Brother shit!

2 0 0
                                    

"mama pulang malam kyknya nanti soalnya buk arni bakal fithing baju sama anaknya nanti"
Ujar wanita paruh baya itu saat sarapan pagi ini

"erza kyknya lembur juga ma,bisa jadi nginep kantor proyek dibandung masih belum kelar"
Lelaki dengan kemeja abu-abu dan jas hitam itu mulai mengoceh

"jangan macem-macem ya bg mama gk mau kalian lewatin batas,inget kalian bertiga punya adek cewek"
Ujar mama seolah menaruh curiga pada ucapan lelaki bernama erzan itu

"lu cewek del?"
Pertanyaan lelaki yg berada di hadapan ku ini sungguh menyebalkan

Mataku menatap tajam padanya siapa lagi kalau bukan nathan
Satu hentakan kaki ku sudah menginjak sepatunya di bawah meja membuat ia meringis

"aw sakit del" teriaknya memekakan telinga

"rasain lu"sinisku

"brisik lu pada pagi-pagi udah bikin onar"ujar gino lelaki dengan rambut bronde

"gk ma,erza srius tanya aja sama dion kalau gk percaya"
Ujar erza merasa bahwa dicurigai

"udah kompromi dulu itu ma"sahut gino yg memang raja kompor

"mama gk perlu nanya sama dion mama percaya sama kamu,cukup jaga kepercayaan mama"sahut wanita itu dengan tenang

"adel nanti pulangnya minta jemput nathan kalau gk gino ya,mama gk bisa jemput soalnya"sahut wanita itu

"lu jemput ntar"ujar nathan spontan pada gino

"lu aja kali bang,ya kali gue"
Ujar gino tak terima

"senajis itu ya gue sampe lu pada lempar-lemaparan,gk usah ma adel pulang sendiri ntar"
Ujarku menengahi membayangkan list orang-orang yg akan bisa menumpangiku untuk pulang nanti

"kenapa lu senyum-senyum,yakin nih gue lu punya pacar?"
Ujar erza menatap garang

"serah gue orang hidup gue"
Tambahku beranjak dari meja makan kekamar mengambil tas

"awas lo del,ketaun pacaran lo gue basmi pacar lo"teriak nathan yg masih bisa terdengar jelas

>>>>>>>><<<<<<<<

"del nanti pulang sekolah temenin gue kecafe yuk?"tanya gadis dengan rambut panjang kucir kuda itu

"mau ngapain lo ke cafe van pake di temenin segala"
Tanyaku penasaran

"kak aryo ngajakin gue buat makan nanti pulang sekolah lu temenin gue ya"ujarnya memohon

"ya kali jadi nyamuk"

"gk dia ngajak temennya kak devan"
Ujar gadis itu menambahi

"yg mana tu orang"
Tanyaku

"yg pas 10 lo demenin,yg nyanyi pas mpls inget gk"ujarnya mengingatkan

"wih boleh tu"sahutku tertarik dengan penawaran vanya yg tentunya sedikit menguntungkan

Adel bukan gadidls cupu pelengkap sekolah namanya cukup famous dikalngan kakel dan dikel

Meski banyak yg terang-terangan menyukainya ia tetap stay cool dengan tipe idamannya yg mampu memikat hatinya bukan dengan para fans pemujanya

Sampai bel pulang berbunyi mengakibatkan ia tersentak dari lamunannya saat vanya menarik tangannya paksa menuju gerbang
Cafe yg berada beberapa meter dari sekolah membuat kami menempuh dengan jalan kaki  karna vanya yg memang selalu diantar jemput supirnya

"itu tuh kak aryo,gue udah cantik gk sih rambut gue?gimana penampilan gue"ujar vanya panjang lebar tak karuan saat melihat aryo tengah duduk didalam cafe bersama lelaki bernama devan itu

"udah cantik kali,lagian ketemu buaya doang"ujarku

"ya meski dia buaya kan gk menutup kemungkinan"ujar vanya polos

"iya gk menutup kemungkinan buaya sama buaya"desis ku sinis

Kami melangkah memasuki cafe yg memang sedikit rame karna banyak siswa dan mahasiswa yg menjadikan cafe ini sebagai tempat nongkrong

"udah lama nunggu ya kak"
Ujar vanya berbasa basi dan duduk di depan aryo sbari tersenyum

'si buaya bisa salting juga'batin ku saat melihat rona merah dipipi vanya

"gk kok baru nyampe juga"
Jawab lelaki bername tag aryo bukhori itu

"kalian mau pesen apa sekalian gue pesenin"ujar seseorang bernama devan itu memecah keheningan

"aku mactha sama chiken teriaki aja deh"ujar vanya sok imut

"lo?"tanya lelaki itu pada ku

"samain aja"tambahku sebelum ia berlalu

"kenalin kak ini adelia temen sekelasku"ujar vanya memperkenalku pada aryo yg disusul dengan devan yg baru datang

"kenalin del ini kak aryo dan itu kak devan"ujar vanya memperkenalkan agar tak tercipta kecanggungan diantara kami

"btw lo anak taekwomdo kan?"
Tanya devan yg berada di hadapanku

"iya kak"sahutku disertai anggukan

"owh jadi ini adel yg sering diceritain satria"tambah devan pada aryo yg kami tak paham maksudnya memang satria bercerita apa

Satria adalah kakak tingkat yg membimbing kami taekwondo karna sudah sabuk hitam dan sudah menjuari olimpiade tingkat nasional on going internasiobal sih bulan depan,meski sudah ada pelatih tapi ia menjadi kepercayaan pelatih kala sabam tak bisa hadir

"emng kak satria cerita apa kak?" tanyaku sedikit penasaran

"gk ada cuma sering bhas lo aja katanya gerakan lo lumayan bagus"
Sahut aryo yg ku sertai anggukan

Pelayan datang membawa pesanan kami chiken teriaki kesukaan ku siap ku santap

Obrolan berlanjut dengan tawa receh aryo dan vanya yg membahas hal-hal tentang mereka serasa dunia milik berdua begitulah sekarang sesekali devan menimpali sementara aku terlena dengan makananku

Sebuah tangan menarik lenganku membuat aku terkejut dan melihat siapa gerangan

'aduh anjir merusak image'batinku

Yg sekarang di pikiranku adalah apakah akan tercipta keributan disini atau aku akan mati disini atau lelaki ini akan babak belur
But nope

"beb udah aku tungguin lo dari tadi malah ngelayap kesini"ujar lelaki itu merangkul ku dihadapan semuanya mata-mata lain yg berada di cafe ini ikut serta melirik kearahku

Gino termasuk lelaki good looking incaran kaum hawa dikampusnya karna parasnya yg menawan serta tubuh kokohnya tak heran ia menjadi sangat menarik dimata kaum hawa

Pernah beberapa waktu lalu saat aku meminjam ponselnya sangat banyak pesan wattsap dari ciwi-ciwi yg tak ia baca apa lagi balas melainkan ia senyapkan dasar togel

vanya yg terpelongo serta devan dan aryo yg masih terkejut berusaha memahami suasana siapa lelaki yg kini berada disampingku

"thanks ya udah jaga cewek gue,kita mau balik dulu yuk sayang "ujar lelaki itu merangkuk bahu ku bak sepasang kekasih melewati tatapan aneh dari sekitar aku tersenyum kikuk berjalan keluar cafe

'gino sialan'

My BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang