[ REVISI ] mohon maklumi jika ada perbedaan nama tokoh.
rasanya jadi suami istri itu seru bagi sebagian orang tapi tidak dengan mereka, hampir setiap hari keributan terjadi di Apartement mewah yang hanya dihuni dua orang ini. tapi ada saatnya mereka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mau vote & komen di akhir atau diawal bebas, sesuai selera✨
•••
" Je gejalanya makin jelas, Ken udah sadar. "
" Yaudah langsung aja lah."
Dengan gugup Rose membuka kan satu alat tes kehamilan itu untuk sang kakak ipar, Jane dengan keringat dingin dan gemetaran mengambilnya dan bertanya. " Gimana? Contohin dong"
" Ih ko tanya aku, kan belum pernah coba juga kak."
Akhirnya mereka menonton tutorial dan mempraktekkan nya langsung. Sambil menunggu Jane keluar Rose juga mencari beberapa hal di internet, mulai dari ke-akuratan alat dan diusia kandungan berapa yang akan terdeteksi oleh alat.
" Udah, kamu coba juga. Barangkali salah makenya."
" Yaudah tapi buat apa? Sayang tau orang pasti negatif Ko."
Karena paksaan yang terus menerus dilontarkan Jane akhirnya dia pun mencoba dan menaruhnya di depan wastafel. 15 menit mereka duduk dalam diam karena grogi dan mempersiapkan mental untuk melihat garis dua, lebih tepatnya Jane.
" Udah 15 menitan kan? Cek aja Yo" Ajak Jane berjalan mendahului Rose kedalam kamar mandi.
" Je! p-pos-possitive! "
" HUAAAA SELAMAT KAKK! ASEKK AKU JADI AUNTY!" dengan kegirangan Rose berjingkrak - jingkrak di dalam toilet dan menangis.
" Yah ..... Honeymoon nya gagal," yang bersangkutan malah diam dan menatap cermin.
" Kak jangan gitu, ini namanya rezeki. Harus seneng dong. Besok kita cek ke Chandra." Upayanya menghibur Jane agak berhasil, walaupun hanya senyum kecil setidaknya dia berbahagia.
" Kita ke rumah mama aja, kamu mau anterin ga?"
" Ayo-ayo"
Dengan hati-hati Rose memapah Jane hingga ke luar pintu dan menahannya dengan satu tangan selagi tangan satunya yang mengunci pintu. " Pelan-pelan aja kak jalan nya kalau masih pusing."
Jane mengangguk lemas dan terus memegang tangan Rose selagi berjalan, dia benar benar lemas dan tak bertenaga. " Langsung ke sana?" Tanya Rose sebelum menjalankan mobilnya.
" Iya."
Singkat cerita akhirnya mereka sampai, namun tidak ada seorang pun di dalam rumah dan menurut satpam yang berjaga di depan ibu mertua nya sedang pergi sejak pagi.
