Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Merangkul Lara aku persembahkan kepada manusia-manusia kuat di luar sana. Aku ingin mengatakan bahwa sebaik-baiknya ataupun seburuk-buruknya manusia, semua memiliki hak yang sama untuk merasa hidup lebih layak.
Aku menulis ini bukan karena merasa hidupku lebih baik daripada siapa pun di luar sana, aku juga manusia biasa yang memiliki banyak lubang hitam di sekujur tubuhku, bahkan pada bayang-bayang yang terpantul di setiap langkahku.
Meski tidak baik, meski tidak sempurna, aku tidak merasa layu hanya karena realitas yang kupeluk adalah ruang-ruang berduri, aku selalu bisa membangkitkan semangat dalam diri melalui tulisan-tulisan yang kutulis, yang juga menjadi motivasi terbesarku untuk terus bertumbuh menjadi seseorang yang lebih baik, lebih kuat dan lebih bahagia di masa-masa mendatang. Mempelajari kelemahan kemudian menjadikannya kelebihan.
“Hidup tidak berjalan hanya untuk mengingat momen bahagia saja, ada kalanya momen terburuk dalam hidup adalah pembelajaran terbaik.”
Aku ingin setiap manusia di bumi merangkul setiap momen dalam hidup tanpa terkecuali, termasuk lara yang menjadi bumbu dalam setiap proses hidup, yang seiring waktu akan membentuk diri menjadi pribadi tangguh bermental baja, dan dengan adanya merangkul lara ini, aku ingin membagikan sedikit kekuatan yang kumiliki kepada siapa pun yang membacanya.
“Berbangga dirilah jika kamu memiliki kekurangan dan bersedih karenanya, dengan begitu kamu terlihat lebih manusiawi.”
