🐱➷ 첫 번째

49 17 0
                                    

🐈🐈🐈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐈🐈🐈

Dalam hidupnya yang berjalan selama 22 tahun, baru kali ini Hanin Karenina memijakkan kakinya ke sebuah Mall yang di dalamnya tentu akan menguras uang gajinya selama bertahun-tahun ia bekerja.

Tentu saja, barang-barang yang tersedia bukan barang murah yang ada di pasar. Semua isinya barang edisi terbatas yang biasanya orang-orang kayalah yang membelinya tanpa pikir panjang.

Bukan tanpa alasan Hanin mendatangi Mall yang menurutnya mahal. Ia mendapatkan tugas dari atasan tempatnya bekerja untuk menemani Putri dan Istri atasannya. Toh, Hanin yang sudah sejak lama berkeinginan —namun, sayang uang— tentu tidak akan menolak, baginya sambil menyelam minum air.

Melihat-lihat, cuci mata maksudnya.

"Menurut kamu tas ini bagusnya warna merah atau sage, ya?" tanya Istri atasannya yang termasuk golongan sosialita. Dari atas sampai bawah harganya bisa buat Hanin makan selama lima sampai sepuluh tahun ke depan. Luar biasa mahalnya.

Hanin memandang tas mini yang dia rasa untuk diisi uang koin mungkin tidak akan muat. Baginya, dompet harga lima belas ribu dipasar bisa menampung gajinya selama sebulan, bukan dompet mini yang mungkin tidak akan sanggup menjadikan tempat tinggal uang atasannya.

Oh, Hanin lupa. Orang kaya seperti Istri atasannya ini pasti menggunakan kartu tanpa batas dan teman-temannya.

Rahang Hanin hampir saja jatuh ketika melihat harganya. Hampir mendekati tiga ratus juta, ia hanya mampu menelan ludah susah payah. Berapa tahun ia harus bekerja?

"Kenapa? Jelek, ya? Biasa sih, tasnya termasuk murah."

What the f—

Hanin tersenyum canggung dan menggeleng pelan, "Bagus kok, Bu. Eum, menurut saya warna sage keliatan lebih elegan, Bu."

"Saya pikir juga gitu,"

Wanita pertengahan tiga puluh itu menganggukkan kepala dan membawa tas tersebut untuk dibayar. Sedangkan sang Putri masih berkeliling mencari tas yang menarik minatnya.

Lebih dari lima jam Hanin menemani mereka, lumayan dapat makan dan bonus dari Istri atasannya. Tiga ratus ribu bisa buat makan seminggu.

Ini yang Hanin suka ketika menemani Anak atau Istri atasannya. Dia selalu mendapatkan bonus buat tambah-tambah uang jajan. Pernah menolak, namun berakhir dipaksa. Ya, pencitraan saja, sebenarnya mah suka, malah kegirangan.

Oh iya, Hanin sendiri hanya seorang pegawai biasa di sebuah perusahaan besar. Bahkan, bisa dibilang Hanin di letakkan pada bagian-bagian yang Hanin yakini tidak akan Bosnya kenal. Namun, entah bagaimana bisa Hanin sekarang menjadi ajudan Istri dan Putri atasannya tiap kali mereka berbelanja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Girl & Cat BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang