Omong kosong

8 2 0
                                    

Malam itu senandungku masih ceria, beriringan dengan suara jangkrik...
Suara" yang lugas lalu terbang menusuk telingaku, ia berdelik tentang perempuan, perempuan dan perempuan...

Lalu datang sebuah tanya menghampiriku, lalu bagaimna dengan engkau??

Apa??jawabku...

Perempuanmu, apakah ada???(suaranya meremehkanku)

Lalu aku hanya senyum, dan mengangguk angguk...

Metronom 12.30 kawan"ku semakin menjadi jadi, sombong menyombong tentang perempuan, dengan masa mudanya yang masih pekat dan aku senyum tipis mendengar alur cerita mereka, alurnya sudah kutebak dalam hati aku berdelik (nikamati dulu saja kawan)...

Banyak bising yang menghampiri telingaku tengah malam itu,
"Perempuan itu dari dulu menyukai aku"

"Perempuan itu tidak layak di pakai"
"Perempuan tadi senyum padaku"

"Perempuan itu dan perempuan ini suka itu, suka ini"

Seketika mulut kawanku berubah menjadi mulut ibu"...

Pekak sekali bualan si brengsek makin menjadi...

Makin tenggelam dalam larut suaranya makin pelan, tertanya adzan subuh sudah menjelang...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang