[END] Melakukan Perjalanan Melalui Tahun 60an

38

novel pinellia

Bab 38

Matikan lampu kecil , sedang dan besar

Bab Sebelumnya: Bab 37

Bab Berikutnya: Bab 39

    “Lao Tan, Lao Tan, apakah kamu di rumah?”

    “Kedengarannya seperti suara Kepala Sekolah Cai, mengapa dia datang ke rumah pagi-pagi, Xiaobin pergi untuk membuka pintu!”

    Direktur Yang mendengar suara kepala sekolah dan buru-buru memanggil putranya untuk pergi Membuka pintu, Tan Lixin duduk di kursi tanpa bergerak, dan kecepatan makan tidak berubah. Dia dan Kepala Sekolah Cai telah berteman selama beberapa dekade. Mereka tidak perlu sopan, tetapi dia tiba-tiba teringat sesuatu dan segera berbisik kepada istrinya, dua kalimat.

    "Xiao Yang, jangan terlalu khawatir, Lao Cai mungkin sedang terburu-buru, pergi dan ambil kaleng Tie Guan Yin baruku dan rendam, aku akan serakah untuk Lao Cai untuk sementara waktu."

    " Hati-hati, Lao Cai sangat ingin mendengarmu!"

    Ketika Direktur Yang pergi untuk mengambil teh, Kepala Sekolah Cai sudah datang ke ruang tamu rumah Tan Lixin. Tan Lixin tidak tinggal di halaman keluarga pabrik tekstil, tetapi tinggal di halaman tidak jauh dari pabrik tekstil. Ini adalah rumah mereka. Harta leluhur, termasuk Pabrik Tekstil Anping saat ini, dulunya adalah milik mereka, tetapi setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, ia menyerahkannya kepada negara , dan negara ingin memberinya dividen, tetapi dia dengan tegas menolak. Negara sedang dalam masa sulit, dan meskipun dividennya kecil, dia masih berharap dapat membantu sedikit.

    "Yo! Ini kebetulan. Aku sedang makan, Xiao Yang, dan menyiapkan beberapa hidangan untukku. Aku datang ke sini pagi-pagi sekali, dan perutku masih kosong.

    "Kulitnya sangat tebal."

    Meskipun kata-katanya tidak menyenangkan, siapa pun dapat mendengar rasa menggoda, dan pada pandangan pertama, mereka tidak terlalu peduli dengan pihak lain yang makan di rumah mereka sendiri.

    "Cai Tua, jangan dengarkan dia. Begitu Anda memasuki pintu, dia meminta saya untuk menyiapkan peralatan makan dan sumpit. Dia jelas memikirkannya, tetapi dia harus mengatakannya dengan sangat buruk. "

    Direktur Yang keluar dengan peralatan makan dan Tie Guanyin. Mendengar kata-kata suaminya, dia bergegas untuk merapikan semuanya. Keduanya juga terbiasa bertengkar, tetapi setiap kali dia takut mereka akan saling bertarung.

    "Haha, aku belum kenal dia, kalau tidak aku akan meminta mangkuk dan sumpit ketika aku memasuki pintu, yo! Ini Tieguanyin, ini hal yang baik, aku sudah lama tidak minum teh, biasanya hanya air matang."

    "Ini Lao Tan. Biarkan aku membawanya ke sini khusus, dan aku akan memberimu minum nanti."

    Kepala Sekolah Cai melirik teman lamanya yang masih makan perlahan, dan ada senyum di matanya. , tapi teman lama mengenalnya, dia tidak punya hobi lain, hanya menyukainya Minum teh, tapi tahun ini, teh tidak enak. Istri saya tidak sehat dan harus minum obat sepanjang tahun. Gajinya tidak hanya untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, tetapi juga untuk membayar biaya pengobatan istrinya. Dia juga membantu siswa dari waktu ke waktu. Tidak ada uang untuk membeli teh.

    Setelah makan selesai dan meja makan dipindahkan, keduanya pindah ke sofa di ruang tamu dan membawa set teh untuk menyiapkan teh kungfu. Mereka tidak harus pergi bekerja pada hari Minggu, sehingga kedua teman lama itu bisa mengobrol dengan bebas dan cicipi rasa Tieguanyin.