"Eh, Rose. Kata gue mendingan lo jadi pacar gue."Rose langsung bergidik, "ini masih terang njir, dah mabok aja lo." Rose menggeser duduknya dari laki-laki yang tidak waras ini.
"Rose mana mau sama cowok macam lo, jung. Maunya tuh sama gue."
"Lo berdua kalo mau rebutin gue, ngaca dulu. Udah muka bengep semua, wajah juga ga seberapa sok-sokan mau dapetin princess kek gua." Wajah Jungkook dan Jaehyun emang lagi babak belur abis berantem sama anak bahasa. Kata Jaehyun sih geng bahasa emang sering nyari ribut sama Jaehyun apalagi sama Jungkook yang berandal banget.
Hyunbin dan Younghoon hanya tertawa kecil.
"Tumben amat sepi ni hidup, biasa juga perkara mulu isinya." Kata Mingyu santai, ia mengaduk-aduk sisa kuah soto yang udah jadi bahan eksperimen. Ditambah sambel, kecap, saos, balado, kuah sop, tisu, kopi item dan remah gorengan.
"Panggilan untuk Mingyu Rehandra dan Rosell Jeandre dari kelas 12 IPA 2, untuk segera ke ruang BK sekarang juga."
"HAHAHAHA!"
"Mampus si aming."
"Kata gue lo sial sih ming."
"Bacot!" Mingyu segera bangkit dan merangkul bahu Rose yang menunggunya berdiri.
"Mana gue ikutan kena lagi, bazeng!" Rose misuh-misuh sepanjang jalan. Yang sial Mingyu kenapa dia juga kena getahnya.
Ketika mereka berdua sampai di BK, sudah banyak murid yang mengerumuni pintu. Jadi Mingyu dan Rose tidak bisa masuk.
"Eh, eh mereka di sini. Kasih jalan, kasih jalan."
"Iya ih kasih jalan kasih jalan."
Mingyu dan Rose bertatapan, keduanya mengendikkan bahu karena mereka paham apa yang mau dikatakan.
Mingyu dan Rose masuk ke ruang BK, seketika mereka berdua tidak heran lagi kenapa BK pintunya tadi penuh. Ada mamanya Rose ternyata dan Mamanya Mingyu.
Rose menyenggol Mingyu, memberi kode untuk kabur dari ruang BK segera mungkin. Mingyu juga sudah ambil ancang-ancang untuk keluar dari BK.
"Kalo kalian berdua berani keluar dari ruangan ini sebelum saya persilahkan, kalian akan di skors." Bu Endang memang selalu memiliki ancaman-ancaman yang biasa tapi tetap saja menakutkan.
Rose dan Mingyu duduk di kursi paling ujung, tidak mau dekat-dekat dengan Ibu mereka masing-masing, apalagi deketan ama Bu Endang. Big no.
"Karena poin dari Rosell dan Mingyu sudah hampir mencapai 50, yang artinya mereka berdua butuh bimbingan lebih lanjut. Jika tidak ada perubahan maka dengan terpaksa kami, pihak sekolah akan menskors selama beberapa hari dan melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa mengurangi poin mereka." Kata Bu Endang dengan santai.
"Belom nyampe 50 aja dah dipanggil, anying." Bisik Mingyu di samping Rose. Posisi duduk mereka berdua benar-benar sampai nempel karena jarak mereka berdua dan orang tua mereka hanya 1 kursi. Sedangkan Bu Endang ada di sebrang mereka.
Rose semakin mepet ke Mingyu karena tidak mau lagi berdekatan dengan ibunya.
"Jangan mepet-mepet, goblok. Pengap ini." Bisik Mingyu.
"Gue ga sudi, ming deket-deket tu nenek lampir." Bisik Rose balik, setelah itu Mingyu mati-matian menahan dirinya agar tidak jatuh karena ia sudah duduk di paling ujung. Abis gitu, Rose mepet-mepet dia mulu lagi.
"Baik, bu lakuin yang terbaik buat anak kita. Kita sepenuhnya percaya sama ibu."
Bu Endang tersenyum cerah, secerah ketek Mbak Jennie Blackpink. "Baik, bu. Terimakasih telah mempercayai kami."
KAMU SEDANG MEMBACA
Addicted [Rose ft. 97L boys]
Fanfiction[SLOW UPDATE] "Lo kalo mau mati, jangan ajak ajak gue dong!" "Nyaiii!" "Calon gue anying, jangan digangguin." ....