[END] Berpakaian Hingga 80 dan Menjadi Ibu Tiri

63

Qin Shi sangat terkejut, tetapi melihat penampilan Huang Yulan, dia tahu bahwa dia tidak berbohong.

"Katakan padaku, apa yang terjadi?" Huang Yulan mendengus dingin, menatap Du Guoguo.

Du Guoguo mengangkat kepalanya dan melihat kembali dengan polos ke arah Huang Yulan, "Mereka melihat saya sebagai pendatang baru, mereka pikir saya mudah diganggu, dan berkata tauge."

"Lalu kamu memukuli yang lain?" Huang Yulan sakit kepala.

"Tidak, tidak, Bibi," An An dengan cepat menjelaskan kepada Du Guoguo, "mereka juga mengatakan bahwa Pingping menjadi semakin seperti seorang gadis kecil, dan menertawakan dia dan Guoguo."

Pingping juga menjelaskan kepada Guoguo, "Mereka melemparkan lumpur di samping kami. , memercik ke pakaian saya, Guoguo melukai mereka, dan mereka dengan sengaja melemparkannya."

"Lumpur itu mengenai leher saya, saudara perempuan saya melemparkannya untuk saya, mereka mendorong saudara perempuan saya, dan Guoguo naik untuk membantu sebelum mereka berkelahi. "

Setelah itu, Pingping Dia melirik Du Guoguo, yang sedikit lebih pendek dari dirinya, matanya berkedip dengan kekaguman, "Guoguo sangat kuat, dia mengalahkan dua anak berusia enam atau tujuh tahun sendirian!"

Huang Yulan memegang dahinya : "..."

Qin Shi berkedip, melihat ekspresi Huang Yulan yang terdiam, dan menghiburnya dengan senyum: "Tidak apa-apa, itu bukan salah Guoguo, dan Guoguo sangat kuat, aku tidak takut dia diganggu, itu bagus ."

Huang Yulan menghela nafas dalam-dalam Nada, "Aku tahu, tapi dia ceroboh, aku takut dia akan mengandalkan kekuatannya dan mengabaikannya. Bagaimana jika dia bertemu dengan keras kepala yang keras atau terlalu percaya diri pada saingan dan terluka?"

Du Guoguo menyela: "Bu, jangan khawatir Yah, aku tidak akan terburu-buru untuk melawan bagaimanapun.."

Itu pasti akan tergantung pada situasinya, dia tidak bodoh.

Huang Yulan terdiam lagi, menatap mata Du Guoguo sedikit berbahaya, "Ngomong-ngomong, tidak baik bertarung, itu aturan lama, kembali dan salin alfabet seratus kali."

Du Guoguo menghela nafas pelan, "Mengerti."

Huang Yulan Meliriknya, dia berpikir bahwa jika bukan karena rumah orang lain, dia tidak akan pernah membiarkan Du Guoguo begitu mudah.

"Bibi~" An An maju dua langkah, memohon seperti Huang Yulan: "Guoguo berjuang untuk membantu kita, jangan menghukumnya~"

"Alfabetnya seratus kali, banyak." Pingping juga menggunakan dia Dia memandang Huang Yulan dengan matanya yang besar dan basah, dengan wajah penuh "tolong lepaskan aku".

Ketika Huang Yulan memandang mereka, hatinya sedikit melunak. Siapa yang mengira bahwa Du Guoguo memandang naga dan phoenix, dan berkata dengan wajah tergerak dan tegas: "Damai dan damai, Anda benar-benar setia, kami akan baik-baik saja. teman-teman di masa depan, dan akan ada orang yang menggertakmu di masa depan, kalian. Datanglah padaku!"

Du Guoguo terlihat seperti kakak yang baik, dan melihat tekanan darah Huang Yulan naik lagi, hatinya kembali mengeras. Berkelahi denganmu?" Huang Yulan "

berkulit putih pucat seperti Du Guoguo, "Seratus kali, kamu tidak bisa melewatkan satu huruf pun, kamu tidak mungkin salah! Du Guoguo mengabaikan Huang Yulan, tetapi menarik Ping Ping dan An'an satu per satu dan menghibur mereka: "Tidak apa-apa, saya sangat terampil menyalin ini." Huang Yulan sedang terburu-buru, dan mata Du Guoguo terpaku lagi dan lagi, dan Qin Shi tidak bisa menahan tawa. "Tidak apa-apa, berhenti mengobrol, aku akan kembali, aku akan kembali lagi lain hari." Huang Yulan berdiri, siap membawa Du Guoguo kembali untuk mencuci dan membersihkan lukanya. Qin Shi buru-buru berdiri dan mengeluarkan roti panggang yang dibungkus kertas minyak dari lemari, dan memasukkan beberapa ke dalam keranjangnya, "Aku memanggang roti sendiri sehari sebelum kemarin, bawa kembali ke Guoguo untuk dicicipi." Huang Yulan mengambil keranjang dan melihat Roti berwarna Bangun oven kecil di rumah. Qin Shi menanggapi dengan senyuman dan mengirim Huang Yulan dan Du Guoguo keluar. Du Guoguo mengulurkan tangan dan ingin menarik Huang Yulan, tetapi Huang Yulan menghindarinya, "Pegang aku, lihat cakarmu, semuanya lumpur, apakah kamu malu menarikku?"