14

348 35 2
                                    

DISCLAIMER!!

INI HANYA FIKSI, JANGAN DI ANGGAP SERIUS!!!







-----------------------------------------------------------

Fiony pun langsung memeluk Christo. Tetapi tanpa mereka sadari ada seseorang laki-laki yang membawa bunga dan satu kotak kecil berwarna merah yang berisikan kalung, ya itu Zee. Zee yang melihat itu tak sadar air matanya menetes. Zee sudah mengumpulkan mental untuk menembak Fiony. Tapi itu sia-sia, Zee Terdiam sesaat melihat mereka sambil menangis, tak lama Zee menaiki motor dan pergi dari tempat itu.

Sesampainya Zee ke kosan dia menghempaskan raganya ke kasur dan teriak.

"Buset dateng-dateng teriak nangis lagi" Ucap Deo.

"Diem Lo gue cape"

"Di terima ga?"

"Ga, cape bgt gue akhhh"

"Gue sampe sana udah siap-siap pakai baju rapi, beli kalung sama bunga. Ngumpulin mental 4 bulan tuh paling susah" Lanjut Zee.

"Udah lah Zee, cari yang lain aja"

"Ga, gue udah suka banget sama Fiony"

"Eh Zee, lu gak papa kan gw tinggal sebulan"

"Gapapa gw juga lagi butuh waktu sendiri"

"Lu bener-bener stress?"

"Bangett Deoo, SIA-SIA PERJUANGAN GUEE!!"

"Udah Zee, coba move on"

"Coba lu cerita dulu" Lanjut Deo.

"Gue pas dateng ke rumah Fiony, gue ngeliat Christo nembak Fiony"

"HAH? SERIUSAN?"

"Iya Deo gw kaga tau lagi lah stress gue"

Drtt.. Drtt..
Getaran dari hp Deo.

"Iya ma kenapa?"

"..."

"Katanya besok"

"..."

"Yaudah bentar, mama tunggu di bawah aja Deo beres baju dulu"

"..."

"Eh Zee ternyata gue harus pergi sekarang, gapapa kan Zee?"

"Gapapa"

**

Triinggg... Triinggg...

"Eungghh"

"Males banget gw sekolah" Ucap Zee.

POV Christo

"Pagi Bun" Sapa aku.

"Pagi tumben, bangun pagi" Ucap Bunda ku.

"Iya dong aku kan mau jemput seseorang"

"Iyadeh yang udah punya pacar" Bilang Papah ku.

"Kamu gak sarapan dulu Christo?" Tanya Bunda ku.

"Ga usah Bun aku makan di kantin aja"

"Yaudah hati-hati ya Christo"

"Byee Bunda Papa" Ucap Ku sambil melambaikan tangan.

JAGA DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang