Sudah 1 minggu sejak kepindahannya di sekolah ini dan peristiwa tur keliling sekolah, Xavier sudah menghafal seluk beluk sekolah dan bahkan memiliki beberapa teman yang berasal dari kelas lain. Dia ingin sekali bertanya pada Allen apa yang terjadi padanya di hari itu, tapi sejak hari itu pula kini Xavier benar-benar merasa jika Allen menghindari dirinya.
Dia bahkan menolong Allen agar tidak terjatuh di tangga saat itu, lantas mengapa dia menghindari dirinya?
“Ada yang tahu jawaban dari pertanyaan ini?” guru sejarah di depan ruangan bertanya.
Xavier tersadar dari lamunan kecilnya, yang tanpa disadari jika sejak tadi ia terus menatap ke arah punggung Allen yang duduk di barisan depan. Berusaha fokus dengan pelajaran yang sedang berlangsung, ia kembali membaca buku yang terbuka di hadapannya saat Mrs. Miles memanggil nama seorang siswa untuk menjawab pertanyaan.
Beberapa menit lagi pelajaran berakhir, Xavier sudah tidak sabar untuk pelajaran selanjutnya karena sejarah bukanlah salah satu mata pelajaran yang disukainya. Terlebih suasana di kelas itu sangat sunyi, semua anak tampak mendengarkan guru mereka dengan seksama.
Begitu jam pelajaran sejarah berakhir ruangan itu seketika dipenuhi dengan suara helaan nafas dan ekspresi lega. Xavier segera merapihkan bukunya dan bersial untuk pindah ke ruang lab, sambil mengobrol mereka keluar berduyun-duyun menuju lantai 3.
Di ruang laboratorium para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, kelompok berisikan 4 atau 5 orang dan dibagi berdasarkan daftar absen. Selagi sang guru menjelaskan materi, para siswa mendengarkan dengan seksama, selain karena kau bisa celaka jika tidak mendengar penjelasan dari guru mereka, kau juga tidak ingin membuat kesalahan fatal selama jam pelajaran.
“Jangan lupa pakai sarung tangan dan kacamata pelindung kalian. Tolong berhati-hati dengan cairan di dalam tabung” kata sang guru berseru dari depan kelas.
Pelajaran kimia itu berlangsung dengan serius dan para siswa sibuk dengan tugas masing-masing, guru mereka, Mr. Grant, berkeliling untuk memeriksa para siswa dan sesekali memberi arahan.
Diantara kesibukan siswa, suara pecahan kaca yang cukup nyaring dan disertai suara teriakan kesakitan dari salah satu meja, hal itu sukses menyita perhatian seluruh siswa yang terkejut.
“Kenapa kau melepas tabungnya? What's wrong with you?” seorang gadis bertanya marah pada Allen yang kini dengan panik dan tergesa melepas jas lab nya, lalu ia gunakan untuk membungkus tangan gadis itu.
“Oh my god, i'm so sorry. Aku tidak bermaksud melepaskan tabung itu, sungguh” wajah Allen berubah pucat, dia benar-benar ketakutan karena sudah membuat kesalahan fatal.
“Cepat ke ruang kesehatan, tanganmu harus diobati Mrs. Gunner. Dan kau Mr. Forrest, temani Mrs. Gunner ke ruang kesehatan” guru mereka memberi arahan yang segera di laksanakan oleh Allen.
Cassie Gunner tampak menahan sakit pada tangan kirinya yang ini terbungkus jas lab milik Allen, sementara si ketua kelas mengikuti dengan menggigit bibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Your Radar (BL)
رعبXavier Sparks baru saja pindah ke Phoenix High School, tapi ia merasa jika ketua kelasnya tidak menyukainya karena selalu menghindar jika ia mendekat ataupun mengajak bicara. Xavier yang penasaran dan mulai kesal karena selalu tidak dianggap oleh si...