R.E.B.E.L.L.I.O.N

Part 3

Suara dentuman music keras yang memekakkan telinga menjadi background yang lumrah di tempat ini aroma alcohol yang menusuk hidung mancungnya membuat tangannya pun bergerak reflex menutupnya. Harry memasuki sebuah bar yang cukup besar di tengah kota London,ia menarik seorang wanita pirang yang berdandan kelewat seksi untuk menemaninya duduk pada meja yang telah di penuhi oleh Niall,Liam,Zayn,dan Louis lengkap dengan para wanita yang terlihat tidak jauh berbeda dengan pirang yang ia Tarik tadi.

"Hi,mate mengapa lama sekali" liam berteriak cukup kencang agar suaranya dapat terdengar di tengah dentuman music

"kau tau Li aku harus bekerja" jawab harry mengelengkan kepalanya pada wanita di sebelahnya lalu menaruh lengannya pada pundak wanita pirang itu yang sesekali mencoba membuka risleting jeansnya.

"Apa kau yakin ia akan datang" menaikan sebelah alisnya Liam kembali berteriak namun ada yang berbeda kali ini,tanganya meremas dada wanita pirang yang berada di pangkuannya.membuat wanita itu reflex mencium bibir liam,ciuman yang panas dan basah

"hey,get on youre room Li, zayn mendorong tubuh Liam membuat wanita pirang itu medesah cukup keras karena Liam baru saja mengigit bibirnya, menyisakan bekas gigitan tepat pada bibir bawahnya namun wanita itu malah tersenyum simpul dan mengedipkan matanya pada zayn, membuat zayn mengernyit jijik padanya

"Zayn,how dare you! Sorry beibh I didn't mean it"

"Li,apa kau tidak lihat ia tidak dapat menahannya lagi" harry terkekeh melihat wanita yang berada pada pangkuan Liam tadi melanjutkan aktivitas terlarangnya.

Liam bangkit dari duduknya lalu mengendong wanita itu menaikki tangga menuju kamar yang sudah ia pesan,ya benar saja tempat ini sangat komplit di awal pintu masuk tempat ini terlihat seperti sebuah Bar biasa namun jika merangkak kedalam semua mata akan terpana karena Bar ini memiliki fasilitas yang komplit layaknya hotel bahkan Bar ini memiliki banyak ruangan di samping itu pada lantai dua Bar ini memiliki restaurant yang menyajikan masakan itali, tempat yang sempurna bukan.

"Haz,apa kau sudah menemukannya" niall tiba-tiba muncul padahal harry sempat melihatnya tadi bersama yang lain di sofa ini,typical Niall pasti ada makanan yang membuatnya pergi.

"Tidak,sudah kubilang dia tidak akan mau pergi ketempat seperti ini Ni" harry lagi-lagi menjauhkan tangan wanita pirang di sebelahnya,ini terlalu pagi untuk hanya sekedar bercinta ia harus memastikan gadis itu datang ke tempat ini.

"jangan pesimis Haz,aku yakin ia pasti datang malam ini,jika tidak maka aku akan mentraktirmu Vodka" niall menaikkan satu alisnya

"lalu jika ia datang, aku tidak akan mau membayar semua makanan yang kau makan ni" harry terkekeh kecil sambil berusaha lepas dari wanita pirang ini,semakin lama wanita ini semakin membuat harry jijik entahlah malam ini mungkin ia akan absen untuk bercinta.

Niall tertawa terbahak,ia mengambil jus jeruk dan burger di atas meja lalu melahapnya dalam satu gigitan, tiba-tiba saja rasanya kerongkongannya menolak untuk menelan burger itu,matanya birunya menatap lurus pada seorang gadis yang mengenakan mini dress pink. Niall mengambil jus jeruknya meminumnya cepat dan melirik kearah Harry yang tengah mencium wanita pirang itu.

"Haz,kau harus melihat ini" niall memukul keras pundak harry yang tengah menikmati ciuman si pirang,kelihatnnya harry berubah pikiran.

Tak ada jawaban dari harry,hanya suara kecupan mesra yang semakin memanas di kala wanita itu meremas gundukan milik harry,membuat harry makin panas di tambah lagi ukuran dada yang dimiliki wanita ini sangat mengoda dirinya, tidak tau sejak kapan tangan harry sudah menjelajahi bagian atas bajunya yang telah tersingkap.

"Haz, hentikan,! Dia datang Haz,kau tidak bisa melewatkannya" kini niall yang bersusah payah melepaskan wanita pirang itu dari pelukan harry,betapa tidak wanita itu tengah menindih harry dan itu membuat semua orang menyoraki mereka untuk memesan kamar.