30

292 35 17
                                    

Di dalam ruang dance yang begitu sepi orang, suara musik yang keras seakan menjadi keramaian disini. Dengan peluh yang mulai membanjiri tubuhnya tak sekalipun membuat dirinya berhenti untuk sekedar menetralkan nafasnya.

"Kupikir siapa yang sedang menari disini dengan penuh emosi begitu"

Suara seseorang terdengar setelah ia mematikan musik yang sedari tadi terus terputar. Berjalan menuju Lee Chaeyeon yang sekarang sedang mengatur napasnya dan membungkuk. Dia menyodorkan botol air yang memang sengaja dia bawa.

"Aku kesini hanya untuk bertemu dengan Rozalin, tapi beruntungnya aku dapat bertemu denganmu juga"

Chaeyeon mengambil botol air tersebut dari Noze, lalu menenggaknya dengan rakus.

"Lihatlah, kau bahkan perlu untuk sekedar minum. Kenapa menari seperti orang gila"

"Hanya ini yang bisa kulakukan untuk menenangkan hatiku"

Noze berdecih kecil "dulu saja kau menangis karena menari"

"Apa tidak ada hal lain yang lebih menyenangkan daripada terlalu membuang tenaga" Lanjut Noze.

Chaeyeon hanya menatap sekilas wajah cantik Noze. Tatapannya kembali kosong mengarah ke depan.

"Sudah berbicara dengannya? "

Chaeyeon mengangguk, kembali membuka tutup botol.

"Sudah memberikan kesempatan padannya untuk menjelaskan?"

"Tidak perlu, dia sendiri tak ingin mendengarku"

Noze mengangkat alisnya mendengar ucapan gadis di sampingnya ini.

"Huh? Mana sikap dewasamu itu. Hilang termakan api cemburu ternyata" Kekehnya.

"Kalian sama sama mementingkan ego sendiri, coba saja jika bersikap dewasa. Tak ada kata putus mungkin dalam hidup kalian"

"Sudahlah, aku ingin pulang" Chaeyeon membereskan barang barangnya. Lagipula hari sudah semakin larut dan mungkin hanya dia yang tersisa disini, bersama Noze tentunya.

"Hey aku bahkan baru beberapa menit bicara dengan mu" Noze menyusul Chaeyeon yang sudah terlebih dahulu keluar dan menunggunya. Tentu saja, gadis pucat itu akan mengunci studio nya.

"Ini sudah terlalu malam. Aku akan mengantar unnie"

"Aku tak akan menolak"

Keduanya berjalan berdampingan menuju mobil Chaeyeon. Waktunya untuk pulang dan mengistirahatkan diri.





_______~

Siang hari yang cukup terik, seorang gadis berkulit putih susu tengah duduk di kursi kayu dengan memainkan ponselnya untuk mengurangi kebosanannya. Sesekali mata sipitnya memperhatikan sekeliling taman yang cukup ramai, untung saja tak ada yang mengenalinya.

"Maaf membuatmu menunggu"

Gadis dengan hoodie hitam dengan masker dan kupluknya yang sengaja dia pakai langsung duduk disebelahnya.

"Tidak, aku juga baru sampai"

Winter mengmabil tangan Chaeryeong,  di genggamnya erat tangan lebar gadis itu sebelum kesempatan menggengam tangan Chaeryeong habis.

"Aku akan memberitahu jawabanku" Ucap Chaeryeong memutus keheningan di antara mereka.

"Aku siap menerima semua keputusan mu"
Walaupun berbicara dengan tenang, jujur dalam hati Winter sangatlah tidak tenang. Ia bisa menebak jawaban yang akan Chaeryeong beri namun dia tak sedikit rela untuk menerima nya.

This is Love ||Lee Chaeyeon x KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang