Keyan kecewa karena Julian merubah acara minumnya menjadi di bar. Keyan tidak terlalu suka tempat remang-remang seperti club malam. Tapi karena menghargai ajakan sahabatnya itu, ia pun bersedia diajak ke bar untuk minum. Keyan pun diberitahu bahwa nanti ada Karin dan teman Karin yang belum Keyan kenali. Sebenarnya, Keyan agak keberatan berkenalan dengan seseorang di tempat seperti itu, apalagi niat Keyan hanya me time agar mengurangi rasa stresnya terhadap mimpi-mimpi anehnya belakangan ini, bukan malah berkenalan dengan seseorang apalagi ini perempuan.
Keyan sudah minum cukup banyak. Sudah tidak sabar menunggu Karin dan temannya, akhirnya ia mabuk duluan. Keyan hampir jarang sekali minum, setahun pun bisa dihitung dua atau tiga kali saja, itu pun mungkin karena acara acara besar atau pertemuan yang mengharuskan ia minum minuman beralkohol. Diluar dari itu Keyan tidak pernah minum. Meski jarang minum, Keyan termasuk kuat dalam hal minum alkohol, dia tidak mudah mabuk. Tapi karena saat ini dia sudah habis tiga botol, makanya dia sudah setengah sadar.
Tepat jam 10 malam Karin dan temannya datang, di tengah setengah sadar, Keyan masih bisa memahami keadaan dan mengetahui kedatangan Karin yang membawa temannya.
"Hai, Gue Keyan," kata Keyan menggelengkan kepalanya karena merasa pusing.
"Sella," seru temannya Karin seraya meraih tangan Keyan, padahal Keyan tidak berniat bersalaman sama sekali.
Hal itu pun membuat Keyan tersentak dan keheranan. Sella menyentuh pipi Keyan tiba-tiba dan bertanya, "Kamu sudah mabuk ya?"
Lagi, Keyan dibuat tersentak oleh perempuan itu. Ia pun menatap Sella dengan dada yang sudah berdegup kencang. Antara sadar dan tidak Keyan meraih tangan Sella yang menyentuh pipinya dan mendekati wajahnya dengan wajah Sella, tanpa ragu ia mencium bibir merah Sella.
Semuanya terkejut, namun tak lama dari itu, kepala Keyan terjatuh di pundak Sella. Ia pingsan.
"Keyan?" Julian menghampiri sahabatnya itu
"Kayanya dia mabuk berat deh," Sella memegang kepala Keyan, agar tidak terjatuh.
"Yang, pesenin taksi buruan," Karin menyuruh Julian.
Julian pun mengangguk dan langsung berlari keluar bar. Karin dan Sella mencoba membawa Keyan keluar bar. Saat taksinya sudah tiba, tadinya Julian yang mau membawa Keyan ke kosannya tapi Sella mencegah, Sella meminta biar dia saja yang membawa Keyan ke kosan Julian. Sella tidak mau merusak malam Julian dan Karin di bar.
"Nggak apa apa, Sel?" tanya Karina.
"Nggak apa apa kok, tenang aja,"
"Yaudah nih, kunci kosannya, sel," kata Jeno.
"Makasih yaa Julian,"
"Gue yang makasih Sel, lu hati hati yaa sama Keyan,"
"Tenang aja," Sella pun masuk ke taksi dan mengantar Keyan pulang.
Dari kejauhan, seorang laki-laki memerhatikan dari pintu utama bar. Ia seperti mengenal mereka tapi ragu untuk menyapa. Saat Julian dan Karin balik lagi ke bar, ia tak menyangka bertemu seorang laki-laki itu berada di bar.
"Haikal?"
"Julian? Karin?"
"Lho, Haikal?" bingung Karin.
"Lu lagi apa di sini?" tanya Julian.
"Gue ada janji ketemu orang di sini,"
"Janji ketemu siapa lu?"
"Ada deh,"
"Yeh, cewek?"
"Udah yuk masuk aja dulu," seru Karin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Future [Jaemin×Giselle]
FanfictionTentang muda-mudi yang bertemu dengan avatarnya yang berasal dari Kwangya. Yang menarik, kehidupan di Kwangya lebih cepat waktunya dari pada kehidupan di bumi. ©vhslrhyu 09 Maret 2022