"Flight jam berapa, kak?"
Sahut seorang wanita setengah baya keluar dari audio laptop dengan jernih. Meski sudah cukup berumur, namun wanita itu masih terlihat segar dan sehat. Mungkin ini juga dipengaruhi kecantikan yang sudah tertanam di setiap titik wajahnya sejak masih muda.
Long distance relationship itu sangat menyusahkan. Semua orang dijamin akan sependapat mengenai hal ini. Apalagi jika perbedaan waktu ekstrem yang dialami. Tak hanya kesulitan bertemu secara langsung, tapi juga kesulitan menyesuaikan waktu hanya untuk melakukan panggilan video. Di sini pagi, di sana malam. Di sini lelah, di sana baru ingin beraktivitas. Ujung-ujungnya ya satu sama lain hanya berbalas pesan untuk mengabari.
"Aku ambil sekitar jam 6 gitu sih berangkatnya, Bu." Jawab perempuan muda yang memakai kacamata anti radiasi agar matanya tak bertambah rusak menatap benda elektronik di depannya.
"Berarti sampai sini paginya ya, kak? Kalau gitu, Ibu mau bilang Abang biar lusa bisa jemput kamu di bandara."
Perempuan muda itu tersenyum lebar melihat reaksi ibunya yang tak sabaran. Terhitung sudah dua tahun tak pulang kampung menjadikan keluarganya heboh menyambutnya di tanah air nanti.
"Engga, Bu. Asha jelasin ya runutan waktunya biar orang rumah dan Ibu paham kapan Asha sampai Indonesia-nya." Sahutnya singkat lalu sibuk mengetik sesuatu di atas keyboard laptop untuk mencari e-tiket yang terletak di laman surel pribadi.
Namanya Prisa Ashana, disapa Prisa oleh teman-temannya dan dipanggil Asha khusus untuk anggota keluarga serta orang yang sudah terlampau dekat. Umurnya baru menginjak 23 tahun dan baru saja lulus dari salah satu Universitas di London. Prisha bukan anak yang rajin pada awalnya, tak pula pintar jika sama sekali tidak membuka buku. Dengan beasiswa yang dapat diraih pasca lulus dari SMA, Prisha dapat membuktikan jika dirinya bukanlah anak yang hanya mengandalkan uang orang tua saja. Keluarganya mapan, meski tak semewah orang-orang kaya pada umumnya. Berkecukupan. Meskipun Ayahnya sudah pensiun dari kantor, namun berkat penyusunan keuangan keluarga oleh Ibunya, keluarga mereka tak pernah merasa kekurangan apapun. Ayah yang sudah pensiun dan Ibu yang hanya mengandalkan bisnis katering menjadi alasan Prisa yang di masa akhir SMA-nya tiba-tiba saja berubah menjadi manusia paling rajin seantero kelas. Nilai-nilainya meningkat drastis diiringi kesibukan yang tanpa jeda untuk mengejar materi-materi persiapan tes masuk universitas. Dan ya, penggalan kalimat motivasi "Usaha Tidak Akan Mengkhianati Hasil" berhasil membuatnya diterima oleh salah satu lembaga penyalur beasiswa.
"Jadi flight aku itu Jum'at, jam 18:45. Transit di Zurich dulu sejaman lebih dikit terus lanjut lagi di jam 22:40 menuju Singapura. Jadi aku transit itu dua kali ya, bu. Perkiraan sampai di sana tuh Sabtu di jam 18:45 lagi. Nunggu sejaman lagi, terus baru ke Indo. Aku sampai kalau gak delay ya jam delapan kurang lah, Bu." Asha menutup laman surelnya dan kembali menatap layar yang dipenuhi dengan wajah bingung Ibunya. Asha tidak akan terkejut jika Ibunya masih kebingungan walaupun ia sudah panjang lebar menjelaskan.
"Kok bingung ya Ibu, Sha? Terlalu ribet ngono, loh."
Asha menahan tawanya. "Udahlah Bu, intinya aku sampai di Indonesia hari Sabtu, jam delapan malam."
"Walah, Sha...Ibu takut gak ada yang bisa jemput nanti. Abangmu hari Sabtu kan enggak libur, pulang malam, sering lembur. Ibu enggak enak mau minta ayah buat pergi. Kondisinya akhir-akhir ini agak drop, nduk."
"Enggak apa, Bu. Naik taxi bisa, kok. Barang-barang semua juga udah dikirim Minggu lalu, jadi nanti Asha cuma bawa satu koper aja. Gak banyak bawaan."
"Nak Kale gimana, Kak? Apa gak minta tolong dia aja buat jemput kamu?"
"Rencananya Kale memang mau jemput Asha sih, Bu. Cuma Asha tolak, enggak enak nanti ngerepotin."
"Iya juga ya, nduk. Dia kan dokter, pasti sibuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish You Were Sober
ChickLitTriangle love antara seorang wanita yang berprofesi sebagai penulis novel dengan dokter dan juga seorang aktor terkenal. Kisahnya dimulai ketika salah satu karyanya mendapat perhatian sebuah rumah produksi film agar ceritanya senantiasa dilayarlebar...