“Ada kalanya kita sebagai manusia harus rehat sejenak dan memberi jeda pada diri sendiri dari lajunya putaran roda kehidupan. Jiwamu perlu disembuhkan, dan diberi kebebasan.”
Kenapa harus menahan diri selama ini? Kamu itu cuma manusia biasa, kalau ingin marah, menangis ataupun berteriak, maka lakukanlah sepuasnya sampai rongga dada terasa lega. Hatimu itu sebuah gumpalan lunak, bukan benda alot. Ikuti kata hatimu, jangan membantahnya, dan jangan menganggap diri sendiri kalah jika melemah, hatimu sudah bertahan kuat terlalu lama, beri jeda di antaranya. Kalau ditahan secara terus menerus, bisa gila jadinya!
Ini adalah resep penyembuhan teruntuk kamu yang adalah segalanya untuk dirimu sendiri. Berhenti berpikir bahwasanya rasa sakit dalam hatimu adalah suatu kewajaran jika ditahan. Jaga mental dan fisikmu dengan menyayangi diri sendiri, ekspresikan apa pun yang kamu rasakan.
Sesekali berdirilah di depan cermin dan tatap pantulan dirimu dalam-dalam, bagaimana rupamu di sana? Kamu tampak kesakitan, bukan? Tetapi, beban yang menggantung di sekujur tubuhmu itu, membuatmu menahan rasa sakitnya. Kali ini saja, marahlah pada ketidakadilan yang kamu dapatkan, menangislah atas kesedihan dalam hatimu, berteriaklah pada seisi dunia tentang betapa lelah dan betapa kuatnya kamu saat ini.
Marah, menangis, berteriak tidak akan membuatmu terlihat lemah ataupun kurang bersyukur sebagai manusia, justru itulah yang akan membuatmu menjadi lebih kuat, dan akan selalu ada rasa syukur di baliknya. Kamu hanya butuh ruang kosong dan membuang sampah-sampah yang telah lama menumpuk dalam dirimu. Itu manusiawi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MERANGKUL LARA (COMPLETE)
Non-FictionKamu mungkin tidak baik-baik saja, tapi kamu akan terbiasa kemudian melupa. 🐣: 14 Juli 2022 🐥: 12 Februari 2023