Pengantar ; Dreamers

550 71 2
                                    


Sekelompok anak muda duduk membuat setengah lingkaran. Mereka baru saja menyelesaikan satu lagu di ruangan menari. Mereka bukan artis atau idol, mereka hanya tergabung di grup menari kampus.

Terlihat enam orang yang membuat setengah lingkaran, berhadapan dengan satu leader mereka yang juga anggota grup. Karena merasa haus dan kelelahan, mereka menenggak minum dahulu, nafas mereka pun masih terengah-enggah, sebelum akhirnya leader mereka yang bernama James Lee membuka percakapan.

"Latihannya sampai sini dulu, kita punya waktu seminggu lagi untuk tampil di peringatan ulang tahun kampus," seru James.

James berasal dari Kanada, pindah ke Indonesia karena mendapatkan beasiswa full sampai s2. Otaknya memang jenius. Ia pemimpin di dalam grupnya, umurnya lebih tua daripada yang lainnya, pun ia juga lebih dulu masuk dalam grup menari di kampus itu. Awalnya, ia hanya coba-coba karena merasa bosan terus menerus belajar, namun coba-cobanya itu menjadi hobi yang menyenangkan baginya. James tipe pemimpin yang santai dan mengayomi teman satu grupnya.

"Kayanya besok gue absen dulu bro latihannya, mau ada praktikum," kata Kevin, anggota grup yang kebangsaan asing seperti James. Kevin berasal dari Tiongkok, ia berkuliah di Indonesia karena keluarga besarnya baru beberapa tahun pindah ke Indonesia.

"Oke bro, yang penting lu juga latihan sendiri," sahut James, dibalas acungan jempol oleh Kevin.

"Hyung, gue juga besok gak bisa latihan, banyak tugas deadline yang perlu gue selesaikan," seru Jeje, anggota termuda. Ia mahasiswa baru di kampus. Baru enam bulan ia masuk dalam grup karena terpilih saat kontes pencarian anggota baru di grup itu.

"Oke, semangat ya!" sahut James.

"Makasih yaa hyung,"

"Gue juga besok gak bisa latihan, ada ketemu sama dosen buat ngomongin acara ini dan gak tau sampai jam berapa, sorry ya semua," kata James.

"Nggak apa-apa hyung," seru Raihan, si paling imut. Karena memang Renjun terlihat paling babyface di dalam grup, ia memiliki kepribadian yang sangat baik.

"Berarti line '00 aja nih yang latihan besok? Julian, Keyan, lu pada gak absen kan?" tanya Haikal, si moodbooster grup.

"Gue sih stand bye di ruang latihan," sahut Julian, "Lu gimana, Key?" tanya Julian sambil menepuk pundak Keyan karena berada tepat di sampingnya.

"Latihan kok, tapi kayanya gue agak telat," seru Keyan, si misterius yang tegas.

"Yaudah, sampai sini dulu yaa latihan kita, semangat semuanya!" kata James menutup pertemuan.

"Gue sama Jeje duluan yaa bro," kata Kevin pamit paling awal, menyalami tangan anggota satu persatu, pun, semuanya begitu. Tinggallah Julian dan Keyan yang masih stand bye di ruangan. Julian sudah memulai tariannya lagi, sementara Keyan tertidur di tengah ruang dance.

Tak sampai sepuluh menit memejamkan mata, Keyan terbangun dengan sangat terkejut. Ia bermimpi aneh, dalam mimpinya ia bertemu dengan dirinya sendiri berbentuk seperti robot namun dalam keadaan yang berantakan dan menangis. Keyan kebingungan, nafasnya berdegup kencang, dahinya tak terasa mengeluarkan keringat. Julian yang melihat keadaan keyan dari arah kaca besar di ruangan dance pun menoleh. Julian bingung, ada apa gerangan yang membuat Keyan tersentak begitu?

"Lu kenapa, Key?" tanya Jeno memegang pundak Keyan.

Keyan masih mencerna mimpi-mimpinya barusan. Pasalnya tadi pagi juga ia bermimpi demikian. Ia tidak tau kenapa ia bertemu dirinya sendiri di mimpi? Ada pertanda apa yang akan terjadi? Ia sama sekali tidak tau menahu perihal arti sebuah mimpi.

"Gue mimpi hal sama kaya tadi pagi,"

"Mimpi apa?"

"Aneh banget, gue mimpi melihat diri gue sendiri tapi berbentuk kek robot gitu, dia berantakan dan nangis," seru Keyan.

Hello Future [Jaemin×Giselle]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang