengan wajah datar murid baru tersebut. Jarak wajah mereka sangat dekat hingga hidung keduanya saling bersentuhan.

"Warna matamu mengingatkanku pada seseorang."

Tanpa kedua insan tersebut sadari, sedari tadi seseorang memperhatikan interaksi mereka dari kejauhan dengan tatapan sedih.

TBC

Terima kasih telah membaca.

Vote dan comment ya! 😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Is It Wrong To Be Together ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang