Part. 1

1.3K 142 18
                                    

Author POV.

Kota Roma Italia kota indah yang tidak pernah tidur, bahkan di saat jam 2 malam pun kota Roma semakin ramai dengan para pengunjung begitu juga dengan Bar Invaba.

Salah satu Bar terbesar di kota Roma, Andita gadis manis berdarah Indonesia itu duduk di sudut Bar dengan gaun hitam mini-nya yang memperlihatkan belahan Dada dan paha mulusnya.

Kening Andita berkerut saat melihat para wanita berkumpul sambil menatap kearah pria tampan berjas hitam lengkap dengan tubuhnya yang terpahat sempurna layaknya patung bangsawan Roma kuno.

"Wow..." Andita tanpa sadar berseruh kagum melihat wajah dan tubuh pria itu yang layaknya model majalah pria dewasa.

"Vedete, è il signor Mateo Kavico  ( Kau lihat itu, Itu tuan Mateo Kavico )" teriak salah satu teman sesama penghibur di club malam.

Ya sudah 2 bulan Andita menjadi wanita penghibur tapi sampai sekarang dia masih perawan, bukan karena dia tidak mau melayani para tamu tapi hanya pria-pria itu saja yang tidak ingin di layani olehnya.

Kebanyakan dari mereka memanggil Andita hanya untuk menjadi teman curhat saja, tapi ya Andita malah bersyukur dengan begitu dia perlu berhubungan seks apa lagi dia juga bayar saat mendengar curhatan mereka.

"Who is Mateo Kavico? ( Siapa Mateo Kavico ?)" Tanya Andita pada salah satu temannya yang tidak jauh berdiri di depannya.

Ya Andita memang tidak terlalu fasih berbahasa Italia Dia lebih nyaman menggunakan bahasa Inggris untuk berbincang dengan para tamu dan teman-temannya.

"OMG how can you not know Mr Mateo, he is famous handsome and sexy millionaire. ( OMG bagaimana bisa kamu tidak tahu tuan Mateo, dia jutawan terkenal tampan dan seksi. ) kata Sasi teman kerjanya.

"if he's that great, then why doesn't he ask one of the girls to accompany him for a drink ? ( apa dia sehebat itu, lalu kenapa dia tidak meminta salah satu perempuan untuk menemani minum ?)" Tanya Andita bingung saat melihat Mateo minum sendiri di sudut ruangan VIP yang memang di peruntukan khusus untuk para kalangan atas.

"oh dear you don't know the unwritten rule here, it's forbidden to hear mr Mateo Kavico while he's drinking, especially for the ladies. ( oh sayang kamu belum tahu aturan yang tidak tertulis di sini, di larang mendengar tuan Mateo Kavico saat dia sedang minum, terutama untuk para wanita. )" Balas Sasi.

"Wow... I don't have any weird rules like that here, after all, the men who come here are sure to have sex, not just sitting in the corner drinking wine. ( Wow...aku tidak ada aturan aneh seperti itu di sini, lagi pula para pria yang datang kesini pasti untuk melakukan seks bukan hanya duduk di pojokan sambil minum Wine )" kata Andita sambil tertawa kecil.

"oh dear that rule only applies to Mr. Mateo Vico only, he is the hottest in Italy even adult men's magazine models can't match his sexiness and handsomeness. ( oh sayang peraturan itu hanya berlaku untuk tuan Mateo Vico saja, dia adalah terpanas di Italia bahkan model majalah pria dewasa saja tidak bisa menandingi ke seksian dan ke tampanannya. )" Kata Sasi.

"you're too much Sasi, not a man who doesn't like a woman's hole unless she has a sexual perversion or maybe little sister doesn't stand up when she sees beautiful naked women. ( kamu terlalu berlebih Sasi, tidak laki-laki yang tidak menyukai lubang milik wanita kecuali dia memiliki penyimpangan seksual atau mungkin adik kecil tidak berdiri saat melihat wanita cantik telanjang. )" Kata Andita yang di balas tawa mengelegar dari para temannya.

"Yes I agree with Andita ( Ya aku setuju dengan Andita )" kata Johan bartender tampan yang masih berumur 20 tahunan.

"Dita... Andita..."

Mereka semua berhenti tertawa saat madam Joanna berjalan cepat kearah mereka.

"Yes madam I'm here ( Ya madam aku di sini )" kata Andita sambil berdiri dari duduknya.

"You accompany Mr. Mateo but remember not to touch his body even a bit he likes it when someone touches him. ( kamu temani tuan Mateo tapi ingat jangan sentuh tubuhnya sedikit pun dia suka saat ada orang yang menyentuhnya. )" Kata madam Joanna.

Semua orang langsung menatap kearah Andita dengan mata yang bersemangat, semua orang di club ini tahu Andita ada pendengar yang baik sekaligus penasehat yang baik juga.

Nasehatnya selalu masuk di akal dan tidak pernah menghakimi orang lain

"Does he need love counseling or health counseling for his sexual problems ? ( apa dia butuh konseling cinta atau konseling kesehatan masalah penyakit seksualnya ?)" Kata Andita yang membuat semua orang tertawa lagi.

"Ahh you can't talk nonsense like that, you don't know who Mr. Mateo is he is not just a businessman, if it is like a ruler he is at the top of the food chain. ( Ahh kamu tidak boleh bicara omong kosong seperti itu, kau tidak tahu siapa tuan Mateo dia bukan hanya pengusaha, jika di ibaratkan penguasa dia berada di rantai teratas makanan. )" Kata Madam Joanna dengan panik.

Alis indah Andita berangkat saat mendengar kata-kata madam Joanna, entah kenapa dia semakin penasaran dengan pria itu.

Pria yang di sebut-sebut sebagai predator teratas sekaligus pria paling berkuasa di Italia.

"ok...ok I will serve him well I hope his wallet is as good as his handsome face. ( ok...ok aku akan melayaninya dengan baik aku harap dompetnya sebagus wajah tampannya. )" kata Andita yang membuat teman-teman tertawa bahkan Madam Joanna hanya menggelengkan kepalanya.

Andita berjalan kearah ruangan VIP khusus member kalangan atas dan melihat Mateo yang minum Wine-nya dengan tenang sendirian.

'Wow gila dari jauh aja udah ganteng apa lagi dari dekat seribu kali lebih ganteng, apa lagi kemeja putihnya itu seksi banget pas di badannya' batin Andita tanpa sadar.

Ya memang harus dia akui pria ini lebih hot dari model pria majalah dewasa.

"Excuse me sir, did you call me ?( Permisi tuan, apa anda memanggil saya ? )" Tanya Andita lembut.

Alis Mateo terangkat saat mendengar wanita itu berbicara mengunakan bahasa Inggris.

Ini pertama kalinya ada orang lain yang berbicara dengannya menggunakan bahasa Inggris selain Rekan Bisnisnya.

"You're not Italian right ? ( kamu bukan orang italia kan ?)" Tanya Mateo.

Kening Andita menyergit bingung, memang apa hubungan tempat asalnya dengan servis yang akan dia berikan.

"No, I'm from indonesia ( Tidak, saya dari Indonesia )" jawab Andita.

Mateo tidak membalas dia memberikan kode pada Andita untuk duduk di sampingnya dan di turuti oleh Andita.

Sedari tadi sejak Andita datang Mateo sudah penasaran dengan wanita ini, dia tidak merasakan rasa jijik atau muak saat berbicara dengan wanita Andita.

........

TBC

Jangan lupa komen dan like.

Semakin banyak komen dan like semakin cepat aku update.

Perfect Passion Series fat girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang