TUGAS PRESENTASI

0 0 0
                                    

     Suasana kelas begitu bising karena hari ini ada tugas presentasi mapel bahasa indonesia. Mapel bahasa indonesia sendiri untuk kelas sapana dibimbing oleh bu raisa. Bu raisa adalah guru yang sedikit galak dan agak pelit untuk memberi nilai. Dan hal itulah yang akhirnya membuat semua orang di kelas panik. Semua sibuk dengan anggota kelompoknya masing masing. Begitu juga dengan sapana, kini ia sedang sibuk mengumpulkan anggota kelompoknya. Setelah sudah berkumpul dengan kelompoknya(alan, ali, dan laila). Mereka berempat pun segera berdiskusi.

Alan:"kita mau presentasiin materi apa? "

Sapana:"yang kemaren gua kirim di grup. Kalian udah kuasai materinya kan? "

Ali:"boro boro na, nulis aja belum"

Sapana:"astagfirullah li, bahasa indonesia kan mapel pertama"




Sapana menatap ke alan, ali dan laila. Namun mereka bertiga hanya nyengir dan membuat ana semakin cemas. "maaf ya na"ucap alan. Sapana hanya tersenyum dengan detak jantung yang berdetak begitu cepat. Hal ini terjadi karena sapana naksir alan. Ia menyukai alan namun ia belum berani untuk mengungkapkan perasaannya. Bukan karena takut ditolak tapi karena dia tahu bahwa alan sudah memiliki pacar.

"Andai lo tau tentang perasaan gua"batin sapana dengan terus menatap alan.



Laila:"terus sekarang kita harus gimana"

Ali:"ga usah dikerjain dah, gurunya juga ga bakalan dateng"

Alan:"bukannya ga dateng tapi belum dateng"

Ali:"yaelah sama aja kali al"

Laila:"bedalah dodol"

Sapana:"udah ga usah pada ribut. Daripada kalian ribut mending kalian hafalin materinya"

Alan:"siap bu guru"

Sapana"guru?"

Alan:"iya, lo cocok jadi guru"

Ali menggoda mereka berdua dengan berpura pura batuk. Segera sapana dan alan mengakhiri pembicaraan mereka. Kemudian mereka berempat benar benar fokus dengan materi presentasi mereka.




"gaes ada berita baik, presentasinya diundur minggu depan"ucap lana sebagai seketaris. "tuh kan gua bilang juga apa"ali segera beranjak dari kursinya. "yadah kali ini lo bener"balas laila. "yaudah pada balik ke tempat masing masing"usir sapana. Ali dan laila pindah ke tempat duduk mereka masing masing. Namun alan diam di tempat seolah menginginkan sesuatu.



"na, gua pinjem buku lo dong buat nulis materi yang kemarin"pinta alan. "bukannya udah gue kirim di grup? "tanya sapana. "gue males buka wa na, mending liat dibuku lo aja lebih jelas apalagi tulisan lo bagus"bujuk alan. "yaudah"sapana memberikan bukunya. Segera alan mengambil buku itu dan pergi.
Setelah alan pergi sapana hanya duduk diam dan senyum senyum sendiri. Ia terus mengingat kembali momen kedekatannya dengan alan.

"bukan cuma buku yang lo ambil tapi hati gua juga"



*****

SapanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang