♪Joan - George - Donnie♪ [3]

8 2 0
                                    

Bohemian Rhapsody - Queen
01.24━━◎───────05.59
↻   ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤ⇆


Lelaki itu menyesal. Ia terdiam di antara ribuan bintang yang bersinar. Dengan napas yang perlahan memelan, pandangan yang mulai memburam, dan darah yang terus mengalir dari ulu hatinya, membuat salju berubah warna menjadi merah.

Pelarian yang ia lakukan beberapa jam yang lalu sudah berakhir. Berakhir untuk hidupnya. Untuk apa berhasil kabur jika ujungnya ia mati? Sungguh nahas menanggapi bagaimana kematiannya datang.

"Ibu, aku .... aku tidak mau mati."

Pada akhirnya, malaikat maut mencabut nyawanya, permintaan terakhirnya tidak bisa dikabulkan, jadi malaikat memilih untuk mencabut nyawanya karena tidak akan ada yang datang menjemput dan memberikannya pengobatan.

Meskipun ada, orang itu hanya akan datang untuk menangisinya lantas ikut menuju kematian bersamanya, bukan untuk membawanya ke rumah sakit.

***

Lelaki itu sangat miskin. Jika dibandingkan dnegan teman-teman di sekolahnya sejak dulu, ia lebih miskin. Jangan lakukan perbandingan, kita lepaskan itu. Ayahnya meninggal karena wabah penyakit, hanya dirinya dan ibunya yang berhasil bertahan hidup, bahkan hingga ia mulai mendapatkan pekerjaan. Selain itu, ada dua teman yang selalu bersamanya. Joan dan Donnie.

Mereka bertiga bersahabat sejak berada di sekolah menengah pertama. Joan anak orang kaya, keluarganya merupakan bangsawan. Donnie ayahnya seorang penjahit khusus untuk para bangsawan, tetapi tidak sekaya Joan. Sedangkan karakter utama, George, ibunya hanya seorang pekerja di sebuah toko roti perempatan jalan besar, uang mereka pas-pasan, tetapi mereka masih bertahan hidup hingga saat ini. Mereka berteman karena sama-sama peringkat tiga teratas di sekolah tanpa memandang status keluarga. Kalua dipikir lagi, mereka hanya ingin mengalahkan George, tetapi berujung menjadi teman akrab hingga mereka mulai bekerja.

George bekerja sebagai seorang guru ketika menyelesaikan studinya di sebuah universitas ternama. Ia mendapatkan beasiswa dan berhasil menyelesaikan studinya dengan cepat, kurun waktu tiga setengah tahun.

Meskipun beberapa kali terpisah oleh jarak, mereka kembali bertemu ketika sudah bekerja. Joan menjadi anggota dewan perwakilan rakyat, sedangkan Donnie melanjutkan bisnis ayahnya. Sesekali di akhir minggu mereka bertemu untuk berbincang-bincang tentang kehidupan baru mereka. Seperti, mereka sudah melewati suka dan duka di waktu yang bersamaan serta saling menghargai satu sama lain.

Namun, ketika baru saja merasa kehidupan yang menyenangkan berjalan, keluarga George malah ditimpa kesialan. Pajak yang harusnya bisa dibayarkan dengan napas lega, kini menjadi tali untuk menyesakkan napas keluarganya.

Ibunya sudah berhenti bekerja di toko roti itu, dan membuat toko rotinya sendiri dengan gaji dan bantuan dari George. Tentu saja, mereka rakyat yang taat untuk membayar pajak. Tetapi baru-baru itu, pajak tiba-tiba dinaikkan, membuat pedagang kaki lima sulit untuk membayarnya.

"Harusnya kau bisa menurunkan itu, Joan!" George berteriak ketika sudah tidak bisa lagi menahan emosinya.

Rasanya, hubungan persahabatan itu mulai memburuk. Joan yang sekarang sudah berbeda dari sebelumnya, George bisa tahu itu.

"Itu di luar kekuasaanku, George. Aku juga harus mempertahankan jabatanku untuk martabat keluargaku."

Satu pukulan lepas, mengenai pipi Joan. Donnie menengahi mereka. "George!"

"Apa?! Kau bantu saja dia! Kalian berdua sama saja! Ah, uang, uang, uang! Setelah itu jabatan, kalian buta dengan itu!"

Joan menatap sahabat yang lebih pendek darinya itu dengan kesal. "Memang! Kau selalu berbicara sesuka hatimu. Kau bahkan tidak pernah mengerti situasinya lebih dulu! Kota ini sedang sangat miskin!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can I Play It Tonight?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang