| Narza ✓

107 32 3
                                    


••

" Makasih."

Satu kata yang terakhir Miguel dengar setelah mengantar gadis itu kembali ke tempat kerjanya. Terus terngiang di kepalanya tentang wajah yang menggemaskan saat menangis, sampai sampai sang sepupu menertawakan nya selama dia bekerja.

" El jangan ngelamun terus dong, gimana? Cantik ga?"

" Lucu."

Hito, sepupunya yang juga bekerja di bidang penerbangan mengetahui informasi bahwa Miguel akan dijodohkan dari sang om, Kim. Entah wanita seperti apa yang diberikan Kim sampai Miguel yang jarang melirik wanita sampai melamun seperti ini.

Bukan masalah cantik atau tidak, selama ini yang dia tahu hampir semua orang yang mendekati Miguel ada di tingkat cantik, tapi kesan pertama pada wanita ini tampaknya berbeda. Sampai-sampai membuat sang sepupu lebih banyak tersenyum hari ini.

" Siapa namanya?" Tanya dia lagi.

" Raisha, eh hit. Biar ga ditolak kalau ngelamar harus kaya gimana?"

" Raisha? Wah namanya sama kaya tetangga kostan gue dulu."

" Ya memang yang itu, cantik ya."
Kata Miguel lagi.

" Mig? Lo beneran suka?" Hito bertanya sambil kembali meneguk minuman nya.

Miguel menyingkirkan botol soda yang ada di mejanya, lalu menjadikan meja itu untuk tempat duduknya. Sambil tersenyum menatap keluar jendela dia hanya menjawab satu kata,

" Kayanya."

****

" Jihan! Huaaa, gue ga mau!"

Berkali-kali Joy sudah katakan jelaskan dulu masalahnya, Raisha malah terus menangis dan meraung-raung tak jelas.
" Ya kenapa setan! Jangan nangis doang, jelasin dulu."

" Gue ga mau, masa gue dikenalin sama Om-om. Mana kaya orang pedofil lagi."

" Ya gimana lagi? Lo bilang aja sama bapak Lo buat ganti kandidat, jangan nangis ke gue." Tutur Jihan kesal, kenapa juga dia harus terlibat kedalam masalah Raisha.

" Lo tau bapak gue kaya gimana? Budeg kalau ngomong sama gue, anjir Joy tolongin gue lah," Jawab Raisha kepada Jihan, dia sendiri bingung harus bagaimana.

" Bilang aja ke ibu Lo, terus Lo jelasin baik-baik. Emang dia ke gimana sih? Lo punya fotonya?" Jihan jadi penasaran, kan lumayan jika tampan dia siap menerima dengan lapang dada.

Apalagi dia tau jika Cowok yang Raisha maksud berprofesi sebagai pilot.

" Ih mana ada gue kepikiran fotoin Han,  jangankan foto, gue ngomong aja gemeteran." Tuturnya sambil mencoba meredakan Isak tangis nya.

" Seganteng itu sampe Lo gemeteran?"
Jihan bertanya lagi, dan itu membuat Raisha semakin kesal.

" Anjir Lo jangan gitu dong, gue lagi sedih ini."

Jihan mendelik dan meminta maaf walaupun tidak dengan sepenuh hati.
" Iya-iya, maaf.".

Ting!

Suara notifikasi handphone itu membuat Raisha dengan spontan melihat ke arah tas nya yang ada di meja dekat Jihan, karena masih enggan beranjak dari duduk nya dia akhirnya lebih memilih meminta tolong.

" Han ambilin dong, maaf."

" Nyusahin aja Lo pe'a."

Jihan merogoh tas sahabat nya itu, mencari benda pipih yang sudah membuatnya repot. Tangan nya berhasil mendapatkan handphone itu, tapi dia malah berkata.

Love Zone - Sweet CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang