01 ; Setelah itu 🐹

6 0 0
                                    

01 November 2019

Wooyoung dan dajung sudah resmi bercerai. Jisung dan dajung tinggal bersama, sedangkan wooyoung hanya sendiri.

"Jisung-a"

"Iya bu?"

"Kau tidak apa-apa kan?"

"Kenapa? Apakah karena perceraian itu? Sudahlah bu, jangan bahas masalah itu lagi"

"Ahh tidak, ibu hanya khawatir"

"Jangan khawatir, aku tidak apa-apa. Aku malah senang ibu bisa bercerai dengan laki-laki jalang itu"

"jisung!! Jangan mengejek ayahmu sendiri" tegas dajung yang mendengar perkataan anaknya menyebut ayahnya sendiri jalang

"Kenapa? Dia sudah menyakiti ibu selama ini" ucapan jisung membuat dajung menghela nafas dan tersenyum lalu berkata..

"Ibu tau, tapi bukan berarti kau mengatakan hal yang tidak tidak. Lagipula dia kan tetap ayahmu, dan dia juga yang membesarkan mu. Mengerti?" jelas sang ibu sambil mengelus rambut sang anak dan dibalas anggukan oleh jisung

"Iya, aku minta maaf bu"

"Baiklah, tidak apa, mungkin kau hanya kebawa emosi. Sekarang kau tidur, besok hari pertama kau sekolah kan"

"Ibuuuuu, jangan bicara seperti itu. Aku merasa gugup sekarang" manja sang anak

"Kenapa gugup? Apakah kau suka sekolah yang lama?"

"Tidak tidak, aku tidak mau lagi sekolah di sekolahan itu. Kasihan ibu.."

Besok adalah hari pertama jisung masuk kesekolah barunya, ia dipindahkan oleh ibunya ke sekolah yang lebih dekat dari rumah nya.

"Lain kali ibu kalau ingin datang ke sekolahan ku, naik bus saja ya jangan jalan kaki, itu pasti sangat melelahkan. Ah ya, jangan jemput aku lagi, aku sudah besar sekarang"

Dajung hanya bisa terkekeh mendengar celotehan anaknya yang manis itu.

.
.
.
.

***

"Jisung... Sayang... Ayo bangun, waktunya kau sekolah"

Shin Da-jung yang tidak lain adalah ibu dari jisung ini tengah membangun kan anaknya yang tertidur pulas dengan sedikit mengguncangkan badan sang buah hati.

"Jisung... Ayolah, ini hari pertama mu sekolah, apakah kau tidak ingat hm?"

"Astaga iya aku lupa"

Ucapan sang ibu yang baru saja terdengar oleh jisung itu berhasil membuat jisung terbangun sepenuhnya. Sebenarnya jisung sudah bangun sedaritadi..

"Liat jam berapa sekarang?" tanya dajung sambil menunjuk kearah jam dinding yang ada disana

"Jam tujuh????!!! Astaga aku harus cepat"

Dajung yang melihat tingkah dan celotehan anaknya itu pun terkekek kecil, bagaimana bisa anaknya se lucu itu haha.

"Astaga bu, kenapa kau tidak membangunkan ku lebih awal ah ck"

"Astaga anak ini" gumam dajung sembari menggeleng-gelengkan kepalanya pelan

.
.
.
.

***

"Jisung sarapan dulu sini"

"Tidak tidak bu, aku berangkat dulu" jawab jisung sembari mengikat tali sepatu nya tergesa-gesa

"Kalau begitu, bawa ini"

Dajung memberikan sekantong plastik yang berisi roti kesukaan jisung.

"Apa ini? Astaga roti selai, terimakasih bu.. Jisung pergi dulu dadah"

Jisung berlari secepat mungkin agar tidak terlambat, bisa gawat jika jisung terlambat dihari pertama nya sekolah.

Jisung sangat tergesa-gesa sehingga ia tidak sengaja menabrak seseorang.

Brakk..

"Auuu, shh" gumam orang itu

Jisung menyadari bahwa ia telah menabrak seseorang, lalu ia pun memberhentikan perjalanannya ke sekolah untuk menolong orang tersebut.

"Astaga, kenapa harus sekarang sih" umpat jisung

"Permisi, apakah kau tidak apa-apa?" tanya nya kepada orang yang telah ia tabrak

"Auuu, sakit" jawabnya sembari memegangi telapak tangannya yang tergores terkena kerikil kerikil kecil

"A-aku minta maaf, aku gak sengaja. Sini aku tolong" jisung pun membantu orang tersebut untuk berdiri

Saat jisung membantu orang tersebut untuk berdiri tanpa tidak disengaja jisung menjatuhkan topi yang dikenakan orang itu lalu mengambil nya.

"A-aa maaf, biar ku ambil"

Lalu jisung kaget, dia kira orang itu seorang laki-laki dengan style nya yang persis seperti seorang laki-laki.

"Tunggu, ternyata dia perempuan? Aku kira tadi dia seorang laki-laki" batin jisung

"Ini topimu"

Lalu perempuan itu sedikit mendongak dan menatap lekat wajah jisung, itu tidak aman bagi jantung jisung yang mendadak berdebar-debar.

Entah apa yang dipikirkan jisung saat ini?

"Ck, lain kali berhati-hatilah" saut perempuan itu lalu berjalan mendahului jisung

"Wah, cantik banget. Apakah ini jodoh?" batin jisung tiba-tiba

"Astaga, astaga kau ini kenapa huh sadarlah" gumam jisung sembari menepuk-nepuk pipinya sendiri

"Astaga aku sudah telat!!!!"

Jisung lupa bahwa ia sedang berjalan menuju sekolah, lalu ia pun melanjutkan perjalanannya ke sekolah.

"Baru pertama sekolah saja udah kena masalah huh" gumamnya sambil berlari

.
.
.
.

***


























Makasih udah baca part ini

Jangan lupa vote dan comment ya ❤🙈

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SI MANIS ╏ PARK JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang