10 - Ungkapan Rasa

8 2 0
                                    

Laki-laki itu bercerita,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laki-laki itu bercerita,

"Berawal dari kekaguman, kini rasa itu tumbuh dan berkembang. Diam-diam, aku jatuh hati kepadamu, menyulam rasa dan rindu.

Semakin hari semakin sendu, aku begitu menginginkanmu, tapi takut jika ini hanya bertepuk sebelah tangan.

Lebih dari itu, aku juga belum siap berkunjung ke orang tuamu. Karena bagiku, mengungkapkan rasa adalah mengkhitbahi cinta.

Terjebak antara senyap yang menyiksa dan terang yang sama ujungnya.

Temanku berkata,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Temanku berkata,

'Dua puluh tahun dari sekarang, kamu akan lebih menyesali apa yang tidak kamu lakukan daripada apa yang sudah kamu lakukan.'

Aku terlalu malu berbicara kepadamu, maka lewat Temanku kutitipkan salam,

'Aku mencintaimu, bersedia menikahimu, tapi tidak cukup siap jika harus tahun ini.'

Dan ternyata jawabanmu,

'Kita serindu dan aku siap menunggu'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Kita serindu dan aku siap menunggu'.

Itulah jawabanmu saat itu.

Maka, dua tahun selanjutnya Tuhan izinkan kita bersatu dalam ikatan pernikahan.

_______________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_______________________________

Sumber:

Febriawan Jauhari - Hanya Saja Definisi Cinta Kuta Berbeda (hal. 22-23)

~

~

~

To Be Continue

Partner Skripsi (Jihoon-Yoojung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang