17 - Hello, Gun?

647 83 3
                                    

"Papa kembali ke mansion minggu depan. Kau harus ada di mansion saat Papa tiba."

Gun hanya berdehem sebagai jawaban.

Ia berdecak, ini pertanda dirinya harus cepat-cepat mencari tempat untuk mengungsi, berjaga-jaga kalau-kalau nanti ia dan Papanya bertengkar.

Gun menoleh pada Off yang sedang fokus menonton film. "Minggu depan Papa dan Tante Baifern kembali." Ucapnya.

Off menoleh. "Lalu?"

"Itu saja."

Off mengangguk lalu menepuk-nepuk sofa kosong di sebelahnya. "Jane, sini."

Yang di panggil mengikuti arahan yang Off kasih. Jane duduk di samping Off dan Gun duduk di sofa terpisah.

Saat ini mereka sedang ada di kediaman Jane. Setelah perdebatan panjang, akhirnya Off mau juga mengantarkan Gun kemari. Sebenarnya, ia bisa saja pergi sendiri dengan meminta alamatnya sendiri pada Jane. Tapi ia malas kalau harus datang sendiri.

Gun menatap Off dan Jane, jengah. Ia kesal karena Off sempat mempermainkannya tadi. Jantungnya sudah turun ke kaki saat Off mengatakan ia cemburu padanya, bukan pada Jane. Namun saat ia masih kaku tak bisa berkata-kata, dengan tidak bersalahnya Kakaknya itu malah menertawakannya sejadi-jadinya lalu berkata kalau yang ia katakan hanya gurauan saja.

Gun benci di permainkan dan di tertawakan seperti itu.

Setelahnya mereka kembali berdebat tentang bagaimana Gun akan pergi ke tempat Jane. Dan Off akhirnya setuju mengantar Gun karena ia bilang sudah berubah pikiran, si pecinta Jane itu memutuskan untuk ikut agar Jane tidak berduaan saja dengan Gun.

"Kalau tidak salah dengar, Attstar's itu punya-mu, Gun?" Tanya Jane pada Gun.

"Benar." Jawab Gun.

"Hebat sekali, aku sering ke sana bersama teman-teman kampusku."

"Benarkah?

Jane mengangguk antusias. "Iya! Kalau tau tempat itu milikmu, aku pasti lebih sering lagi berkunjung."

"Kau bisa sering-sering berkunjung mulai sekarang." Gun tersenyum sangat manis, membuat Jane lagi-lagi salah tingkah.

"Apa kau sering berada di sana?"

"Lumayan, tapi aku baru saja mempekerjakan bartender baru. Mungkin aku akan lebih jarang berkunjung kesana."

"Sayang sekali..." Pundak gadis cantik itu merosot. Raut wajahnya berubah murung. Baru saja ia senang karena kalau Gun sering berada di Attstar's, artinya Jane tidak perlu susah payah lagi mengunjungi Gun di mansion, tapi ternyata ada kemungkinan Gun juga akan jarang berada di Attstar's.

"Memangnya kenapa?" Tanya Gun.

Jane menggeleng lalu berdiri dan berjalan menghampiri Gun. Gadis itu berpindah duduk ke sebelahnya lalu dengan manja memeluk lengan Gun erat-erat. "Ku pikir aku bisa sering-sering bertemu denganmu di Attstar's."

Gun melirik Off, batinnya menertawakan wajah Kakaknya itu yang berubah menggelap saat melihat Jane memeluknya seperti sekarang. Rahangnya mengeras sempurna bahkan ia dapat melihatnya walau dari jarak yang cukup jauh seperti sekarang.

"Kirimkan aku pesan saja, kalau tidak sibuk pasti aku sempatkan untuk bertemu." Gun memberikan senyum favorite Jane, lagi.

"Benarkah?"

Gun mengangguk. "Jangan ragu-ragu, oke?"

"Aku tidak akan mengganggu kau kan?"

"Tidak akan ada yang merasa terganggu jika di ajak bertemu dengan wanita secantik dirimu." Goda Gun seraya mengusap pipi penuh makeup Jane.

Naughty GunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang