Eits ini bukan chapter baru ehehe, kan udah up ya pagi tadi, eh keterangan nya masih jadi draft, trs publikasikan lagi deh.
***
3 hari setelahnya,
Della mencoba untuk memulai hari seperti biasanya.
Perpisahan nya dengan Adit sudah baik-baik saja. Sekarang tidak akan ada yang tersakiti.
Mulai sekarang Della akan menjalani harinya tanpa bergantung pada siapapun lagi. Kecuali Arhan, yaa status hubungan nya dengan Arhan memang aneh.
Intinya, aku-kamuan aja dulu.
Saat sarapan, Arhan akan menyiapkan nya. Sedangkan untuk makan siang, Della yang akan mengantarkan nya ke Rumah Sakit. Tapi Arhan masih dengan sikap acuhnya. Terlebih kala Arhan tak kunjung memberikan pengakuan apapun itu.
2 hari yang lalu Della sempat berpikir untuk berhenti mengusik laki-laki itu. Namun ketika ada perhatian kecil yang laki-laki itu berikan, membuat Della kembali yakin.
Jika ia Arhan yang selama ini Della cari.
Sebentar lagi jam makan siang tiba, Della meraih ponselnya dan mengetuk nomer Arhan yang tersemat di paling atas.
Kamu udah makan belum?
11.12Belum
11.13Akh! Tanpa di duga Arhan menjawab chat nya dengan cepat. Della melipat bibirnya menahan senyum.
Makan di luar yuk!
11.15Heem
11.21Aku ke Rumah Sakit yaaaa?
11.22Iya.
11.25Dih kok singkat gitu? Lagi sama Dokter itu ya?
11.25Engga.
11.26Yauda aku kesitu_-
11.26_____
Kemudian Della beranjak dari kursinya, mengganti high heels nya dengan sepatu sneakers putih yang nyaman.
Saat di depan perusahaan, Della mendapati Adit yang hendak masuk. Dan suasana yang canggung rupanya muncul setelahnya.
"Eumm, pemrotetan nya udah siap di studio, nanti langsung masuk aja. Tapi makan dulu, ini udah jam makan siang." Seru Della mengawali pembicaraan.
Adit menganggukkan kepalanya, "Iyaa. Mau ke Rumah Sakit?"
"Hu,um."
"Hati-hati, rada macet di perempatan tadi."
"Siyapp, kalo gitu gue duluan yaa."
"Heem."
Begitu saja, tapi rasanya benar-benar sangat canggung. Entahlah, yang jelas hubungan kami hanya akan seperti itu saja. Menyapa jika bertemu.
***
Sampainya di Rumah Sakit, Della lagi-lagi melakukan kebiasaannya, yaitu tidak mengetuk pintu terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE | ARHAN [ END ]
Novela JuvenilJUDUL : FRIENDZONE [ CERITA LENGKAP ] Sinopsis : ________________ Kita memang dekat, Namun terhalang oleh hubungan. Sebuah hubungan yang seharusnya tidak muncul untuk kita berdua. 'Friendzone' Kamu bilang kisah itu adalah kisah yang paling menyakitk...