Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini adalah jadwal mengumpulkan tugas karangan bahasa Inggris.
Terlihat di meja amu yang sedang melihat ke arah kertas yang dia pegang, sedangkan (name) dia sedang mainin pulpen nya trus di puter-puter.
"Amu, (name). Tugas kalian tolong dikumpulkan" ucap Toro yang berdiri di tengah-tengah jalan
"Oh iya bentar" ucap (name) sambil nyari-nyari dulu di dalam tas dan ngambil kertas tersebut di dalam tas nya
"Nih" ucap amu sambil ngasih kertas tersebut ke Toro duluan
"Trims" ucap Toro menerima kertas tersebut lalu melihat isi nya
"..........." Seketika mereka bertiga terdiam
Toro yang diam karna liat tugas amu, amu yang diam karna Toro lagi liat tugas nya, dan (name) yang diam karna gak tau kenapa dua temen nya diem-dieman.
"Kamu....mau jadi dokter?" Tanya Toro ke amu
"Nggak, itu mau ibuku" jawab amu
"Kenapa? Padahal kau menggambar. Kenapa nggak menjadi sesuatu yang kau inginkan?" Tanya Toro
"Wah tumben kamu bahas hal kayak gini, kenapa? Kamu lagi ada masalah?" Tanya amu balik
"......" -toro
"Nggak, bukan apa-apa. Aku cuman berfikir kalau kita ada di situasi yang sama" ucap Toro
"Menurut mu begitu" ucap amu sambil menghela napas ringan
Lalu Toro langsung beralih ke meja (name) buat ambil tugas nya.
"Nyoh" ucap (name) nyodorin kertas nya dan Toro lagi-lagi diam ngeliat isi kertas nya
Hendak ingin membuka suara, (name) langsung ngomong.
"Biasalah, seperti biasanya" Ucap (name) dan kedua temannya mengangguk tau apa yang dimaksud
"Bunda mu gak suka yang namanya cerita fantasi.." Ucap Toro
"Hmm kurang tepat, lebih tepatnya dia benci Ama semua cerita fantasi buatan ku. Jadi yaaa, mending aku ikutin kemauan bunda aja" jawab (name) sambil senyum santai
'walaupun sebenarnya juga aku gak tau mau jadi apa......dahlah lama-lama nyari sugar Daddy aja biar kaya instan' batin (name) yang pasrah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam pelajaran ke 4, di warung bakso.
"Cita-cita teteh?" Ucap teteh
"Iya teh, dulu cita-cita teteh apa ya? Kalau boleh tau" ucap upi yang duduk di sebelah amu
"Ayo Ceritain teh, Maksa soalnya. Pengen tau kita hehe" ucap (name) sambil nyengir
"Aih, atuh cita-cita teteh mah nggak menarik buat di ceritain" ucap teteh
"Ih, jangan gitu teh, kita penasaran nih"
"Eeh gitu ya" ucap teteh
"Kalau soal cita-cita teteh udah kesampaian. Menjadi pemain tinju di suatu tempat yang di penuhi bangunan tinggi. Teteh dapet banyak pengalaman menarik dari sana" jelas teteh
Di saat teteh nyeritain, si amu sempet ngambil bakso nya upi dan (name) ngambil bakso nya amu.
"Tapi karna ada suatu kejadian, akhirnya teteh milih buat berhenti" lanjut teteh dan seketika amu, upi, dan (name) diem sambil keringat dingin
"Dan akhirnya, teteh beralih untuk bikin warung bakso. Sedangkan tinju, teteh jadiin hobi aja" lanjut teteh
"Whoah, keren teh. Keren banget!!" Ucap upi, amu, dan (name)
"Kita nggak boleh ngutang lagi" bisik upi
"Benar, bisa-bisa kita dihabisi" bisik amu dan (name) mengangguk setuju
"Orang lain udah pada nemuin impian mereka. Sementara aku masih bingung mikirin perbedaan passion sama hobi" ucap amu sambil liat ke mangkok bakso nya yang kosong gara-gara (name)
Lalu tiba-tiba mereka bertiga mendengar suara seseorang yang mereka kenal.
"Hobi biasanya dilakukan, hanya sebagai pelepas penat, atau juga sebagai obat stress"
DEG!
"Sedangkan passion adalah penjiwaan dalam suatu bidang" ucap kak Umami yang sekarang udah ada di belakang mereka
"Jadi, amu, upi, dan (name), bukankah sekarang masih jam pelajaran?" Tanya kak Umami dengan tatapan intens nya
"I-iya kak....kita kita masih jam istirahat 💧" ucap mereka bertiga
Pembohong, padahal kalian bertiga dari awal udah niat untuk bolos.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Makasih banyak atas kerja sama nya teh" -kak Umami
"Sama-sama neng Umami" -teteh
"Teteh mengkhianati kita ternyata" -(name), sedangkan amu dan upi nganguk
Seperti biasa mereka di hukum lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
